The Shaking Bottle

4.9K 209 1
                                    

Tania tercengang melihat rumah Nayra. Tanpa aba-aba ia mengelilingi rumah Nayra yang bernuansa minimalis khas rumah- rumah Korea. Ada sebuah taman kecil di belakang rumah dengan sebuah kolam renang yang lumayan besar. Nayra sudah berpindah kamar ke kamar suaminya, walaupun kalau sedang ngambek ia tetap akan menyeret bantal gulingnya dan pindah ke kamarnya sendiri.

Nurmala yang paling betah berada di dapur segera mengecek perlengkapan dapur Nayra. "Whoaa, si pemalas ini sekarang rajin masak rupanya," gumamnya terpana dengan peralatan masak Nayra yang bahkan lebih lengkap dari miliknya di rumah.

"Mimpi lo kesampean, Nay. Sekarang lo tinggal di Korea," puji Sekar. Ia duduk di pinggir kolam sambil merendam kakinya di dalam air yang dingin.

Nayra duduk di sisinya, lalu merangkulnya dengan penuh kasih sayang. Kedua sahabat ini telah sepakat untuk meninggalkan semua yang pernah terjadi di belakang. Melupakan adalah satu fase penting yang harus dilakukan setelah saling memaafkan.

"Huum. Eh, Kar,"

"Hmm," gumam Sekar menyahuti.

"Emangnya lo percaya kalo gue nggak akan jatuh cinta lagi sama lucky?" tanya Nayra.

Sekar menatapnya dalam, lalu berkata. "Kesalahan gue di masa lalu adalah gue nggak percaya pada diri gue sendiri, jadi gue nggak akan mengulanginya lagi sekarang atau di masa yang akan datang," jawabnya pelan.

"Ini," Sekar memberikan genggaman tangannya pada Nayra yang terlihat bingung.

Ragu- ragu Nayra menerimanya, "Apa ini?"

"Kepercayaanku padamu, simpanlah."

Nayra menerimanya dengan senyuman. Hatinya mendadak menjadi lega.

"Sini kumpul!" seru Tania dari balik meja taman.

Nayra dan Tania bergegas menghampirinya. Tak lama yang lain menyusul dan duduk bersama di dekatnya. Yakhsa datang paling akhir sambil menggendong Zigkra yang menunjukkan gigi-gigi barunya.

"Mau ngapain ni, Ratu Lebah?" tanya Lucky meledek Tania dengan sebutan Ratu Lebah karena Tania yang paling rempong diantara yang lainnya.

Setelah semua orang berkumpul, Tania mengeluarkan sebuah botol yang tak asing bagi para wanita. "Mari kita main arisan lagi," ujarnya mantap.

Sebuah shaking bottle yang katanya telah berisi nama semua pria dan wanita yang ada di sini telah ia persiapkan dengan sangat rapi.

"Arghhh enggak, ah," protes para pria menolak usulan Tania.

"Ishh, ayo main ramai-ramai. Ini bakalan seru. Kali ini kita akan main arisan jagain anak. Yang namanya tertulis di kertas, harus menjaga Zigkra dalam waktu sehari semalam," ujar Tania tak memedulikan protes yang ditujukan padanya.

"Nggak mauuu," kompak para pria menolak serempak.

"Ceburin Tania," seru Hari penuh semangat.

"No, no, no, arrgghhhhhhh!" pekik Tania ke langit seiring dengan dilemparnya ia ke dalam kolam yang dingin di Bulan Desember.

-Ended-

I don't wanna back in time.
The time when I even don't know why does the letter U and I become US.
-Mpit Tivani-


Finnaly ended... But just scroll up, masih ada satu kisah lagi lhooo

ARISAN NIKAH (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang