---
"Honoka!!" Nico berusaha menggapaiku ditengah angin yang menerpa, tangannya terus seakan mendekati, namun nyatanya tidak, "bertahanlah!!" serunya lagi, sekarang pesonanya mulai hilang.
Senjata kami satu-satunya hancur, berkeping meledak membumbung asap hitam menutupi pandangan. Umi juga jatuh dengan tubuh lemas, dan mata tertutup, aku yakin dia sudah tak bernyawa...
Sementara Nozomi terlihat agak jauh kondisinya sama dengan Umi. Kuharap mereka hanya pingsan belaka, namun saat tubuh Nozomi terhantam sesuatu dan berbalik, ternyata sebelah tubuhnya sudah hangus.
Aku berusaha menggapai tangan Nico ditengah kehancuran itu, kami pun akhirnya dapat berpegangan walau sulit mempertahankannya, "Honoka, aku akan melemparmu, jadi bersiaplah!!" dia memberiku aba-aba, lalu mengeluarkan pistol putih berbentuk lonjong yang aneh.
"Buka!!" dengan jarak yang hampir menyentuh tanah, Nico menembakkan peluru biru pistol itu, membuka ruangan lain. Mungkinkah ini yang dinamakan portal? "Honoka!! Kembalilah ke zamanmu!!"
----
Dia melemparku sekuat tenaga, aku tak bisa membuka mata karena tak berani melihat itu terjadi. Namun beruntung, seluruh tubuhku berhasil masuk dengan selamat. Ke tempat yang rapi, lebih seperti kamar seorang gadis...
I-Ini kamar Nico, sama persis seperti yang dulu... Terlihat berbagai macam dekorasi warna pink yang sangat khas dengan gadis itu, dan juga aksesoris dan barang-barang dari idol lainnya.
Atau jangan-jangan aku sudah kembali ke masa lalu?? Kucoba berkeliling...
Kulangkahkan kaki ke dapur, melihat televisi yang masih menyala... keran masih mengalirkan air, poster Myus dengan wajah gadis pendek itu masih terpampang. Kuperhatikan kotak bergambar itu dan melihat berita hancurnya kota diserang oleh robot. Aku ternyata hanya berpindah tempat saja...
Sekilas kuingat wajahnya, penyelamatku yang terakhir mungkin terjatuh dengan tragis... mungkin tubuhnya tercerai berai lantaran terhantam dan tertindih besi berat ratusan kali berat tubuhnya.
Air mata deras mengalir bagai air terjun dari mataku yang tak bisa berhenti, emosiku teriris dan hatiku terluka. Sekarang aku benar-benar sendirian di apartemen ini---
----
Hah?! A-Apa itu...?? Kulihat seberkas cahaya, langsung tajam menuju mataku. Seperti kilatan pantulan cahaya dari kaca spion motor, namun tak ada parkiran dibawah sana. Karena mati penasaran, aku pun turun dari sana.
Saat kaki ini sudah lurus pada tujuan, cahaya itu menghilang, namun kembali menyorotku dari arah berbeda. Mungkinkah ini petunjuknya?! Mungkin Nico dan kawan-kawan sudah meninggalkan petunjuk disini... aku akan mengikuti cahaya itu.
Sorotan demi sorotan menembakiku bagai peluru perang, perlahan namun pasti, langkahku terarahkan ke Otonokizaka, sekolahku tercinta. Namun ada yang aneh dengannya, disana sepi, seperti tidak ditinggali beberapa lama.
Kulihat anak-anak kecil bermain didepan gerbang, tak berani menyentuh pagar karena aura yang gelap. Namun aku tak peduli. Ini adalah dimana aku hidup dan tempatku mati pula. Cahaya itu kembali menyorot, kini datangnya dari pintu, lurus kedalam.
----
Kubuka pintu kaca rapuh dan retak itu, tak ada lampu menyala, yang ada hanya kesunyian ditengah kegelapan dan keramik yang rusak. Pemandangan asing dan menyeramkan disekelilingku.
Dinding kelas sudah berlumut dan-- ah!! Cahaya itu kembali muncul, menarik perhatianku ke ruangan berikutnya... ruangan Myus.---
Disini sangat berantakan, banyak kertas bertebaran di meja, diantaranya meminta sumbangan tentang diriku yang hilang. Ya, benar... tentang diriku yang hilang. Aku tak percaya ini.
Banyak sekali lembaran koran disana, berita tentang Otonokizaka yang bangkrut karena hal aneh, cahaya aneh, UFO, aliens, dan yang lainnya. Jadi inilah bencana 6 tahun terakhir, yang menyebabkan SMA Favorit semua orang hilang bagai ditelan lubang hitam.
'Otonokizaka bangkrut, Myus bubar!!', 'Kousaka Honoka, Sang Pemimpin Hilang begitu saja!', 'Apakah Otonokizaka adalah SMA Pengikut Setan?!' cih, berita-berita itu membuatku ingin menangis...
Saat air mataku hampir mengalir lagi, kudengar suara garukan tembok yang sangat kasar. Penasaran campur takut mewarnai hatiku, kulangkahkan kaki perlahan ke ruangan berikutnya, ruang musik.
---
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kousaka Honoka: WARPED
HorrorHonoka terjebak dalam Virtual Reality!! (Sebuah fanfiction dari anime idol legendaris Love Live! School Idol Project)