---
"Enam... tahun lalu?" tanyaku, membuatku semakin penasaran karena ini semua pasti ada hubungannya dengan Rin, Kotori, dan 'diriku' yang dewasa, "apa yang sebenarnya terjadi?"
Umi menarik nafas dalam, begitu juga dengan Nozomi, mereka bersiap untuk bercerita. Namun tiba-tiba saja seseorang mengetuk pintu dan memecah konsentrasi kami. Aku disuruh oleh mereka untuk membuka pintu.
"Ah, halo, ini paket khusus--" i-itu Eli! "H-Honoka...?" tanyanya dengan wajah heran, ada apa dia kesini? Oh, tentu saja, dia 'kan maid... t-tunggu dulu...
"Kau sedang apa disini?" tanyanya sekali lagi, "kemana dirimu yang lain??" aku tak kuasa memberitahu yang sesungguhnya, muncullah Nozomi dibelakangku, menyuruh Eli untuk masuk.
"Elicchi," sapanya sengaja, dia ingin mengingatkan Eli pada Nozomi yang dulu. Dengan senyuman lembut dan mata yang sayu. Namun Eli malah tidak merespon dengan baik, dia hanya memberi pandangan bingung.
"Anu... a-aku Elichika, s-salam kenal..." dia malah memperlihatkan tanda pengenalnya yang terpasang di dada kostum maid hitam panjang itu, "t-tapi... kurasa dipanggil Elicchi juga boleh..." dia tersenyum asing pada Nozomi, tentu saja dia tak mengenalinya.
"Ah, aku lupa," dia membawa masuk sekotak pizza besar ke rumah, lalu diletakkan di meja yang kakinya sudah rapuh... ya... itu meja makan kami, "maaf, apa aku boleh minta... tips...?"
Semuanya terdiam, termasuk aku, aku tak tahu harus bilang apa untuk mengejutkannya. Namun nyatanya saat aku mendapat ide, Nozomi memotong perkataanku dengan tiba-tiba memperlihatkan sepasang ikat rambut yang kutemukan sebelumnya.
"Elicchi, ini aku," akhirnya Nozomi memberitahunya dengan jelas, sekarang Eli memandangku dengan ekspresi kaget, "aku Nozomi..." dia tersenyum, dengan mata yang basah.
Mereka berdua saling menatap, sesekali Eli memandangku karena tentu saja, dia sangat kaget menemukan sahabatnya dalam wujud berbeda, "N-Nozomi...? T-Tidak mungkin..." Eli tak bisa berkata apa-apa lagi selain itu. Sungguh momen yang indah melihat mereka.
"Nozomi!!" dia mulai memeluknya sambil menangis, membuat seisi rumah berisik dengan tangisan bahagianya, aku yang berdiri tepat disampingnya tak dapat menahan air mata juga. Perlahan kebahagiaan kurasa dalam darahku...
"Elicchi, aku tak akan meninggalkanmu lagi..." ucap Nozomi sambil membelai rambut pirang mantan ketua OSIS itu. Mereka seperti sepasang kekasih yang saling mencintai... t-tunggu, apa?
Umi pun muncul, sekali lagi Eli menangis. Semuanya berubah drastis sekarang. Keadaan mencekam dan menyeramkan dibalik 180 derajat menjadi keadaan yang menyenangkan walau sementara.
---
Kami berempat pun duduk di kamar bersama, menutup semua pintu dan jendela. Karena diselimuti oleh ketakutan yang mendalam. Umi mulai bercerita tentang kejadian 6 tahun lalu.
"Begini, saat itu adalah saat dimana kau mencoba alat kiriman misterius yang tak tahu dari mana asal usulnya..." Umi memulai cerita, semuanya terdiam. Sementara Eli bersandar di pundak Nozomi, hatinya masih tak menyangka bisa bertemu dengannya.
"... kami semua panik saat menemukan tubuhmu mulai menghilang dan tak bergerak," Umi berhenti sebentar untuk menelan ludah, "Maki dan Yukiho membawamu ke kediaman Nishikino, di rumah mewah itulah kami semua bertemu,"
"Saat itu..." Nozomi yang mengambil alih dari sini, "... saat itu aku dan Elicchi berusaha mengembalikanmu ke dunia, namun segala cara telah kami coba dan gagal. Tubuhmu perlahan tak terlihat dan mulai bisa ditembus benda padat,"
A-Apa? P-Penjelasan macam apa ini...? "L-Lalu Kotori kemana? D-Dan bagaimana aku bisa ada dua di dalam sini? Apakah ini zaman yang sama??"
Kulontarkan pertanyaan, semuanya terdiam...
Umi menggeleng.
---
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kousaka Honoka: WARPED
HorrorHonoka terjebak dalam Virtual Reality!! (Sebuah fanfiction dari anime idol legendaris Love Live! School Idol Project)