Cheot sarangeun areumdawoseo, cheot sarangeun kkothirmanida.
(Cinta pertama disebut dengan bunga karena keindahannya.)
-Illa Illa, Juniel-Kelopak mawar-mawar putih bertebaran di sepanjang karpet merah yang digelar menuju pelaminan. Sepasang pengantin yang sudah mengikat janji suci akan berjalan melewati karpet merah yang telah disediakan. Hal ini menunjukkan bahwa untuk sampai di gerbang sebuah pernikahan, sepasang manusia akan melewati garis takdir berwarna merah yang indah, dan berbunga-bunga yang melambangkan suatu kebahagiaan. Tepuk tangan dan doa tamu undangan mengiringi perjalanan sepasang pengantin tersebut melewati perjalanan yang bagi mereka terasa amat panjang. Namun dengan sebuah keyakinan bahwa mereka akan menemukan sebuah pelaminan di depan sana, sepasang pengantin tersebut akan terus berjalan walaupun kadang harus sesekali tertusuk duri mawar dalam perjalanan tersebut.
Sekar dan Lucky berjalan bersama di bawah tatapan beratus pasang mata yang turut mendoakan kebahagiaan mereka. Perjalanan ini juga bukan perjalanan yang mudah dan singkat bagi Sekar dan Lucky. Ada banyak hambatan yang mereka lewati sebelum keduanya memantapkan diri untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
"Terimakasih telah berkorban untuk kita," bisik Sekar pada Lucky yang telah resmi menjadi suaminya.
"Terimakasih telah berjuang untuk kita," balas Lucky sambil tersenyum memandang istrinya.
Terimakasih untuk semuanya, batin Sekar saat melihat senyum Tania, Nurmala, dan Nayra padanya.
Nayra melemas di tempatnya berdiri saat melihat Lucky dan Sekar mulai menapaki gelaran karpet merah untuk menuju ke pelaminan. Lututnya seketika lemas seiring dengan hatinya yang remuk di tempat. Ia tak dapat membohongi diri bahwa masih ada sepotong perasaan yang tak dapat ia buang begitu saja dari hatinya.
"Gwenchanayo?" bisik Adnan padanya.
Deg. Hati Nayra melompat dari sarangnya. Ia takut Adnan juga ikut tersakiti atas sikapnya saat ini.
"Gwenchana," bisik Nayra tersenyum pada Adnan. Ia baru sadar bahwa ia meremasi tangan Adnan sejak tadi. Maka dari itulah Adnan dapat merasakan apa yang ia rasakan saat ini.
Walaupun hubungan Nayra - Adnan dan Sekar - Lucky belum benar-benar pulih seperti sediakala, namun arisan nikah yang mereka jalani telah tunai dilaksanakan. Tania dan Nurmala yakin, hanya waktu yang dapat mengobati segalanya. Luka di hati kedua pasangan tersebut takkan mungkin terobati secepat mereka saling menorehkan perih. Perihal cinta memang tak ada yang bisa mengerti.
Siapa yang tahu bahwa masih ada sisa kobaran cinta di hati Nayra untuk Lucky. Siapa yang tahu bahwa masih ada amarah di hati Nayra pada Sekar yang telah merebut Lucky darinya. Bagi Nayra yang belum mengerti seberapa besar pengorbanan Sekar untuknya dulu, semua akan tampak bahwa ialah yang menjadi korban atas semua yang terjadi pada cinta mereka. Lalu siapa yang tahu bahwa Sekar pun masih menyimpan sedikit kebencian pada Nayra. Dan siapa yang tahu bahwa Adnan telah mencintai Nayra sepenuhnya.
Andai Nayra mengetahuinya, ia pasti akan berterimakasih pada Sekar yang telah mengorbankan perasaannya untuk dia. Andai Sekar tahu Nayra tak mungkin menyakitinya jika ia tahu tentang perasaan Sekar pada Lucky yang sebenarnya sejak awal mereka bertemu. Andai Nayra mengerti bahwa sekarang hanya dialah yang bertahta di hati Adnan, dan andai Lucky mengerti bagaimana cara mempertahankan sebuah cinta dengan cara yang lebih tepat. Tapi itulah hidup, kadang kita beranggapan bahwa kita telah mengetahui segalanya, padahal banyak hal yang tak kita ketahui. Entah itu karena kita tak mencari tahu, atau memang Tuhan menutup hati kita agar kita sama sekali tak tahu. Itulah yang disebut dengan Rahasia Tuhan.
"Done," seru Tania dengan mata berkaca- kaca.
"Yes, done," timpal Nurmala.
Next ya.. scroll up ^^,
KAMU SEDANG MEMBACA
ARISAN NIKAH (Completed)
RomanceApa yang kau pikirkan saat mendengar kata 'Arisan'? Menang? Kalah? Giliranmu? Lalu apa yang akan kau lakukan jika namamu yang tertera dalam potongan-potongan kertas sebuah Arisan Nikah? Nurmala, Tania, Sekar, dan Nayra did it. Baca romansa keempat...