[Girl In The Mask]

11.1K 1.1K 128
                                    


***
Ada seorang anak kecil bernama Holly. Dia berumur 6 tahun. Suatu malam saat hari hallowen, orang tua Holly berencana memperingati hari ulang tahun pernikahan mereka dengan pergi makan malam di sebuah restoran.

Karena hari ini hallowen, orangtua Holly kesulitan untuk menemukan Baby Sitter paruh waktu. Akhirnya, mereka menelpon seorang remaja bernama Jessica, yang tinggal di ujung jalan, dan memintanya untuk menjaga Holly.

Saat Jessica sampai, orang tua Holly memberi nomor telepon mereka kepada nya untuk berjaga-jaga jika ada keadaan darurat. Setelah mereka pergi, Jessica membuatkan makan malam untuk Holly, dan pergi menonton TV.

Ketika Holly selesai makan, dia bertanya “Bolehkah aku minta makanan penutup?”

“Oke,” balas Jessica. “Makanan penutup apa yang kau mau?”

“Es Krim!!” kata Holly senang.

Jessica pun pergi menuju kulkas dan mencari Es Krim.

“Disini tak ada Es Krim,” katanya.

“Es Krimnya ada di frezeer diruang bawah tanah,” jawab Holly.

Jessica pun membuka pintu ruang bawah tanah dan menekan tombol lampu, tapi lampunya tidak menyala. Dengan hati-hati, dia berjalan menuruni tangga ke ruang bawah tanah. Akhirnya, dia menemukan freezer dan mengangkat tutupnya.

Saat ia mengambil sebuah wadah berisi Es Krim Vanilla, ia melirik ke arah jendela. Dalam kegelapan, ia melihat seorang gadis kecil dengan rambut panjang pirang, berdiri di luar.

Gadis itu memakai T-shirt merah dan berdiri membelakangi jendela. Jessica tidak bisa melihat wajahnya, yang ia tahu gadis itu mengenakan sesuatu di wajahnya. Jessica tidak ambil pusing. Malam ini adalah malam halloween dan ada banyak anak-anak berkeliaran di sekitar lingkungan.

Ia pun berjalan kembali ke atas, menempatkan beberapa es krim ke dalam mangkuk, kemudian ia berikan kepada Holly.

“Dapatkah aku memperoleh beberapa sirup cokelat di atasnya?” tanya Holly.

“Baiklah. Dimana sirup itu berada?” Tanya Jessica.

“Di ruang bawah tanah,” jawab Holly.

Jessica mengangguk lalu berjalan kembali ke ruang bawah tanah yang gelap.

Saat ia sedang mencari sirup cokelat, dia melirik ke arah jendela lagi. Gadis kecil itu masih berdiri di luar, tapi kali ini, dia menghadap jendela. Jessica melihat bahwa dia mengenakan sebuah topeng yang tidak biasa. Warna topeng itu hitam dengan garis merah dan mulut besar, dengan gigi yang putih dan tajam. Hal ini membuat Jessica merinding.

Jessica mengambil sirup coklat dan berjalan kembali menuju tangga. Di dapur, ia menuangkan sirup cokelat di Es krim Holly.

“Terima kasih,” kata Holly. “Dapatkah aku memiliki beberapa taburan permen di atasnya juga?”

Jessica mendesah. “Biar kutebak... itu berada di ruang bawah tanah, kan?”

“Yeah,” kata Holly terkekeh.

Jessica kembali menuju tangga dan menuruni ruang bawah tanah yang gelap. Saat ia menggeledah isi lemari, ia melihat ke jendela dan melihat gadis kecil yang sama memakai topeng, berdiri di luar jendela. Kali ini, gadis itu memegang pisau besar di tangannya.

Jessica menjadi sangat gelisah. Dia mencoba untuk menenangkan diri. Mungkin itu bagian dari kostum gadis kecil itu. Tetapi, tampaknya aneh jika orang tua gadis itu mengizinkan dia untuk pergi di malam hari dengan membawa pisau.

Dengan gemetar, Jessica mengambil permen dan berlari menaiki tangga, ingin segera keluar dari ruang bawah tanah.

“Terima kasih!” Pekik Holly dengan gembira. Jessica menaburkan permen pada es krim Holly.

“Semua yang dibutuhkan sudah ada, tapi sepertinya kurang lengkap jika tidak ada cherry di atasnya...” kata Holly.

Jessica menatap Holly dengan sedikit jengkel.
“Apakah kau yakin itu semua yang dibutuhkan? Ini adalah terakhir kalinya aku akan turun ke ruang bawah tanah itu.”

“Aku berjanji,” kata Holly tersenyum.

Jessica perlahan turun ke kegelapan dan membuka lemari untuk menemukan sekotak cherry. Ia melihat keluar jendela, tetapi ia tidak melihat gadis kecil bertopeng tadi.

Jessica bernapas lega. Dia senang gadis itu sudah pergi. Ketakutannya sudah hilang. Dia mengambil sekotak cherry dan menaiki tangga untuk yang terakhir kalinya.

Saat ia masuk ke dapur, dia melihat pemandangan yang mengerikan. Holly terbaring dan kepalanya masuk ke dalam mangkuk es krim. Sebuah genangan darah menyebar di atas meja. Tenggorokan kecilnya telah teriris dan terbuka.

Jessica menjerit dan menjatuhkan sekotak cherry yang ia bawa. Dia berlari ke kamar mandi dan mengunci pintu sebelum memanggil 911. Dia duduk di lantai, air mata mengalir di pipinya, putus asa menunggu polisi tiba.

Setelah satu jam berlalu, ia mendengar sirine di luar dan suara dari pintu depan yang rusak. Suara seorang polisi memanggil nya dan ia membuka pintu kamar mandi. Polisi itu menggeledah rumah, tapi tidak ditemukan jejak penyusup.

Beberapa menit kemudian, ibu dan ayah Holly tiba. Mereka ngeri melihat mayat putrinya sedang dibawa di atas tandu.

Sang ayah duduk di tangga luar, sambil memegang kepalanya. Sang Ibu menangis dan mendekati Jessica. Matanya merah karena menangis.

“Apa yang terjadi?” Tanya ibu Holly.

“Aku sangat menyesal,” kata Jessica dengan gemetar.

“Aku turun ke ruang bawah tanah, lalu aku memandang ke luar jendela. Ada gadis kecil memakai topeng.. dia membawa pisau. Dia hanya berdiri di luar jendela ruang bawah tanah. Pasti dia yang membunuh Holly!”

Sang ibu terdiam.

“Tapi Jessica, itu tidak mungkin,” kata sang ibu kemudian.

“Tak ada jendela di ruang bawah tanah.. hanya ada sebuah cermin..”

***

Tinggalkan jejak dengan voment yaa!^^ Terima kasih^^

CreepypastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang