039 - Vacation?

2.1K 148 2
                                    

Pagi hari nya, pria yang tertidur semalaman di sofa bagaikan suami yang ketahuan selingkuh itu terbangun. Tapi Mingyu kan nggak selingkuh ⊙﹏⊙

Ia merasakan hal aneh karena semalaman ini ia tidak merasa dingin dan diserang nyamuk, ternyata karena ada selimut kesayangan Wonwoo di badannya. Jadi Wonwoo tidak sepenuhnya marah pada nya?

Mingyu langsung bangkit dan berlari heboh bagai anak ayam rindu ibuknya hanya untuk mencari suami cantik kesayangannya.

"Wonwoo sayang"

"Kim Wonwoo, dimana kamu cantik?"

Dan Mingyu mendapati Wonwoo sedang sibuk berkutat di dapur lengkap dengan celemek.

"Pagi sayang" Mingyu langsung memeluk tubuh itu dari belakang tapi Wonwoo tidak merespon apalagi menengok lelaki yang lebih tinggi darinya itu. Ia jadi ingat saat Mingyu mengambilkannya buku waktu di perpustakaan sebelum mereka saling mencintai dulu. Eh tidak, Mingyu sudah mencintai nya waktu itu.

"Aku dicuekin ini?" tanya Mingyu sambil membenamkan kepala nya di leher Wonwoo.

"Sayang ihhh"

"Cantikku, sayangku, duniaku?" ingatkan Mingyu dengan umur nya yang sudah mencapai 25 tahun ini. Ia baru saja merengek pada sang suami :"

Mingyu lelah di abaikan, ia lalu mematikan kompor dan membalikkan tubuh suami nya lalu memeluk nya dari depan "Aku akan memberitahumu. Tapi tunggu dua hari lagi, bagaimana?"

Dan Wonwoo akhirnya buka suara "Apa gue terlihat bisa menunggu selama itu?"

"Ayolah..hanya dua hari. Biarkan kita meredakannya sebentar lagi" Mingyu bernafas lega melihat anggukan Wonwoo pada akhirnya.

"Papi, Woo lapeull" kedua nya kaget melihat anak mereka yang tiba-tiba muncul di gendong Mbak Ratna. Tadi sebelum masak memang Wonwoo menyuruh Mbak Ratna yang barusan datang untuk membangunkan Minwoo saja dan menyerahkan masalah dapur pada dirinya.

"Minwoo sudah bangun? Mandi dulu ya sama Papa baru makan nanti" anak dan bapak itu mengangguk lalu Mingyu mengambil alih Minwoo dari gendongan Mbak Ratna lalu menurunkan anaknya yang berjalan dengan titahan nya. Wonwoo jadi ingat saat beberapa hari lalu Minwoo akhirnya bisa berjalan sedikit-sedikit setelah di latih beberapa hari oleh Mingyu pasti nya. Melihat Mingyu yang tinggi bagai tiang itu menitah anak nya sangat lucu, apalagi saat Mingyu heboh karena Minwoo akhirnya bisa berjalan beberapa langkah tanpa bantuan tangan nya. Dasar dua Kim itu benar-benar membuat nya melupakan rasa penasarannya mengapa ia tak boleh berangkat kuliah.

🐒🐒🐒


"Woo au ando ini Papa" kata Minwoo sambil menunjuk bando bermotif iblis di etalase.

"Heh? Kok milih yang ini sih Woo? Ini nih yang ini lucu" kata Wonwoo sambil menunjuk bando dengan telinga rubah.

"Engggga Papi.. Iyang ini adi di ake ama anak antik adi Woo au uga (Engga Papi.. Yang ini tadi di pake sama anak cantik jadi Minwoo mau juga)" kedua orangtua itu bertatapan satu sama lain.

"Kamu ya yang ngajarin Minwoo ku ngerdus?!" tuduh Minwoo sambil memeluk Minwoo yang berada di gendongan suami nya. "Haduh sayangku kamu sudah tidak polos karena Papa yang menyebalkan ini ya"

"Jadi aku sudah naik pangkat dari Dosen menyebalkan menjadi Papa menyebalkan sekarang?" Mingyu mencubit pipi Minwoo kesal.

"Abah angan akitin Papi, nanti Papi nangis Woo adu ke Oma Opa" Wonwoo menahan tawa mendengar celotehan anak semata wayang nya. Meski cadel begini tapi Minwoo membela nya. Udah gitu kenapa panggilan Minwoo nomaden banget untuk Mingyu?

"Terus saja bela Papi. Kamu manggil Papa aja masih labil gitu beda kalo manggil Papi" Mingyu jadi kesel.

"Maaf Pak, jadi beli tidak ya?" ketiga nya terkejut karena tiba-tiba ada alien muncul.GGG dia mbak-mbak penjaga etalase weh.

"Eh i-iya Mbak" jawab Mingyu lalu akhirnya ketiga nya membeli bando.

Matahari untuk Mingyu.

Bulan untuk Wonwoo.

Dan bintang untuk Minwoo.



---

Mau bikin mereka seneng dulu sebelum prahara :"

[✔] My Annoying Lecturer • MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang