Chapter 17

112 6 0
                                    

---


Sungguh kejadian yang aneh, apakah yang tadi itu hantu? Aku sangat ketakutan dan kebingungan. Jika saja yang kulihat tadi adalah hantu, maka ini benar-benar gawat.


Ada sesuatu yang besar terjadi, namun tak kusadari. Semuanya terjadi begitu saja, menimpaku tanpa permisi. Pagi itu berubah menjadi kelam dan mencekam, rasanya seperti dihantui sesuatu... dihantui sesuatu yang sulit pergi.


Akhirnya kuputuskan untuk kembali melihat Kotori dan 'diriku', mereka masih disana. Dia terus melihat keadaan Kotori yang jelas-jelas sudah tak bernyawa, terlihat dari jauh ia mengatakan sesuatu pada Kotori... tapi aku tak tahu apa.


"Kita harus membawanya ke rumah sakit!!" seruku saat sampai dihadapannya. Dia menatap dengan mata sedih, namun tak ada air mata yang keluar. Sangat aneh sekali... apakah aku kebal emosi di masa depan...?


Dia mengangguk, kami pun memanggil orang untuk membantu ke rumah sakit. Untuk diperiksa. Saat itu matahari sudah tinggi, memberi energi sepenuhnya untuk hati yang lelah ini.


Saat di perjalanan, kuputuskan untuk berhenti sebentar. Karena kurasa hati bergetar tak menentu... melihat sekali lagi sesosok bayangan lewat didepan jalan. Aku pun turun dan membiarkan 'diriku' untuk melanjutkan.


----


Sesuatu rasanya memanggilku untuk berjalan, mengikuti kegelapan kedalam jalan yang sempit. Mirip seperti jalan ke rumah Rin. Oya, bagaimana keadaannya ya? Apakah dia baik-baik saja...?


"Honoka..." seseorang berbisik padaku, jelas sekali itu suara Rin. Aku menoleh, dan melihat tangan melambai lemah dibalik tembok. Karena penasaran, aku pun menghampiri tangan itu, "kemarilah," katanya lagi.


Saat kudekati, ternyata itu memang benar Rin. Dia sangat senang melihatku, aku juga. Rasanya seperti menemukan kedamaian di tengah perang. Entah apa yang kurasakan, ini tidak jelas, namun yang pasti aku merasakan kebahagiaan singkat.


"dengarkan aku," ucapnya, aku siap dengan segala yang akan dia katakan, "nya, nya..." dia malah mengeong seperti kucing. Lalu menggeleng-gelengkan kepalanya, "eh maksudku..."


Rin menggenggam tanganku, kurasa ketegangan darinya. Ada apa gerangan yang terjadi...? "Ho-no-ka...!" sekarang dia malah bergoyang aneh seperti seekor kucing, "eh... tidak... be-begini... waktuku bertemu denganmu hampir habis, Honoka... a-aku..."


Sekarang dia terlihat sedih, kusadari dari tangannya mengucur basah, merah darah luka sayatan panjang dan dalam. Sekarang ekspresinya berubah sedih, air mata hampir jatuh dari pipinya. Kelihatannya hatinya juga tersayat.


"H0... noka, dengarkan aku. Kau dalam bahaya sekarang, jauhi dirimu yang lain itu... jauhi dia..." ucapnya sedu, perlahan suaranya berubah menjadi makin kecil. A-Apa yang terjadi dengannya...? "nya... nya nya, nya..." dia mengeong lagi.


"J-Jelaskan padaku, Rin-chan!" ucapku, menguatkan hatinya. Terlukis senyuman palsu di wajahnya... tiba-tiba saja rambutnya bersinar, apa dia menggunakan sihir?? Ia melepaskan genggamannya dariku, "Rin-chan...?"


"Nya... nya, nya..." k-kenapa dia malah mengeong?! Rambutnya makin menyilaukan, seluruh tubuhnya hampir diselubungi cahaya, aku tak tahu apa yang terjadi disini...!!


"Nya!! Hono-nya!! Nya, nya nya nya...!! K-Kau... nya... harus pergi jauh jauh dari... nya... dari sini!!" dia menjerit, sepertinya kesakitan, "t-temukan nya... temukan Nozo-nyaaa!!!!" Rin secara misterius menghilang, dia berubah menjadi seekor kucing kuning kecil, lalu berlari meninggalkanku.


Apa...? "T-Tunggu!! Rin!!" kukejar kucing kecil itu masuk ke rumah, namun saat hendak masuk ke pintunya, aku menabrak sebuah penghalang tak terlihat... rumah itu pun menghilang, hanya menyisakan lahan kosong yang bertuliskan 'lahan kosong karena kebakaran, jangan ditinggali' h-hah??


"Honoka-chan..." terdengar bisikan Nozomi. Yang tadi itu memang bayangannya... aku harus menemukannya, aku harus kembali ke rumah tua itu... aku harus...


Rin bilang tadi, aku harus menjauhi 'diriku' yang dewasa, apa penyebabnya...? Dia berbahaya? Aku tak mengerti...


Apa ini ada hubungannya dengan air mata dingin itu...??


Aku tak mengerti...


---


Bersambung...

Kousaka Honoka: WARPEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang