Chapter 21

122 7 0
                                    

---


"-- tubuh Rin bercahaya, dia seperti menyatu dengan Nozomi, dan kami tak bisa menghentikannya..." Umi berhenti sebentar. Lalu cerita itu aku potong sendiri dengan pertanyaan lain.


"Umi-chan... mengapa kau memalsukan kematianmu? Dan bagaimana caranya kau bisa membuat mereka percaya kalau kau sudah meninggal?" cetusku, Eli memandang padaku seperti baru memikirkan pertanyaan yang sama.


"Oh ahaha, aku membuat robot," a-apa...? Umi tertawa kecil, sementara kami kebingungan, "ahaha, begini-begini, aku bisa membuat robot yang hebat loh... tapi hanya satu yang bisa kubuat seperti tiruan diriku sendiri, karena biayanya mahal..."


"A... apa? S-Sejak kapan kau belajar robotik... Umi?" tanya Eli, dia juga sangat terkejut. Pasalnya dari dulu Umi tidak pernah mengotak-atik barang komputer, dan sekarang tiba-tiba membuat robot tiruan manusia?!


Umi menggerak-gerakkan tangannya, "Aku mulai belajar setelah kehilangan Honoka, kau tidak melihatnya karena kusembunyikan di rumah. Ahaha, maaf aku tak memberitahu dulu. Saat itu aku berpikir untuk membuat semuanya lebih baik, kurasa teknologi canggih ini dapat membantu, tapi--"


"Tapi Umi malah menggunakannya untuk membuat tiruannya sendiri," tambah Nozomi, "awalnya dia ingin buat supaya bisa mendeteksi letakmu di seluruh Jepang, namun zaman berubah saat tiba-tiba dirimu muncul..."


"Eh...? D-Diriku?" kutunjuk diri, karena masih tak mengerti apa yang terjadi.


"Benar, dirimu yang lain, Honoka. Entah darimana asalnya, tapi tiba-tiba saja Kotori datang pada kami 2 tahun kemudian dengan meng-klaim telah mengembalikanmu ke dunia," jawab wanita berdada besar itu, Eli mengangguk-angguk.


"Benar, benar. Aku juga sangat terkejut, tapi saat kutanya Kotori bagaimana caranya, dia malah tidak menjawab dan mengalihkan topik... kutanya bagaimana caranya mengembalikan Nozomi dan Rin, tapi dia malah... ah sudahlah," Eli tersenyum palsu, seperti ada yang tertahan dalam hati.


"Maka dari itulah kami mulai curiga dengannya, karena tak ada kabar apapun," Umi mengakhiri cerita. Kami semua kembali dikejutkan dengan suara nada dering ponsel Eli untuk kedua kalinya.


----


"H-Halo? N-Nico...?" Eli mengangkatnya, lalu memindahkan suara kecilnya ke speaker besar, "k-kau dimana...??" tanyanya gelisah, namun Nico tidak menjawab, yang terdengar hanyalah suara nafas lelah dengan berbagai suara berisik lainnya.


"Nico-chan??" kucoba berbicara padanya, namun semua itu sia-sia, tetap saja Nico seperti dikejar sesuatu... i-ini menakutkan, kuharap tidak terjadi sesuatu yang aneh padanya..."Berhenti mengejarku!!" seru Nico, jelas sekali dia sedang panik. Sebenarnya siapa yang mengejar Nico sampai membuatnya ketakutan?? "Kau ini mau apa?!"


Kami semua terdiam mendengar jeritan Nico. Lalu terdengar lewat ponsel itu suara beberapa orang gadis, sepertinya bukan hanya seorang mengejar Nico. Gadis-gadis macam apa yang mengejar Nico?


"A-Anu!! B-Bolehkah kami minta tanda--" ah, koneksi terputus... kedengarannya Nico ingin mencari bantuan namun tak punya kesempatan untuk memberitahu kami. A-Aku tak mengerti apa yang terjadi dengannya kini.


Eh? Benar juga, jika dipikir-pikir apakah dia tinggi di zaman ini? Apa kekanak-kanakannya sudah hilang? Ahaha, lucu juga berpikiran seperti itu... tapi aku harus mendengar lanjutan cerita dari Umi.


----


"Kotori sepertinya melakukan sesuatu hal yang tak biasa, dan dia terus meneror kami dengan memperlihatkan kemesraannya denganmu," Umi melanjutkan cerita yang berhenti ditengah jalan untuk mengisi bensin... t-tunggu, apa? "maksudku adalah, dia selalu senang berjalan bersamamu, maksudku dirimu yang lain... yang sekarang ada di rumah sakit," ohh...


Mendengar keterangan Umi membuat kepalaku makin terang, "T-Tapi... kalau begitu diriku yang lain bukanlah aku dari zaman ini??"


"Yap, itu benar sekali," Nozomi yang menjawab, lalu meminum segelas teh hangat, "sebelum kesana, sebenarnya aku dan Rin bertemu di gerbang menuju ke dunia lain, namun terpisah dengan tubuhku yang sudah agak tua... jadi logikanya, tubuhku bukanlah aku yang seharusnya berada disini, umurku 34 tahun sekarang, ehehe..."


Woah... dia masih terlihat muda!!


Senyuman Nozomi pudar, "Namun Rin tidak selamat," lanjutnya, "Rin yang kau temui, hanyalah ilusimu saja... dialah hantu yang sebenarnya, dia memberitahukan dimana posisiku dan dia juga yang sudah memberitahuku dimana kau saat dibuat tak sadar oleh Maki..."


A-Aku mengerti sekarang!! J-Jadi selama aku ada di dunia ini, Rin-lah yang mengatur semuanya terjadi!! Jika tidak ada hantunya, maka aku tak akan bisa bertemu dengan Nozomi dan yang lainnya disini... t-tapi Kotori--


"Kotori sudah gila," potong Eli, "setelah membuat tiruanmu seperti yang Umi lakukan, dia bisa melihat Rin dan mulai menyiksanya..." eh? K-Kenapa??


"Kotori khawatir kalau Rin akan memberitahu caranya keluar dari sini dalam jangka waktu 3 hari kau bertemu dengannya... dan dia juga yang telah... menyiksa Hanayo..." semuanya berduka.


"T-Tunggu, j-jadi Hanayo sudah tiada...??" tanyaku memperjelas, namun itu hanya membuat suasana makin suram. Lebih dari yang tadi.


----


"Kotori memotong-motong tangan Hanayo sampai tewas," Umi menjawab.


...


Oh.


---


Bersambung...

Kousaka Honoka: WARPEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang