---
"Honoka!!" kulihat seseorang berlari kearahku, dia 'diriku', melihat dengan wajah gelisah. Apa yang terjadi? "Honoka!! Untung kau ada disini!" nafasnya terpotong-potong. Aku ingin tahu ada apa dibalik semua ini.
"A-Ada apa?" tanyaku sambil menyusut air mata yang tak mau diam mengalir, 'diriku' terlihat sangat sedih, hampir saja menangis namun tidak jadi.
"K-Kotori... d-dia jatuh!" apa? J-Jatuh?? Apa maksudnya? Jatuh darimana? "... ayo ikut aku!" ajaknya dengan tarikan tangan yang kuat, seperti akan dicopotnya.
Kami berdua berlarian dengan baju basah oleh air mata, meninggalkan orang-orang sekitar dengan wajah penasaran, aku saja yang ikut tak tahu tujuannya. Hanya langkah kakinya yang mampu melangkah, sementara gerakanku kaku tak menentu.
"Itu dia!!" 'diriku' menunjuk sesuatu di laut, sesuatu yang sudah agak jauh mengambang...Terlihat dari jauh, itu memanglah tubuh seseorang... tapi apakah benar itu Kotori? T-Tidak mungkin!
Kupertajam pengelihatan, melihat sekali lagi dengan perasaan. Aku pun memberanikan diri mendekat dan melompat ke air, mencoba menemukan jawaban atas apa yang telah terjadi. Anehnya, 'diriku' tak mau ikut melompat lantaran tak bisa berenang.... aneh...
"Kotori!!" seruku menyebut burung kecil itu, kuharap bukan dia... kuharap bukan dia... kuharap--
Itu benar dia...
Kuangkat kepalanya, dia mati dengan senyuman, namun dadanya terus mengeluarkan darah, mengotori lautan dengan aroma luka dan derita dalam, tak percaya aku melihatnya seperti ini...
Tidak mungkin satu lagi tumbang, tidak mungkin... Kotori tewas dengan luka tusukan dalam di dadanya, siapa yang melakukan ini?! Siapa...
Kucoba menyeret jasadnya kembali ke daratan, dengan berat hati dan tak kuasa melihatnya seperti ini... aku terus berusaha mengembalikannya ke tempat dia berpijak, d-dia tidak mungkin sudah tiada...
"Honoka!!" seru 'diriku' dia pun mendekati dengan wajah sedih dan gelisah... namun tak mengucurkan air mata setetespun... apa yang terjadi denganku di masa depan? "kau tidak apa?" hah???
"Kotori... Kotori tewas!!" seruku, untung di pantai yang sepi itu tidak ada orang... bahkan burungpun tidak mengganggu, "Kotori!! Kotori!!!" seruku sambil memegang jasadnya, kehangatan darinya berubah menjadi tangan dingin yang kaku dan tak bernyawa...
Semua ingatanku tentangnya hancur, kini dihiasi dengan darah... simbol dari kematian, aku tak percaya ini akan terjadi padaku... aku---
'Diriku' tiba-tiba memeluk dari belakang, dia terdengar menangis, namun air mata yang keluar tidaklah hangat... dingin bagai hampir membeku... a-ada apa ini...??
---
Tapi tunggu...
Bagaimana bisa orang tidak sadar melihat ada mayat terombang-ambing di laut? Apakah mereka menganggap ini hanya lelucon? Ataukah mereka sudah tidak peduli lagi dengan lingkungannya sendiri?? Ini mustahil...
Kulepas pelukan-'ku', lalu bertanya padanya, "Bagaimana kau bisa tahu kalau K-Kotori ada disini...? Bagaimana awalnya...??" tanyaku sambil terus mengeluarkan air mata, sesekali nafasku terpotong olehnya.
"Awalnya kami berdua mencarimu tadi... a-aku d-dan Kotori berpencar, dia bilang ingin bertemu disini lewat ponsel... t-tapi... saat aku kembali... dia sudah seperti itu...!!" jawabnya, aku paham hatinya teriris... tapi air mata dingin ini... sungguh tak biasa.
Mataku berpencar tak bisa diam, aku selidiki pantai yang sepi itu, namun perlahan jadi menakutkan... aku tak melihat sesuatu yang aneh, orang-orang memang jarang lewat dari kemarin... ini benar-benar ganjil...
Namun---
Ah!! Nozomi!! Aku melihat Nozomi sedang berjalan santai ke sisi lain jalan, "Honoka! Kutitipkan Kotori dulu!!" menghapus air mata, kuserahkan jasad Kotori yang sudah terbujur kaku dan langsung melesat menyusul Nozomi.
"Nozomi!!! Tunggu!!" kukejar dia, sampai langkahnya menjauh, dia tersesat dalam lautan manusia. Aku tak bisa mengejarnya!! Hei!! "Nozomi!!" teriakku, terus kupanggil namanya sampai aku terjatuh.
Hampir terinjak oleh orang-orang tak berdosa, tak tahu siapa mereka sendiri. Aku tenggelam dalam keputusasaan sendiri... t-tidak mampu berdiri--
Ah!! "Nozomi!!" kuserukan lagi namanya saat melihat lagi bayangannya, dia makin menjauh, padahal dalam hatiku, aku yakin ini sudah sekuat tenaga, aku tak akan melepaskanmu!!
"Nozomi!! Nozo--" ... eh...?
----
Yang kupegang hilang, yang kugenggam tak terasa... sosok bayangan Nozomi tadi... menghilang... s-siapa itu tadi... a-apa...??
Apakah ini sebuah pertanda...??
---
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kousaka Honoka: WARPED
HorrorHonoka terjebak dalam Virtual Reality!! (Sebuah fanfiction dari anime idol legendaris Love Live! School Idol Project)