Survive

3.6K 259 7
                                    

“Astaga! Sialan! keparat!! Kenapa aku harus terjebak disini!!” 

“Kalau saja aku mendengar apa yang mereka katakan tentang tempat ini, demi tuhan.. aku tidak akan pernah kesini!!“

“Sampah!! Berengsek!!“ aku terus mengumpat sepanjang perjalanan, sejujurnya aku tidak tahu kenapa aku seperti ini, kenapa aku begitu marah, selalu marah lebih tepatnya setelah menginjak tempat terkutuk ini..

Kukencangkan jaket tebalku, aku masih berjalan di tanah lembek yang melihatnya saja sudah membuatku pusing tujuh keliling, aku melangkah dengan hati-hati, selain tanahnya yang lembek dan licin, kau harus bisa meraih bebatuan agar kau tidak tergelincir.. 

Kukenakan topi tebal untuk melindungi batok kepalaku, aku harus tetap waras, itu yang terpenting disini, karena bila kau kehilangan akal sehatmu sedetik saja di tempat ini.. kau berakhir. Aku tahu apa yang kau pikirkan.. kenapa? Karena aku sudah melihatnya sendiri.. manusia-manusia yang berubah menjadi sinting setelah menginjak tempat ini..

“Oh astaga!! Sumpah, aku sangat lapaaarr!!” perutku terus bergemuruh di sepanjang perjalanan, terakhir kali aku makan itu 3 hari yang lalu, itu pun bila perhitunganku benar tentang waktu.. sumpah, aku tidak mebesar-besarkan keadaanku, tempat ini, maksudku apa yang ada disini, kau tidak akan bisa mengenali waktu, apakah kau berpikir tentang jam tangan.. itu tidak berguna di tempat sialan ini.. percayalah. Sekarang, aku harus mengambil jatah makanku yang jaraknya bermil-mil atau berjam-jam, itu pun bila aku beruntung menemukanya..

Aku terus berjalan, dan angin semakin lama semakin kencang.. aku harus menutupi wajahku agar angin tidak mengaburkan mataku, ketika aku melewati beberapa bebatuan kasar di depanku.. akhirnya aku melihatnya.. aku mendekatinya dengan tergopoh-gopoh namun ternyata aku salah mengiranya, itu adalah seorang wanita yang merintih kesakitan..

“Kau tidak apa-apa nona?” kataku sembari mengamati wajah putih cantik dengan rambut pirang panjang.

“Sepertinya kakiku sudah mati rasa.. Tuan bisakah kau meluruskanya sebentar? Kami baru saja terjatuh..” 

Wajah wanita itu menunjukkan ekspresi ketakutan dan ngeri sembari melihatku dengan wajah memelas, 

“Tentu saja.“ Kataku, “Ada yang lain disini? maksudku kelompokmu.. dimana mereka?” 

Dia berbicara dengan nafas tersengal-sengal ”Yang lain.. entahlah. Kami terpisah, hanya ada aku dan kekasihku.. ya.. dia pasti jatuh tidak jauh dari sini.“ Wajah wanita itu melihat sekeliling..

“Baiklah.“ Kataku menenangkan “Tunggu disini sebentar.. dan usahakan kakimu tetap lurus, itu bagus untuk peredaran darahmu.“

Aku kembali bergerak, kali ini wajahku lebih fokus melihat kesana kemari.. sampai aku melihatnya, seseorang yang terkapar di atas gumpalan lembut, aku mendekatinya, kulihat seksama.. kurasakan urat nadinya, detak jantungnya, namun sayang sekali.. dia sudah tewas.

Aku kembali pada wanita itu dan menjelaskan semuanya.. awalnya dia menangis keras dan aku membiarkanya, dan saat dia sudah bisa menerima semuanya — lebih tepatnya setelah aku mengatakan bahwa tempat ini bukanlah tempat yang indah seperti yang kau pikirkan sebelumnya, karena aku juga sama seperti dirinya sebelumnya. Wanita itu membantuku membawa mayat kekasihnya menuju ke perkemahanku, tepatnya di dalam sebuah goa, aku menjelaskan pada teman baruku ini bahwa untuk tetap hidup kau harus bisa survive, apapun yang terjadi..

Aku dan teman baruku duduk di depan api unggun, aku melihatnya masih dengan ekspresi wajah sedih, aku yakin dia belum bisa menerima semuanya.. jadi aku melangkah masuk dan mengatakan aku akan kembali.

Aku kembali dengan bongkahan daging asap setengah matang.. 

Kuletakkan daging itu di atas bebatuan, sedangkan aku mempersiapkan api untuk memasaknya.. tanpa pikir panjang wanita itu membantuku, dia mempersiapkan dagingnya, kemudian meletakkan daging-daging itu di atas perapian.. dia melirikku beberapa kali dan menjelaskan dia adalah pemasak daging yang handal, namun aku terkekeh melihatnya. Seandainya dia tahu, daging apa yang akan dia masak ini, aku yakin senyumanya akan memudar... namun, aku tidak menjelaskan detailnya, aku ingin akhir yang membuatnya tercengang lalu aku bisa tahu apa yang akan terjadi sebelumnya, semacam cerita yang berakhir dengan akhir plot twist.

CreepypastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang