---
"Honoka!" seseorang berseru padaku ditengah perjalananku kembali ke apartemen, aku pun menoleh dan melihat wanita yang dari awal kutemui. Dia tiba-tiba datang lalu mendekapku. Ada apa ini?
"maafkan aku, Honoka..." ucapnya berbisik halus. Aku pun menebak-nebak apa yang sebenarnya akan dia katakan, "t-tapi, mungkin kau tak akan bisa keluar dari sini..." wanita itu mulai menangis, entah kenapa aku juga tak kuasa menahan air mata ini.
"M-Maksudmu... apa?" aku mulai penasaran dan bertanya padanya, "a-apa aku tak akan berjumpa lagi dengan teman-teman?"
Wanita itu pun menatapku, tatapannya seperti aku melihat cermin, jernih cerah tak ada halangan. Mata birunya mengkilap memantulkan cahaya matahari dibelakangku, "aku adalah kau," katanya... a-a-apa...?
Aku tak berkata apa-apa, hanya terpaku pada mata birunya itu. Dia bilang... d-dia adalah aku? Apa m-maksudnya itu? Air mataku berhenti, seraya kebingungan datang. Aku sudah tak terkendali lagi.
----
"K-Kau sudah menemui mereka," katanya melanjutkan, mereka? S-Siapa? M-Maksudmu--"benar Honoka, yang tadi itu adalah Eli dan Rin," jawabnya mengejutkan.
J-Jadi... instingku benar? T-Tidak mungkin. M-Mana mungkin aku berjalan di masa depan...? I-Ini bukanlah tempatku!! Aku tak seharusnya berada disini!
'Diriku' menahan pundakku, aku tak mampu berdiri. Dia seperti benar-benar tak ingin kehilanganku selamanya, "J-Jadi... a-aku ada dimana...?" tanyaku padanya, melontarkan banyak tanda tanya membutuhkan jawaban.
Ia hanya mengangguk, "Kau mengerti 'kan, mengapa aku menahanmu saat akan melompat?" ... ya... a-aku mengerti sekarang. 'Aku' menahanku karena jika aku mati, maka 'aku' juga akan mati dan hilang...
"Lalu mana yang lain?! Dimana Umi-chan dan Kotori-chan berada?!" tanyaku sedikit memaksa, berharap mendapat jawaban yang pas. Namun ternyata 'aku' malah menggeleng seperti kecewa, "dimana?!" kutanya dia sekali lagi.
'Aku' menyusut air mata yang singgah di pipi, lalu melanjutkan bicara dengan nada berat, "Kotori pindah ke luar negeri, sementara Umi..." dia mulai menangis, dan mengajakku pulang ke apartemen. Sebenarnya apa yang terjadi?
----
Tidak...
Tidak mungkin!!
'Diriku' menangis, dia tak bisa berhenti. Penjelasannya membuat nafasku tersendat. Aku tak tahu harus bagaimana. Aku juga tak bisa menolak perasaan seram dan menyayat hati ini.
Ini terlalu menyakitkan untuk jadi nyata.
Umi...
Sudah tiada...?
Dia kembali memelukku. Jadi selama ini, aku hanya punya waktu sekitar 7 tahun untuk bersamanya. Bersama orang galak itu... rasanya aku ingin dimarahi olehnya sekali lagi...
"Maafkan aku... maafkan aku!" 'diriku' terus mengatakan itu sambil terus mendekapku dengan sangat erat dan hangat. Tak ada lagi yang terlintas di otak selain Umi.
Senyuman manisnya, dan matanya yang selalu jeli tak bisa pudar begitu saja dari pikiranku. A-Aku sudah tak sanggup lagi. Aku benar-benar harus keluar dari sini... t-tapi bagaimana??
Aku tak tahu...
Aku benar-benar tak tahu!!
Aku sudah tak ingin lagi ada disini!!
----
"Diamlah, Honoka...!!" 'diriku dari masa ini' terus mencengkeramku, "kau sama sekali tak mengerti apa yang terjadi!!" serunya sangat pedih, aku mengerti dan tak mengerti apa yang dia rasakan. Ini sungguh berbeda.
"T-Tapi!! T-Tapi Umi-chan sudah tiada!!! Apalagi yang kau tahan??!! Aku memanglah orang yang bodoh!! Aku tak mampu melindungi temanku sendiri!!" kucoba meronta, melepaskan diri dari ikatan tak biasa itu.
Kami berdua menangis, dihiasi dengan panasnya sinar matahari dibelakangku. Semuanya berubah dengan kepedihan, dari sebuah alat aneh yang dikirim orang misterius yang menyebabkan semua ini kualami...
"aku tak ingin lagi ada di dunia ini!!" seruku terus menerus, tak ada lagi yang kupikirkan selain mengakhiri hidup. Aku tak ingin menjadi beban bagi teman-teman karena ambisi konyolku ingin menjadi seorang idol!!
Sementara 'aku' terus menahan, benar-benar tak ingin kehilanganku, "Diamlah!!" tenagaku habis, tak ada lagi tekanan yang bisa kulakukan, dia sudah benar-benar menahanku... aku sudah membeku disini...
Selanjutnya apa...?
Apa?! Apa yang akan terjadi...?
Mengapa semua ini terjadi?!?!
---
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kousaka Honoka: WARPED
HorrorHonoka terjebak dalam Virtual Reality!! (Sebuah fanfiction dari anime idol legendaris Love Live! School Idol Project)