“ADUH! HENTIKAN! KAKEK ... JIMMY MENYAKITIKU!” terdengar suara teriakan dari ruangan lain. Kurasa tulang-tulang tua ini takkan pernah bisa beristirahat, keluhku, apalagi ketika ada suara teriakan anak kecil yang meminta tolong.Apa itu suara anakku? Tidak, suaranya terlalu muda. Cucuku? Ya, pasti itu cucuku. Cucuku butuh pertolongan!
Jika ada penyusup masuk dan menyakiti cucuku, aku tentu tak bisa melawan mereka. Tidak di usiaku yang sudah menginjak 74 tahun, walaupun aku seorang veteran.
Tiba-tiba aku ingat menyimpan revolver di samping tempat tidurku. Diam-diam kutarik laci mejaku dan mengambil sepucuk pistol. Setelah mengisinya, aku mengendap-endap menuju kamar cucuku.
Aku ketakutan begitu membuka pintu dan melihat tak hanya ada satu Jimmy, melainkan dua! Ya, ada dua! Mereka terihat sama, berkelahi di lantai kamar. Bagaimana mungkin ini terjadi? Apa ada iblis yang mencoba menyamar menjadi cucuku, mengambil alih tempatnya?
“Kakek!” seru doppelganger itu, “Jimmy menyakitiku!”
“Tidak, dia berbohong!” balas Jimmy.
“Lepaskan dia, Jimmy! Kakek akan mengurus iblis itu!” kataku sembari mengangkat pistolku ke arah doppleganger itu.
“KAKEK! HENTIKAN!” jerit kedua anak itu.
Aku menarik pelatuknya dan terdengar suara letusan, diikuti dengan kesunyian.
Doppelganger itu terbaring di lantai, mati.
“Jimmy, apa kau baik-baik saja?”
“Kakek ... apa yang kau lakukan?” suaranya gemetar, “Kau menembak saudaraku ...”
Masa lalu seakan mengalir kembali ke benakku. Ingatan itu kembali muncul. Dua Jimmy? Kembar identik? Jimmy dan ... Jason? Obat-obatan dan diagnosa ... dementia ... Alzheimer?”
Pistol itu terjatuh dari tanganku, membentur lantai hingga akhirnya kembali sunyi.
“Apa yang telah kulakukan?”
***
Penulis: Dastories
KAMU SEDANG MEMBACA
Creepypasta
HorrorA creator of paranoid #1 Highest Rank [25052018] #2 in horror [07052018]