Count to Ten

7.2K 581 27
                                    

Aku tak pernah menginginkan anak-anak. Aku tak pernah menyukai mereka. Bahkan aku tak ingin menikah. Aku lebih suka tinggal sendirian.

Bahkan ketika adikku memiliki anak, aku tak begitu tertarik. Tentu, aku pergi ke pesta ulang tahun keponakanku dan memberinya hadiah. Aku mungkin sedikit menyayanginya, namun tak lebih dari itu. Aku masih tak menyukai anak-anak dan takkan mengubah pendirianku.

Di umurku yang baru 20-an, aku sudah memiliki karier yang mapan dan keputusan investasi yang bagus. Bahkan mungkin aku bisa pensiun di usia dini dan masih memiliki banyak tabungan.

Namun kehidupanku berubah setelah adikku dan istrinya meninggal dalam kecelakaan. Aku menjadi yang bertanggung jawab atas keponakan. Tak ada saudara yang lain, dan tentu saja, dengan pendidikan tinggi dan kondisi finansial yang mapan, aku menjadi satu-satunya pilihan. Walaupun aku tak pernah menyukai gagasan untuk menjadi seorang ayah, tentu saja aku masih punya hati dan takkan membiarkan keponakanku dikirim ke panti asuhan. Jadi, akupun resmi mengadopsinya.

Secara mengejutkan, ternyata kondisi ini tak seburuk dugaanku. Memang sangat menyusahkan pada awalnya, namun aku mulai terbiasa. Kami menghabiskan waktu kami bermain. Permainan favoritnya adalah petak umpet. Aku membiarkan menghitung dan mencari tempat untuk bersembunyi. Kami sangat bersenang-senang saat itu.

Namun tentu saja, perjalanan ini tak selalu lancar. Kadang ia melakukan hal-hal yang membuatku marah. Kadang ia melanggar aturan dan membuat rumahku berantakan. Aku sudah mengatakannya berkali-kali untuk tidak melakukannya, namun kalian tahu lah yang namanya anak kecil.

Suatu saat aku sadar, aku harus menghukumnya. Aku tak suka menghukum anak kecil, namun kau tahu apa yang orang bilang. Kita harus mendisplinkan anak kecil. Pada akhirnya dia mengerti untuk tidak melakukan hal yang dilarang. Itulah yang penting bagi kehidupannya.

Hari ini kami kembali memainkan game favoritnya. Aku harus bersembunyi dengan cepat, sebab sekarang dia hanya bisa menghitung sampai delapan.

***

Penulis: DrKoz

CreepypastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang