---
Huaaahh...
"Selamat pagi..." kubuka mata, namun ini masih didalam game... k-kapan aku bisa keluar? Apa alatnya rusak? Ah, mungkin memang begini program awalnya...
Kulihat sekitar, wanita itu tidak ada. Mungkin dia pergi kerja atau semacamnya. Ya sudah, kubuka saja jendela... terlihat indah kilatan cahaya matahari terbit, membawa keceriaan dan semangat pada orang-orang disini. Menakjubkan, aku betah disini... tetap saja aku ingin pulang.
Mungkin Maki sedang menungguku untuk bangun, entah... kupikir ini baik-baik saja.
Aku pun mandi, dan ahaha... memakai baju wanita itu, dan aku suka! Banyak sekali baju yang muat, ini seperti didesain oleh Kotori, bahannya sangat lembut dan enak dipakai.
Mataku bocor, kurasakan kesedihan sekarang...
Aku rindu kalian, apakah aku akan terjebak disini selamanya??
----
Ahh, lebih baik kulangkahkan kaki ke pantai. Mungkin aku dapat inspirasi disana...
Langkah ini terasa berat lebih dari biasanya, karena tak ada sosok tegas dan galak seperti Umi, dan sosok konyol dengan wajah menggemaskan seperti Kotori. Semuanya tak sama, aku benar-benar tidak suka.
Kulihat banyak anak-anak bermain, anak-anak kecil yang lucu. Aku ingat kami bertiga suka bermain seperti itu. Eh? Saat kulihat ke depan, seseorang berlari ke arahku. Itu... Eli?!
"Eli-chan!!" seruku. Dia semakin mendekat, eh... k-kenapa dia sudah dewasa? Kulambaikan tangan, berharap wanita itu benar-benar Eli, "Eli-chan!!"
"Hei!!" dia berseru, semakin mendekat padaku. Kami berdua pun berhadapan, namun wajahnya terlihat murung, "eh... maaf, kukira kau orang lain... ahaha," wajah ragu dan senyumannya itu sangat mirip dengan Eli.
Apa yang sudah terjadi?!
Wanita misterius itu berjalan melewatiku, lalu sekali lagi menoleh, mata biru cerah dan rambut panjang pirangnya itu benar-benar mengingatkanku pada sang ketua OSIS,
"anu... apakah kau melihat temanku? D-Dia temanku sejak SMA, ya... dia mirip sekali denganmu, aduh bagaimana ya..." dia bingung sendiri, lalu menyuruhku untuk melupakan ucapannya, dan menghilang.
Ini membingungkan, yang semalam saja aku belum tahu namanya, sekarang muncul lagi karakter yang misterius dan mirip dengan seseorang di dunia nyata... mungkin ini adalah permainan kehidupan, dimana akan ada orang-orang yang mirip dengan temanmu.
----
Kulanjutkan langkah menuju pantai, aneh, pantai yang indah namun sepi. Sayang sekali. Yang ada hanya beberapa orang gadis yang sedang latihan... menari...??
Melihat gerakan mereka benar-benar mengiris hati, aku tak sanggup lagi... jika ini adalah hari esok, mestinya aku ada didepan dan menyemangati Myus saat berlatih... i-ini menyakitkan...
Ah? Mereka melihat padaku dan menunjukku? Eh... t-tunggu... lebih baik aku lari!!
Kulihat ke belakang, mereka tampak masih mengejarku. Namun kucoba berlari sekencang mungkin, dan bersembunyi di dalam gang. Untungnya mereka kehilangan diriku. Aku selamat.
Ini benar-benar tidak asik... tidak menyenangkan. Aku ingin pulang...!
Kutangisi hari-hari normalku di jalan sempit itu, aku sudah tak tahan... aku ingin keluar dan kembali bersama mereka... aku--
"Hei," seseorang menyapaku, kuangkat kepala dan melihat sosok wanita berambut pendek. Hanya satu orang yang kukenal berambut pendek. Dan itu hanyalah Rin, si kucing liar.
"kau tidak apa?" tanya orang itu, lalu menarikku dengan tangannya yang kasar, "apa kau dikejar sesuatu...?" dia bertanya sambil memiringkan kepala, persis seperti Rin!
"A-aku..." kucoba menjawab sambil terus bercucuran air mata, "... aku tak tahu kemana untuk pulang..." semoga dia mengerti, ini 'kan sebuah game... kumohon...
"Oh, kalau begitu ke rumahku saja, sepertinya kau lapar, kebetulan aku baru masak, ayo!" dia menyeretku dengan semangat, membawaku ke rumah kecilnya.
Banyak sekali peliharaannya.
Kucing.
---
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kousaka Honoka: WARPED
HorrorHonoka terjebak dalam Virtual Reality!! (Sebuah fanfiction dari anime idol legendaris Love Live! School Idol Project)