024 : Helper Choi

2.7K 202 1
                                    

Bukan Kim Mingyu namanya jika ciuman panas itu tidak berakhir dengan sesuatu yang panas juga. Maksud nya adegan panas di atas ranjang kedua pasusu yang sudah memiliki krucil sekarang ini.

Setelah krucil alias anak semata wayang mereka, Kim Minwoo tertidur di kamar yang memang khusus terpisah dengan kamar kedua orangtuanya, sang Bapak Dosen melancarkan aksi nya membuat yang lebih muda jadi ikut tergoda juga dan akhirnya mengangguk pasrah ketika ditanyai consent. Lagian Mingyu nih pinter, digoda dulu, dibuat sange dulu baru ditanyai. Ya jelas Wonwoo gabisa nolak lah.

Mingyu langsung menindih lelaki yang akhir-akhir ini menjadi lebih cantik setelah memiliki anak itu, lelaki yang ia cintai dengan seluruh jiwa raga nya, siapa lagi kalo bukan Wonwoo. Ia melumat bibir merah muda yang sudah lebih dulu membengkak karena di ciumi sedari tadi. Mingyu tidak pernah bosan dengan benda kenyal itu. Selalu manis dan nagih.

Tangan nya mulai mengangkat perlahan baju yang di kenakan Wonwoo, menggerayangi punggung itu tipis-tipis guna menciptakan nikmat yang lebih muda. Bibirnya juga mulai turun menciumi leher Wonwoo.

"Gue ada matkul besok sayang-ahh!" kata Wonwoo disela desahan nya. Mingyu menurut. Ia tak meninggalkan tanda merah yang biasa nya ia lukis di leher putih itu. Tapi sebagai ganti nya ia melukisnya di sekitar badan bahkan sela selangkangan Wonwoo.

Sambil melukis karya di tubuh Wonwoo sebagai media nya, Mingyu mulai bermain juga di dada Wonwoo. Lalu mengecupi kedua nipple merah muda itu gemas. Kenapa ia tak pernah bosan dengan kedua noktah ini ya?

Dan akhirnya mereka baru selesai pukul 3 pagi. Dan itu berakibat membuat Wonwoo mengantuk dikelas nya.

Wonwoo yang duduk di depan Mingyu persis waktu itu sampai terantuk karena tak tahan dengan rasa kantuk nya yang menjalar kuat. Maklum ia hanya tidur selama 4 jam.

"Jeon Wonwoo? Jika mata kuliah saya berlangsung jangan tidur jika kamu tak mau aku mengeluarkanmu dari kelas" nasehat Mingyu sebagai formalitas. 'Maafkan aku sayang' batin Mingyu.

Sebenarnya ia benar-benar tak tega dengan Wonwoo dan ingin membopongnya ke ruang kesehatan atau sekedar membiarkannya tertidur selama satu atau dua jam saja. Ingatkan Mingyu jika ini semua juga karena dirinya.

"Diskriminasi banget ga sih? Masa Wonwoo cuma di bilangin doang kaga di hukum padahal jelas-jelas dia hampir tidur bahkan di depan Pak Kim duduk loh" cibir Young Ah. Pasal nya dia kemarin juga mengantuk begitu tapi ia malah disuruh lari keliling lapangan sebanyak 5 kali sementara Wonwoo hanya di nasehati saja. Pak Kim pasti mengistimewakannya. Yang lainnya jadi berpikiran seperti itu juga karena perkataan Young Ah.

Beberapa hari kemudian juga sama adanya. Waktu Wonwoo tak mengerjakan pr ataupun tak memperhatikan dia hanya di nasehati tapi kalau yang lainnya Mingyu selalu menghukum mereka dengan berat.

Karena hal ini menjadi perbincangan di seantoro Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dan para Dosen pun sampai tahu karena saking hebohnya berita ini, mereka yang jelas tah fakta dibalik ini semua jelas berusaha menasehati Mingyu, yang berperan lebih tua di hubungan rumah tangga kedua pasusu itu. Apalagi Pak Jung yang sudah mewanti-wanti Mingyu.

"Pak Kim, kami tahu banget kamu jelas suami yang baik untuk Wonwoo, tapi jangan istimewakan dia layaknya di rumah kalian. Banyak mahasiswa-mahasiswi juga yang merasa perlakuanmu jelas tidak adil bukan?"

"Tapi kan--"

"Sudah banyak yang membicarakan bahkan terang-terangan protes loh Pak" Pak Han

Mingyu menggebrakkan meja rapat siang itu. "Biarkan saya berpikir dulu! Permisi." lalu Mingyu keluar dari ruangan rapat para Dosen FKIP itu. Emosi nya sudah meluap-luap sekarang. Sepanjang hari ini topik nya itu-itu saja. Mingyu jenuh.

Apa ia salah mengistimewakan suami nya sendiri? Lagipula kesalahannya juga tak begitu parah kok.

Tubuh jenjang itu sampai di halaman belakang kampus yang sangat luas. Tempat ini sering sekali ia kunjungi bersama Wonwoo hanya untuk mengobrol ataupun berciuman panas karena tempat ini tak begitu banyak di kunjungi orang.

Kabarnya sih ada penunggu di tempat ini yang katanya adalah korban gantung diri beberapa tahun yang lalu dan arwah nya bergentayangan disini. Tapi saat Mingyu datang kesini ia tak pernah merasa di ganggu sekalipun. Jadi ia cuek saja. Tapi kenapa kali ini saat ia memikirkan itu tiba-tiba hawa nya jadi tak enak?

Tangannya meraih ponsel pintar yang ada disaku celana nya sedari tadi. Ia menghubungi Choi Seungcheol.

"Apaan?" jawab Seungcheol tanpa sopan santun, maklum.

"Kemarilah sekarang juga di halaman belakang!"

"Dasar tukang perintah! Untung gue belum jadi balik"  Seungcheo mengomel di seberang.

"Cepat, aku tunggu!"




-----

Kapalku berlayar aku suka aku suka 😍 Meanie momentya banyak beud.

Dan ada lagi yang mau aku sampaikan. Buat para Shawol dan seluruh pecinta korea pasti tau aku mau ngomong apa. Ga nyangka akutu sampe sekarang, antara rela dan ga rela karena aku juga suka banget sama suara nya Jonghyun oppa tapi seperti kata nya, Kita tak boleh melepas nya dengan penyesalan, kamu sudah bekerja keras Jonghyun oppa. Rest In Peace in there 😊😊😊

 Rest In Peace in there 😊😊😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔] My Annoying Lecturer • MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang