Lima

192K 13.7K 145
                                    

Dua tahun lalu...

Paris baru saja pulang dari kegiatan magangnya. Kuliahnya yang akan memasuki semester tujuh ini, ia di haruskan magang oleh kampusnya. Untung saja Paris sudah mendapatkan tempat untuk magang. Ia magang di salah satu bank swasta. Bank tempat ia magang ada di sebuah komplek ruko, yang juga terdapat banyak toko-toko lain di sampingnya.

Disekitar ruko itu, banyak sekali kucing liar. Paris yang tidak tega melihatnya, selalu menyempatkan diri untuk membeli makanan kucing sepulang ia magang. Setelah itu ia mulai memberi makan kucing itu satu persatu.

"Hei, jangan berantem. Itu makanan kamu ada di sini," ujar Paris gemas sambil memindahkan salah satu kucing yang terlihat mengganggu kucing lainnya.

Setelah melihat semua kucing-kucing itu makan, Paris memutuskan untuk segera pulang. Ia takut hari semakin malam dan jalanan menjadi semakin macet karena banyak orang yang pulang kerja juga.

Ia mengeluarkan ponselnya, untuk memesan ojek online. Saat ia melihat kearah kucing tadi, ternyata salah satu kucing yang ia beri makan berlari ke arah jalan raya. Dari kejauhan Paris melihat ada sepeda motor yang melaju cukup kencang. Tanpa pikir panjang ia berniat menyelamatkan kucing itu.

Tapi baru saja Paris berlari menghampiri kucing itu. Tangannya sudah ditarik dengan kencang, hingga membuatnya jatuh. Ia mendongak menatap pelaku yang melakukan itu kepadanya yang ternyata seorang pria. Pria itu sama-sama jatuh dengannya hingga tanpa sadar Paris sedikit menindih tubuhnya.

"Apa kamu gila?" tanya pria itu sambil menatapnya dengan tatapan tidak habis pikir.

"Aku cuma mau menolong kucing itu," jawab Paris.

Paris membersihkan telapak tangannya yang kotor akibat terkena trotoar. Saat akan berdiri, ia merasakan pergelangan kakinya begitu sakit. Hingga membuatnya duduk lagi sambil mendesis kesakitan. Sepertinya kakinya terkilir sekarang.

"Kamu gapapa?" tanya pria itu menatapnya khawatir.

"Sepertinya kakiku terkilir," jawab Paris pelan.

Pria itu berjongkok di hadapannya, lalu ikut melihat kondisi kakinya.

"Aduh sakit!" Teriak Paris saat tangan pria itu baru saja menyentuh pergelangan kakinya.

"Kakimu terkilir," ujar pria itu membenarkan ucapan Paris.

Paris menggigit bibir bawahnya pelan, bagaimana bisa ia pulang jika kondisi kakinya seperti ini.

"Kamu mau kemana?" tanya pria itu masih menatapnya.

"Pulang," jawab Paris singkat.

"Mau aku anterin?"

"Nggak perlu. Tolong bantu aku berdiri saja, aku bisa naik ojek."

"Dengan kondisi kaki kamu yang kayak gini? Aku ragu kamu bisa pulang naik ojek."

"Terus?" tanya Paris kesal.

"Ayo aku antar pulang."

Paris langsung membelalakkan matanya saat mendengar itu.

Asisten MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang