"Anak pungut! Anak pungut!"
"Hei kalo aku jadi kamu aku mending mati aja deh saking malunya!"
"Parasit!"
"Masih ada ternyata manusia seperti dia"
Seungcheol hanya menunduk mendengar kata-kata itu saat ia berjalan di koridor sekolah dasar nya. Setiap pagi ia selalu mendengar kata-kata itu, jadi ia sudah terbiasa sekarang.
Lagipula Ibu kandungnya sendiri juga sering mengatakan hal kasar seperti itu, jadi kenapa ia harus menangis? Mereka mungkin benar jika dirinya adalah parasit, dirinya harus nya mati, dirinya...
"Choi Seungcheol?!" yang dipanggil mendongakan kepala nya.
Wonwoo berlari kearah nya sambil membawa kotak bekal di tangannya. "Ayo ikut aku!"
"Kemana?"
"Sarapan" jawab lelaki cantik nan gemes itu lalu menarik lengan Seungcheol untuk mengikuti nya ke rooftop.
"Ini enak kan? Mama memasak ini untuk kita berdua" kata Wonwoo sambil menyuapi Seungcheol daging.
"Heem" jawab Seungcheol setuju. "Won?"
Anak lelaki berkucir dua itu mendongak menatap lawan bicaranya "Kenapa?"
"Bagaimana kalau aku mati saja?"
"Maksudmu?"
"Teman-teman.. Dan ibuku sendiri menyuruhku untuk mati saja-"
"Apa aku menyuruhmu?" Seungcheol menggeleng kencang "Jadi sebelum kamu mati di tanganku, batalkan niatanmu itu. Kalau bisa hapus saja dari pikiranmu! Paham kan?"
Seungcheol menatap Wonwoo yang sedang menggebu-gebu itu sambil menunjuk nya marah. "Baiklah. Aku tak akan melakukannya"
"Bagus, Choi Seungcheol-ku memang anak pintar" Wonwoo memeluk nya lalu menepuk-nepuk punggung nya "Mulai sekarang, kalau ada yang mengejek mu. Bilang aku saja maka aku akan melakukan hal lebih buruk dari apa yang mereka lakukan padamu"
"Tapi?"
Wonwoo merenggangkan pelukannya berusaha melihat wajah Seungcheol. "Kenapa?"
"Apa itu tidak berlebihan?"
Wonwoo mengerjap "Ngga lah, mereka malahan yang berlebihan ngejekin nya. Emang siapa mereka berani berkata jahat ngatur hidup kamu gitu? Kamu berhak untuk hidup ya Seungcheol, ngga ada satupun manusia yang berhak mengatur hidup orang lain. Kalaupun ada, aku yang harusnya ngatur hidup kamu. Kan aku yang paling deket sama kamu"
"Iya, cuma kamu Won yang boleh atur hidup aku"
"Udah yuk balik kelas, gausah takut nanti aku yang bales mereka kalo mereka masih jahat"
"Makasih ya Won, makasih buat semuanya"
"Kalo makasih kerjain pr aku ya, susah banget ngga ngerti aku" Seungcheol terkekeh, astaga Wonwoo nya ini kenapa lucu sekali, mana bilangnya sambil garuk kepala dia dengan gigi nyengir.
🐒🐒🐒
"HEY! YOO SEUNGHO!" Seungcheol mendengar suara teriakan saat ia hendak pergi ke perpustakaan. Ia merasa pernah mendengar suara itu, tapi begitu ia mendengar suara tonjokan ia langsung berlari kearah lain. Tak ingin kesana.
Seungho adalah ketua anak yang membully nya, jadi mungkin ada pertengkaran disana. Dan Choi Seungcheol tak akan ikut campur. Sudah cukup ia dibully ia tak ingin mati sesuai pinta Wonwoo.
🐒🐒🐒
Seungcheol terkejut. Begitu ia sampai sekolah pagi itu, ia dihadang oleh Seungho dan teman-temannya dengan wajah mereka yang babak belur, lebam sana sini.
"Heh anak pungut?!"
"Kenapa?" tanya Seungcheol pelan.
"Gara-gara kau kita jadi babak belur begini. Pokoknya kau harus merasakan apa yang kita rasakan juga!"
"Tapi kenapa aku?"
"Parasit memang seharus nya bersalah, kau tak tahu? Parasit seharus nya mati sa-"
"DIAM KAMU SEUNGHO!" Seungho dan ketiga temannya terkejut bukan main begitu ia melihat anak seusia mereka yang mereka temui sore hari kemarin. "Apa kata-kata ku kemarin kurang jelas? Atau pukulan ku kurang keras?"
"A-aa ti-tidak Wonwoo. Ka-kami-"
"JANGAN GANGGU SEUNGCHEOL LAGI DIA ITU SAUDARA KU BUKAN ANAK PUNGUT SEPERTI YANG KALIAN BILANG! APA KURANG JELAS?!" Seungcheol yang berdiri di sebelah Wonwoo itu juga ikut terkejut. Melihat perubahan Wonwoo, jujur ia takut. Tapi Wonwoo bagai pahlawan di mata nya. "Oh, seperti nya kurang jelas kata-kata ku ya. Atau sebaiknya aku telepon Papaku untuk mengeluarkan parasit seperti kalian dari sekolah ini?"
"Ti-tidak.. Maafkan kami Wonwoo"
"Minta maaf sama Seungcheol bukan sama aku!"
"Kami minta maaf Seungcheol, kami tak akan mengulangi nya lagi" lalu setelah nya keempat nya pergi ketakutan.
"Dasar! Mereka itu baru anak kelas satu sekolah dasar tapi kata-kata nya keterlaluan sekali"
"Kita juga anak kelas satu, Won"
"Oh iya benar juga. Aku lupa kita anak kelas satu ya. Ayo masuk kelas Cheol!" Wonwoo menarik lengan Seungcheol dengan semangat. Sementara lelaki disamping nya menatap sosok pahlawan nya itu dengan kagum, lalu ia tersenyum.
"Choi Seungcheol!" ia mendongak. Ternyata Dokyeom memanggil nya. "Lo kenapa? Dari tadi ngelamun mulu dah?"
"Ngga" jawab Seungcheol. Kepala nya menoleh kearah meja yang biasa Wonwoo tempati di kelas ini yang sekarang sedang kosong.
Benar, dulu Wonwoo membela nya bagai ia harta berharga untuk lelaki bermarga Jeon itu. Dan mungkin sekarang adalah waktu untuknya membela sepupu angkat nya itu. Demi Jeon Wonwoo!
🐒🐒🤸✅🐒
Tulisan bercetak miring adalah flashback Seungcheol :)
Pada kenal Yoo Seungho ngga(?) dia yang jadi Kim Mingyu di I'm Not Robot :*
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] My Annoying Lecturer • Meanie
FanfictionTw 🔞 NSFW, MPREG Punya Dosen yang menyebalkan semasa kuliah? Berarti kalian sama dengan gue-- Jeon Wonwoo Tapi apa mereka menyukaimu? Tidak bukan? Hanya aku yang mencintainya dengan ugal-ugalan-- Kim Mingyu Penasaran dengan cerita nya? Coba baca de...