Jakarta to Seoul 2017
Para pramugari telah selesai memberi instruksi umum pada seluruh penumpang Korean Air. Lampu kabin telah dimatikan demi kenyamanan penerbangan. Tak lama kemudian beberapa pramugari lainnya mondar-mandir menyediakan makanan bagi penumpang.
Nayra yang selalu mengambil tempat duduk dekat jendela mulai sibuk memperhatikan awan-awan di luar pesawat. Penerbangan berjam-jam baginya tak akan membosankan karena ia dapat merasakan seolah ia sedang berada di dunia lain. Perlahan ia memaninkan jarinya yang lentik di atas kaca jendela, menuliskan namanya dan Adnan di sana. Sementara Adnan sibuk dengan buku bacaannya.
"Nggak bosen kamu?" tegur Lucky melirik istrinya yang sedaritadi asik sendiri.
Sekar menggeleng, lalu ia berdiri untuk melongok Tania dan Yakhsa yang duduk di belakang mereka. "Zigkra, sini duduk sama Eomma," godanya pada Zigkra yang juga sedang asik main sendiri.
"Gih sana, duduk sama Eomma dulu, mama sama papa mau pacaran dulu sebentar," sahut Tania sambil menyerahkan Zigkra melewati atas bangku Sekar. Lucky langsung menyambut kehadiran bayi menggemaskan itu, dan memangkunya.
Pada akhirnya Sekar, Nayra, dan Nurmala menuntun dipanggil dengan sebutan Eomma oleh Zigkra.
Hari dan Nurmala yang duduk di deret bahu kanan langsung menoleh pada Zigkra. "Sini sama Om aja," pinta Hari, namun Sekar menolaknya.
"Gue dulu," sergah Sekar galak. Hari kembali ke posisi duduknya dengan wajah ditekuk.
"Tenang, ini bentar lagi juga bayi kamu mbrojol," bisik Nurmala, membuat Hari mengelus-elus perut Nurmala yang sudah mulai tampak besar.
"Aku ke toilet sebentar ya?" izin Nurmala. Ia selalu merasa ingin buang air kecil lebih sering semenjak kehamilannya menginjak usia tujuh bulan.
"Mau ditemenin?"
"Enggak, aku ngajak Nayra aja," ujarnya sambil tersenyum melihat ekspresi Hari yang begitu mencemaskannya.
"Nanti kalau ada zombie gimana?" tahan Hari lagi saat Nurmala sudah berdiri dari tempat duduknya.
Nurmala tertawa renyah mendengar ucapan suaminya. "Kamu pikir ini kereta? Lagian kita mau ke Seoul, bukan ke Bussan," tawa Nurmala membuat Lucky yang sedang bermain dengan Zigkra menoleh.
"Ngetawain apa sih?" tanya Lucky kepo.
"Fly to Seoul," sahut Nurmala sambil lalu.
Nayra yang duduk di belakang Nurmala menolak untuk menemaninya ke toilet dengan alasan mengantuk. Ia sedang santai bergelung dalam pelukan suaminya.
"Uh, dasar," cibir Nurmala yang langsung mengganggu ketenangan Tania dan Yakhsa yang sedang bercanda ria.
"Ganggu aja deh lo," sungut Tania seraya berdiri dari tempat duduknya demi mengantar Nrmala ke toilet.
"Berapa jam lagi kita sampai Seoul?" tanya Nurmala setibanya mereka di dalam toilet.
"Sekitar dua setengah jam lagi deh kayaknya," jawab Tania seraya merapikan rambutnya yang agak kusut karena terlalu lama duduk.
Setelah selesai dengan urusan toilet, keduanya berjalan santai menuju bangku masing-masing sambil mengobrol ringan tentang cuaca di Korea. Nurmala telah membaca banyak referensi tentang Seoul dan sekitarnya demi menikmati liburan yang menyenangkan. Perjalanan ini merupakan bagian dari arisan yang lagi-lagi mereka mainkan. Setiap nama yang keluar dari shaking bottle berhak menentukan tempat liburan akhir tahun bersama, dan kali ini Nayra memilih Seoul menjadi tempat liburan untuk mereka karena ia ingin agar Ciwi-Ciwi mengunjungi tempat tinggalnya dan Adnan di Seoul.
Para penumpang duduk dengan tenang di bangku masing-masing. Nyaris tak ada suara obrolan terdengar di sekitar mereka. Nurmala yang tadinya mengobrol dengan suara agak keras jadi memelankan suaranya. Kini hanya terdengar gaung mesin pesawat dan bunyi ketukan sepatu hak tinggi Tania yang memenuhi pendengaran mereka. Beberapa langkah kemudian Tania menghentikan langkahnya.
"Kok berhenti?" protes Nurmala.
"Itu bukannya Zaki?"
____________________
Dictionary
Eomma : mama
KAMU SEDANG MEMBACA
ARISAN NIKAH (Completed)
RomanceApa yang kau pikirkan saat mendengar kata 'Arisan'? Menang? Kalah? Giliranmu? Lalu apa yang akan kau lakukan jika namamu yang tertera dalam potongan-potongan kertas sebuah Arisan Nikah? Nurmala, Tania, Sekar, dan Nayra did it. Baca romansa keempat...