---
Wanita itu duduk disampingku, hangat tubuhnya sangat enak kurasa, sepertinya dia adalah sosok ibu yang baik, "Makanlah itu, maka kau tidak akan kedinginan," ia menawarkan sup hangat itu, dengan senyuman yang sangat indah.
Aku seperti sedang berhadapan dengan bidadari atau dewi. Terasa damai berada disampingnya, seperti sedang bersama ibu atau teman dekat. Aku tak bisa membedakan kehangatannya.
Rasa dan hangatnya sup itu memang mampu benar mencairkan hatiku, yang semula dipenuhi dengan rasa penasaran, sekarang sudah cukup tenang dan terkendali. Tetapi masih ada saja yang mengganjal di pikiran, masih ada tanda tanya yang belum memiliki kunci.
"Anu... kau ini siapa...?" tanyaku, lalu menyusut sisa sup yang menyangkut di bibir.
Wanita itu tersenyum dan tertawa, dia memberikan tatapan dalam langsung ke jiwaku, "Aku bukanlah siapa-siapa," jawabnya, yang membuatku makin penasaran, "sudahlah, cepatlah tidur, besok kau sekolah 'kan?" yap, kata-katanya merusak semangatku.
Aku pun terdiam, kembali menyimpulkan yang telah terjadi belakangan ini... terakhir kuingat adalah bersama Maki, mencoba benda aneh itu... t-tapi gadis cantik tadi mirip sekali dengan Maki... apakah itu benar-benar Maki??
"Anu!!" kucoba memanggil wanita itu saat dia meninggalkanku ke kamarnya, "siapa namamu??" langsung kubertanya saat dia menoleh. Namun dia hanya tersenyum saja.
"Selamat malam," ucapnya, dengan meninggalkan senyuman manis nan misterius. Dia pun mengunci diri di dalam kamar, tak terlihat olehku. Rumah ini memanglah tidak layak huni karena terlalu rusak, aku kasihan padanya.
----
Hoahhhmm... matahari pagi menyinari wajahku yang kusut, menghilangkan kelembapan di kamar itu dan diubahnya menjadi kekeringan. Semua nampak indah memantulkan cahayanya, aku seperti berada dalam sebuah memori yang indah.
Mendengar suara burung bersautan, dan merasakan segarnya udara membuat pikiranku sedikit tenang, meski tahu terjadi sesuatu yang tak diinginkan disini. Aku pun terbangun dan bangkit dari tempat tidur, mencari wanita itu.
Saat berjalan ke kamarnya yang bersebelahan dengan kamarku, ternyata pintunya sudah dibuka dan dia tidak ada di dalam, kemana dia?? Kucari petunjuk di kamar itu, dan menemukan sesuatu.
Dibalik bantal dia meninggalkan secarik surat, untukku.
Tertulis bahwa dia pergi untuk berbelanja, ia juga meninggalkan bekal sedikit untukku di dalam laci. Karena penasaran, kubuka laci kecil yang terbuat dari kayu itu.
Saat kubuka laci itu, terdapat sepasang ikat rambut yang satunya sudah robek dan tak bisa dipakai lagi. Ini mirip seperti milik seseorang... tapi aku lupa siapa... eh? Salah satu laci kecil terbuka, dan menjatuhkan sebuah peti kecil.
"Hm... apa ini??" kuambil peti itu dengan sangat teliti, ternyata tidak dikunci. Kubuka peti itu--
----
"I-Ini--" aku melihat pemandangan yang luar biasa memusingkan, didalamnya terdapat beberapa lembar foto yang sudah usang, seperti sudah disimpan belasan tahun didalamnya. Namun ada foto yang sudah sobek.
Air mata tak kuasa kutahan, aku tak percaya dengan apa yang kulihat...
Semua yang telah hilang ternyata selama ini ada didepanku... aku benar-benar tak percaya...
Perasaanku benar, instingku tajam, hatiku tak pernah membohongi...
Ternyata wanita itu... sosok baik dan manis itu...
Adalah Nozomi.
---
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kousaka Honoka: WARPED
HorrorHonoka terjebak dalam Virtual Reality!! (Sebuah fanfiction dari anime idol legendaris Love Live! School Idol Project)