Wedding Effect

4.1K 216 10
                                    

I know something's gone awry. But I feel like going on.
I know I need to say goodbye, for I'm off the brand new days with you.
- You are Everywhere, Big Baby Drive-

Nurmala resmi menikah dengan Hari Ramadhan, pria yang ayah dan ibunya pilihkan untuknya. Tak ada alasan bagi Nurmala menolak perjodohan itu. Walaupun takdir membuatnya harus menerima luka yang teramat dalam, akhirnya Nurmala berhasil meyakinkan diri bahwa tak ada luka yang tak ada obatnya. Dorongan dari sahabat- sahabatnya juga sangat membantu Nurmala untuk menemukan lagi kepercayaan dirinya.

"Lagipula kita sudah bersumpah untuk menyelesaikan arisan ini, apapun yang terjadi," ujar Nurmala saat menglarifikasi tentang pernikahannya dengan Hari.

"Jadi..., gimana orangnya si Hari itu?" desak Sekar penasaran.

"Aku nggak tau, belum pernah liat orangnya," sahut Nurmala malu-malu.

"Jinjja?" Nayra menepuk jidatnya. "Gue kira lo udah pernah ketemu walau sekali saja," sambungnya.

Nurmala menggeleng, ia benar- benar belum pernah bertemu dengan calon suaminya itu. Tania tak habis pikir olehnya, bagaimana bisa Nurmala akan menikah dengan seseorang yang bahkan ia tak tahu bagaimana rupanya. "Kalau dia jelek gimana?" gerutu Tania.

Nurmala mengangkat bahu tanda tak tahu, membuat Tania makin gemas dibuatnya.

"Sudahlah, mending kita pulang aja daripada kita mati penasaran di sini. Besok pagi- pagi kita akan kumpul di sini lagi menyaksikan akad nikahnya," usul Nayra sambil memunguti barang- barangnya, disusul oleh Sekar dan Tania yang mulai kepayahan bangkit dari duduk karena perutnya mulai membesar.

"Aku nggak kenal sama sekali dengan dia, tapi kuharap dia nggak sejahat Ranto. Emmm, dia juga boleh jahat sedikit, tapi semoga dia – " Belum sempat Nurmala menyelesaikan kalimatnya, ketiga sahabatnya sudah berada dalam pelukannya.

-0-0-0-

"Saah," sorak syukur para saksi pernikahan.

Dua anak manusia yang namanya telah ditentukan di Lauh Mahfuz kini bersanding di dunia untuk mengarungi bahtera yang akan membawa mereka menuju surga sesungguhnya di akhirat nanti.

Hati Nurmala kini bagai ombak yang berdebur di pantai. Kadang pasang, kadang surut. Kadang ia berpikir apakah jalan yang ia pilih saat ini sudah benar, ataukah ia hanya akan menjadi sebuah penyesalan?

"Bismillah, pengantin pria sudah boleh dipertemukan dengan pengantin wanitanya," ujar si pembawa acara.

Deg. Deg. Deg.

Hati Tania dan Nayra juga ikut berdentum kencang. Sekar? Ia belum datang.

Pelan – pelan Nurmala mengikuti langkah Tania dan Nayra yang mendampinginya menuju mempelai pria. "Lo deg- degan nggak?" bisik Tania pada Nurmala. "Gimana kalau dia jelek?"

"Haigoo, berhenti menakutinya, Mak Lampir," gerutu Nayra.

"Sekar kemana sih?"

"Bareng Lucky, nunggu dijemput tadi katanya," jawab Nayra santai.

"Apa?!" seru Nurmala dan Tania berbarengan, hingga langkah mereka terhenti sejenak.

"Sssst, buruaan," Nayra melototi keduanya , lalu melempar senyum pada tamu undangan, berusaha menjadi bride's maid yang baik.

Hingga tak terasa langkah mereka tiba di hadapan mempelai pria. Tania dan Nayra mundur untuk mempersilakan kedua mempelai bertemu di pelaminan. Nurmala memejamkan mata untuk menenangkan diri. Ia bahkan terus menunduk di sepanjang perjalanan menuju ke sini tadi, tak berani melihat dari jauh siapa pria yang telah menjadi suaminya saat ini.

ARISAN NIKAH (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang