025 - Helper Choi (2)

2.4K 210 12
                                    

Setelah Seungcheol datang, Mingyu menceritakan semua nya pada sepupu suaminya itu panjang kali lebar tentang keluh kesahnya yang jelas Seungcheol juga paham, berita itu terlalu heboh sampai dia tidak mungkin tidak tahu. Padahal aja dulu sampai nyumpahin Seungcheol karena masih suka nyiumin Wonwoo, eh sekarang Seungcheol juga yang cuma bisa dia andalkan untuk berbagi keluh kesahnya. Mingyu bahkan terlalu bingung untuk bercerita dengan siapa lagi karena teman-teman nya terlalu jauh dan bahkan tidak terlalu paham dengan situasinya.

Seungcheol menatap Mingyu dengan kesal "Makanya jangan terlalu bucin jadi orang, jadi bodoh kan padahal profesi nya Dosen tapi kok bisa terserang virus bulol juga"

"Apa maksud mu?"

"Hukum aja Wonwoo sesekali"

"Gini deh, kalo kau jadi aku apakah kau akan tetap menghukum suamimu sendiri?"

"Jika gue jadi lu maka jawabannya iya" Seungcheol memutar mata nya malas. Mingyu ini tipikal orang yang kepala nya keras, ia sendiri yang meminta pendapat tapi jika pendapat nya tak sesuai dengan isi hati nya dia akan marah. Yang benar saja?

Tapi sifat Mingyu ini mengingatkan nya pada seseorang yang sama-sama memiliki sifat ini sedari kecil. Ya, siapa lagi kalau bukan sepupunya? 

Flashback

"Cheol?" Wonwoo yang masih kecil itu berlari dan duduk di pangkuan Seungcheol seenak jidat. Ini yang membuat Seungcheol baper sehingga pernah menaruh rasa pada sang sepupu.

"Hmm?" jawab Seungcheol singkat.

"Kau ini respon mu yang banyak dikit bisa ga sih?" protes Wonwoo.

Seungcheol mencubit kedua pipi Wonwoo gemas "Iya princess, ada apa?"

"Ihhh aku cowo ya, panggil aku putra mahkota!" kekeh Wonwoo sambil bergerak heboh diatas pangkuan Seungcheol, untung saja sedari dulu tubuh Wonwoo memang lebih kecil darinya padahal keduanya sepantaran jadi Seungcheol tidak terlalu kepayahan saat Wonwoo berlonjak-lonjak diatas pangkuan nya.

"Iya-iya, putra mahkota. Ada apa gerangan memanggil hamba?"

Wonwoo tersenyum puas lalu mulai bercerita kepada Seungcheol "Kau tahu ngga tetangga kita yang mata nya bisa ilang itu?"

Seungcheol menggeleng, tangan kanan nya terangkat menyampirkan beberapa anak rambut Wonwoo yang kala itu sedikit panjang ke sela telinga. "Yang pipi nya chubby kaya hamster itu lho yang suka nya nari-nari di depan rumah"

Ah Seungcheol mengingatnya.

"Lalu? Kenapa kamu bertanya?"

"Dia lucu ya.. Pipi nya itu ngegemesin apalagi mata nya yang kaya jarum jam 10:10. Aaaa aku suka deh kaya nya sama dia Cheol" Wonwoo tampak heboh lagi saat menceritakan hal itu pada Seungcheol, membuat tangan kanan Seungcheol yang masih berada di kepala Wonwoo membeku sesaat. Wonwoo tersenyum lebar tanpa mengetahui jika sudah membuat hati lelaki di depannya ini terbelah secara perlahan.

"Kau menyukai nya?" tanya Seungcheol lagi.

"Huum.. Cinta pertamaku" jawab Wonwoo semangat. "Apa yang harus kulakukan ya Cheol?"

"Tembak aja!" kata Seungcheol malas.

"Malu lah! Ihh kau ini gak peka sekali" Wonwoo memanyunkan bibirnya. Seungcheol tidak suportif!

"Ya terus emang kamu mau aku gimana sih Won?"

"Kalo Cheol jadi aku, Cheol mau gimana?" tanya Wonwoo jujur, karena dia sesungguhnya juga bingung ingin apa selanjutnya. Kan ini cinta pertama nya, sebelumya dia bahkan tidak pernah berpacaran jadi wajar dong dia tidak paham aksi apa selanjutnya yang harus dia lakukan setelah bilang suka.

"Kalau aku jadi kamu aku takkan menyukai nya. Aku akan suka sama sepupuku ini yang jauh lebih ganteng dari dia. Apaan tuh melek aja gabisa gimana mau cium kamu nanti?" dan Seungcheol dengan sadar memajukan dirinya mencium bibir Wonwoo dengan berani. Ini bukan pertama kalinya, lelaki bermarga Choi itu telah tinggal lama di negara belahan Eropa barat, jadi tak ayal kebudayaan berciuman itu awam diantara teman bahkan saudara sendiri. Tapi dia tentu tahu jika dalam kebudayaan Asia berciuman merupakan hal sakral dan bahkan hanya untuk orang tersayang saja. Jadi ciuman yang ia tujukan pada sepupu nya ini tentu bermaksud tertentu. Sayangnya Jeon Wonwoo tidak beranggapan sama dan malah mencubit perut Seungcheol sambil berseru kesal.

"Jangan cium-cium aku, ini buat Soonyoung tau"

"Ngga mau ngga mau" Seungcheol mengecup bibir Wonwoo lagi.

"Ihhh Cheol! Kemusuhan sama Cheol pokoknya!" Wonwoo bangkit dari pangkuan Seungcheol lalu berlari "Mau ketemu Soonyoung aja, daripada tembak dia mending langsung aku cium aja gasih?"

"HEHHH BOCIL AWAS AJA YA KAMU SAMPE BERANI CIUM TUH SILUMAN HAMSTER!!!" Seungcheol bangkit dari duduknya lalu mengejar Wonwoo yang sudah terkekeh berlari keluar kamar.


Flashback end



"Seungcheol! Oyyy?!" Seungcheol tampak sadar begitu Mingyu mengguncang-guncangkan badannya.

"Ap-apa?!"

"Jadi apa yang harus aku lakukan ini? Kau malah melamun lagi" tanya Mingyu dengan wajah cemberut yang ingin sekali Seungcheol tampol.

"Ya sesuai yang gue bilang tadi. Hukum Wonwoo sesekali, tunjuin ke mereka kalo lu gak membedakan Wonwoo dengan mahasiswa lain"

"Tapi kan-"

"Kalo lu kelamaan entar yang ada yang lain makin parah protesnya, awas aja kalo sampe Wonwoo overthinking atau bahkan kena getahnya gara-gara lo. Gue yang duluan hajar lo kalo sampe itu kejadian" Mingyu terkejut. Ia tak pernah berpikir itu sebelum nya.

Lagi-lagi seorang Choi Seungcheol menyelamatkan hubungan cinta pertama nya dengan Si Bodoh Mingyu. Untung saja dia sudah merelakan cinta pertamanya yang sebenarnya agak salah itu karena dia menyayangi sepupunya sendiri bahkan in romantic way. Ya walaupun agak nyesel karena bentukan suami Wonwoo macem Mingyu gini, hadehh.

🐒🐒🐒


Hari ini matkul Ilmu Pendidikan Bahasa Korea, itu arti nya Mingyu masuk ke kelas Wonwoo.

"Jeon Wonwoo?"

"Ya Pak" jawab Wonwoo lalu ia berjalan ke depan kelas untuk duduk di tempat ia duduk saat pelajaran suami nya itu.

Pelajaran dimulai seperti biasa, mereka mendengarkan saat Mingyu menjelaskan hal-hal tentang tata cara berbicara ataupun penegasan.

Tiba-tiba saja Wonwoo menguap lebar gara-gara semalam ia tak bisa tidur karena Mingyu mengganggu nya terus.

Mingyu sampai menghentikan penjelasan nya lalu menatap Wonwoo. Suami nya ini memang sejak dulu selalu begitu. Gak pernah jaim.

"Lihatkan? Pak Kim cuma menatap--" Young Ah yang berbisik pun tiba-tiba terkejut karena perkataan Mingyu.

"Jeon Wonwoo? Keluar dari kelas saya dan berdiri disana sampai bel!" kata Mingyu sok-sokan tegas.

Melihat Wonwoo yang berjalan keluar membuat Mingyu tak tega tapi mau bagaimana lagi?  Ia tersenyum dalam hati karena melihat banyak wajah terkejut akibat ulah nya.

Ternyata dugaan mereka selama ini salah. Dan Seungcheol hanya menatap Mingyu sambil tersenyum.

Mereka pada ga tau aja setelah sampai rumah Mingyu memaksa memijati kedua kaki Wonwoo agar suami nya itu tak kecapaian karena lama berdiri tadi. Mau apa juga di beliin, di ambilin, di sediain, pokoknya Wonwoo gaboleh melangkah sejengkal pun. Padahal mah aslinya Wonwoo biasa aja, dia sering juga kok di hukum sama dosen lain karena hal yang sama jadi Wonwoo aslinya kuat. Cuma ya gitu, namanya juga Kim Protektif Mingyu

---

Lagi rajin update My Seonsaengnim:*

[✔] My Annoying Lecturer • MeanieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang