040 : Peduli, tidak salah kan?

1.8K 143 4
                                    

Wonwoo tampak melangkahkan kaki nya yakin menyusuri koridor Hanlim. Mengabaikan berbagai macam ekspresi dan netra orang-orang yang menatap nya.

Entah itu ekspresi tak suka, tertawa mengejek dan meremehkan bahkan tak sedikit juga yang menunjuk nya secara terang-terangan.

"Berani-berani nya jalang itu masuk kampus lagi" salah satu dari mereka yang berdiri di dekat loker nyinyir.

"Dia gak punya malu banget ya?"

"Tentu saja tidak punya jika punya tentu saja dia tidak muncul disini. Bahkan kalau gue jadi dia gue langsung keluar dari kampus terus mengurus anaknya itu" ini Bitna, gad-mari kita sebut dia wanita saja karena kegadisan nya sudah diragukan.

"Maksud mu anak haram nya?"

Wonwoo hanya tersenyum mendengar nyinyiran mereka. Banyak orang yang tidak mengenal nya dengan baik, atau bahkan hanya sebatas mengetahui nama nya tapi mereka membicarakannya seakan sudah mengetahui Jeon Wonwoo-coret- Kim Wonwoo yang sesungguhnya tapi sudah menjudge nya sedemikian rupa.

Manusia memang seperti itu kadang, atau malah sering? Mengatai orang tanpa melihat apa yang sebenarnya terjadi atau setidak nya melihat kearah diri mereka sendiri. Apakah ia sudah lebih baik dari orang itu sehingga ia bebas mengatai dan menilai orang tersebut.

Jangan hanya menilai orang dari omongan orang lain, gosip, apalagi dari foto yang di kirim anonymous di base kampus yang belum tentu kebenarannya.

Sebelum kalian baper karena kata-kata yang sebenarnya tidak jelas dari saya tapi menyindir atau pun mengingatkan kalian dari banyak orang,  mari kita kembali ke cerita :"

Seseorang menarik tangan Wonwoo, awalnya ia kira ia akan di bully oleh beberapa wanita itu tapi ternyata sepupu kesayangannya, Choi Seungcheol.

Senyum Wonwoo mengembang "Seungcheol? Gue kangen banget sama lo anjir. Kenapa jarang mampir rumah se-"

"Lo ini bodoh atau apa sih?" Wonwoo mengerjapkan matanya berkali-kali. Seungcheol nya kenapa jadi galak gini? "Mingyu tidak memberitahumu?"

"Panggil dia Bapak Dosen kalo lagi di Kampus, Cheol!"

"Lupakan kakak ipar, jadi?" Seungcheol menunggu jawaban Wonwoo.

"Sudah"

"Terus?" Wonwoo menggeleng "Kamu diam aja dengan semua yang terjadi dan membiarkan mereka menilai mu seakan itu semua benar? Woah! Aku tak percaya Jeon Wonwoo"

Wonwoo bahkan tak percaya jika sekarang sepupu nya ini yang dulu nya pendiam kini malah mencak-mencak dan seperti keran bocor karena dirinya. Aduh Wonwoo jadi terharu :"

"Choi Seungcheol ku aduh aku terharu" Wonwoo berusaha memeluk Seungcheol dengan dramatis tapi Seungcheol menatap nya dengan datar membuat Wonwoo tak jadi melakukan hal itu. Takut lah sama muka ala kembaran unta arab itu.

"Ini bukan waktu nya bercanda, Kim Wonwoo!"

"Namaku masih Jeon Wonwoo, Cheol" bisik Wonwoo pada Seungcehol.

"Aku gak peduli, sekarang yang terpenting itu tindakan mu Won. Apa kamu akan tetap diam saja saat mereka melakukan itu?" Wonwoo mengangguk pelan membuat lelaki yang sedikit lebih tua di depannya ini mengerang frustasi.

"Mereka semua ngga mengenalku sepenuhnya, jadi kenapa aku harus repot-repot menjelaskan pada mereka yang tak tahu diriku?"

"Heol~ setidak nya jelaskan yang sebenarnya"

Wonwoo menggeleng "Tidak. Mingyu akan terseret kalau aku mengatakan yang sebenarnya"




---


Iya ini pendek aku tahu, karena ini adalah satu part sebenarnya dengan part selanjutnya. Tapi ya gitu, kepanjangan kaya anu ( ͡°͜ʖ ͡°)

Kaki nya Mingyu maksud nya,  kalian ini kotor sekali pikirannya 😌

Kaki nya Mingyu maksud nya,  kalian ini kotor sekali pikirannya 😌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

wonu keliatan bahagia banget ga sih?

[✔] My Annoying Lecturer • MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang