034 : Choi Seungcheol

2.1K 147 6
                                    


Tw // family issue, violence, harshword



"Dasar anak pembawa sial! Ngga seharusnya gue dulu ngelahirin lo!" teriak seorang wanita paruh baya. "Karena lo. Lelaki yang gue cintai pergi ninggalin gue, gue di benci keluarga sendiri, dan sekarang harus hidup miskin seperti ini, Semua ini gara-gara lo anak pembawa sial!"

Setiap hari selama 6 tahun, Seungcheol kecil selalu mendengar kata-kata kasar dari mulut wanita yang ia panggil Ibu itu. Seungcheol hanya bisa menangis tersedu-sedu kala itu. Maklumlah, ia hanyalah anak kecil berusia 6 tahun pada saat itu.

Ia berasal dari keluarga yang kedua orangtua nya bahkan tak saling mencintai. Hanya Ibu nya saja yang mencintai Ayahnya, sementara sang Ayah tidak.

Setiap hari dia selalu ditinggal sendirian di rumah. Sebelum Seungcheol ada, Ayah nya bahkan memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan Ibunya, tapi setelah ia tahu jika pacarnya itu mengandung, lelaki sialan itu lari dari tanggung jawab sementara Ibu nya awalnya frustasi saat di tinggal dalam kondisi mengandung itu, dia melahirkan anak ini agar pacarnya itu iba lalu kembali bersamanya, tapi ternyata dugaan nya salah. Dia bahkan diusir dari rumah mantan pacarnya itu, anak yang baru beberapa minggu lahir kedunia ini tidak diakui oleh sang Ayah bahkan lelaki itu berkata jika Ibu bahkan tidur dengan lelaki lain dan anak itu bukanlah anaknya. Keluarga lelaki itu jelas membela anak mereka lalu mengusir Ibu serta anak itu dari rumah mereka. Dan disinilah keduanya selama 6 tahun ini, Seungcheol sudah tumbuh jauh lebih besar dari sebelumnya tapi Ibunya bahkan tak pernah benar-benar merawatnya dengan baik.

Rumah yang menjadi tempat tinggal nya itu bahkan sudah seperti gudang karena tidak pernah dibersihkan. Udara nya lembab, banyak sampah bekas makanan dan botol soju berserakan dimana-mana. Semua pembantu sudah berhenti bekerja karena tidak ada yang membayar mereka. Lalu bagaimana Seungcheol hidup? Bagaimana ia makan? Salah satu arena yang selalu Seungcheol bersihkan adalah kamar nya sendiri dan dapur. Sebenarnya ia sangat payah dalam hal memasak. Bahkan ia pernah akan membakar rumah ini jika ia tidak ingat pernah merebus telur. Seungcheol juga pernah membakar tangannya sendiri.

Meskipun begitu Seungcheol tidak pernah menyerah. Semenyeramkan rasa masakanya ia akan tetap memakannya. Karena ia harus mengirit bahan makanan yang ia dapatkan hasil dari bekerja membantu tetangganya mengantar susu di komplek.

Seungcheol sudah bekerja keras di usia belia nya. Dan untuk sekolah. Entah bagaimana cara nya ia juga heran karena selama ini ia tak pernah membayar tetapi ia bisa masuk sekolah dasar itu.

Dan Seungcheol tahu siapa sekarang dalang dibalik semua ini. Yaitu keluarga Jeon, yang benar-benar sayang padanya. Semua ini tak lepas dari campur tangan lelaki cantik bernama Jeon Wonwoo.





Flashback on

Usia Seungcheol masih 4 tahun kala itu. Ia keluar dari rumah dengan memegang perutnya yang kelaparan. Sejak pagi ia tidak memakan sebutir nasi pun. Dan sekarang sudah pukul 5 sore.

Tepat saat itu ia melihat anak lelaki seusia dengannya ia rasa, atau lebih muda lagi tengah berjalan riang sambil membawa segelas kue beras. Awalnya lelaki itu melewati nya, namun ia balik lagi menghampiri Seungcheol.

"Kau manusia kan?" pertanyaan bodoh anak kecil yang trauma habis nonton film horror karena kedua kakak sialannya itu karna melihat dandanan Seungcheol yang berantakan kala itu. Rambut tidak disisir, baju lusuh dan wajah pucat. Apalagi wajah datar nya yang menakutkan itu.

Seungcheol mengangguk. Mata nya malah fokus ke makanan yang sedang dipegang tangan kecil lelaki di depannya. Wonwoo sadar akan mata Seungcheol, jadi ia menarik tangan lelaki itu.

"Ayo kerumah ku, Mama Sohee masak banyak hari ini, kamu pasti suka!"

"Terimakasih"

"Nama kamu siapa? Kamu anak sini?"

"Choi Seungcheol,  aku anak Ibu dan Ayah bukan anak sini. Sini siapa?" Lelaki cantik versi kecil kemasan sachet berusia 4 tahun itu mengerjapkan mata nya cepat,  lalu setelah nya ia mengayunkan tangannya untuk menggampar sesuatu.

Kepala lelaki itu.

"Aduhh" keluh Seungcheol sambil mengusap kepala nya.

"Kau anak bodoh, ayo cepat ikut aku biar jadi pintar" dan setelah nya Wonwoo kecil menyesal karena lelaki yang ia bawa kerumahnya ini bahkan lebih pintar dari dirinya.

Tapi Wonwoo sayang banget pada sepupu angkat nya ini. Setidaknya Seungcheol lebih waras dari kedua kakak kandungnya.


🐒🐒🐒





🐒🐒🐒

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Versi kemasan sachet Seungcheol sama Wonwoo ❤️ Mau peluk Seungcheol, maaf ya Cheol udah buat kamu sedih di cerita ku ini 🥹😔

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Versi kemasan sachet Seungcheol sama Wonwoo ❤️ Mau peluk Seungcheol, maaf ya Cheol udah buat kamu sedih di cerita ku ini 🥹😔

[✔] My Annoying Lecturer • MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang