Paris sedikit panik hari ini, karena Salsa tiba-tiba izin tidak masuk kerja karena sakit. Ia harus menggantikan pekerjaan Salsa sampai wanita itu masuk kerja lagi.
"Saya harus apa Pak?" tanya Paris bingung. Meskipun sudah melihat Salsa bekerja selama hampir dua bulan, tapi tetap saja ia masih belum paham jika disuruh menggantikan secara mendadak seperti ini.
"Salsa sudah membuat jadwal untuk hari ini, coba kamu cek." Ken memberikan ipad yang biasa dipakai Salsa kepada Paris.
Paris menerima ipad itu lalu mengeceknya dengan teliti apa saja jadwal Ken hari ini.
"Nanti Anda ada rapat pukul sepuluh Pak, membicarakan desain produk yang akan launching selanjutnya."
"Sebelum itu?" tanya Ken karena ini masih pagi.
"Sekarang Anda hanya perlu memeriksa berkas yang belum sempat Anda selesaikan kemarin."
"Nah untuk berkas yang sudah aku periksa, aku taruh di bagian kanan meja. Untuk yang belum aku periksa aku taruh di bagian kiri." Ken menujuk kedua sisi mejanya dan Paris berusaha mengingat-ingat agar tidak lupa.
"Jika ada karyawan yang ingin memberikan berkas, kamu tanya dulu dari bagian mana dan kepentingannya apa. Jika sudah, kamu tinggal menekan angka satu di telepon meja Salsa dan itu langsung mengarah ke kantorku." Ken menjeda sejanak ucapannya, ia tidak ingin terburu-buru dalam menjelaskan agar Paris bisa memahaminya.
"Nanti aku akan putuskan apakah itu berkas penting yang harus segera di tanda tangani atau tidak. Jika penting aku akan memberitahumu untuk menyuruh karyawan tadi masuk ke ruang kerjaku. Jika tidak penting berkas itu bisa dititipkan ke kamu, jadi kamu yang membawa masuk ke dalam ruang kerjaku dan kamu taruh di bagian kiri karena belum aku periksa. Paham?" tanya Ken di akhir penjelasannya.
"Saya paham Pak," jawab Paris dengan sedikit ragu.
Ken yang tahu itu hanya bisa tertawa. Ia mengacak pelan rambut Paris agar gadis itu tidak terlalu tegang.
"Jika bingung jangan sungkan untuk bertanya." Pesan Ken.
"Saya takut salah."
"Tidak apa. Itu wajar, aku tidak akan memarahimu."
"Baiklah, kalau begitu saya ke meja kerja Salsa sekarang?" tanya Paris menunjuk ke luar.
"Boleh, kamu langsung saja duduk di sana."
"Baik Pak, saya keluar dulu." Paris menundukkan kepalanya sebelum berjalan keluar.
"Paris tunggu." Cegah Ken saat Paris sudah memegang gagang pintu.
"Ya Pak?" Paris berbalik untuk menatap Ken lagi.
"Satu lagi. Lima belas menit sebelum rapat, tolong ingatkan ya. Karena aku suka lupa waktu."
"Baik Pak," jawab Paris sambil tersenyum senang.
"Semangat kerjanya!" Ken menyemangati Paris agar gadis itu tidak gugup.
"Terimakasih," jawab Paris sambil memberikan finger heart-nya, lalu ia benar-benar keluar dari ruang kerja Ken.
***
Paris melirik jam tangannya. Sekarang sudah pukul sepuluh kurang lima belas menit. Ia harus mengingatkan Ken jika pria itu akan ada rapat. Dengan segera ia berdiri dan masuk ke ruang kerja Ken.
"Permisi Pak, Anda ada rapat sebentar lagi." Paris berdiri di ambang pintu.
Ken mendongakkan wajahnya melihat Paris, lalu melirik jam tangannya. Benar juga sebentar lagi sudah waktunya rapat. Ia lalu berdiri dan membenarkan kemejanya yang sudah ia gulung sampai siku lalu memakai dasinya dengan benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asisten Mantan
ChickLitParis Ariella Ulani harus bertemu kembali dengan mantan pacarnya Keanu Bagaskara, setelah sekian lama menghindarinya. Parahnya lagi kini ia harus bekerja menjadi asisten pribadinya. Karena kesalah pahaman di masa lalu membuat hubungan keduanya ber...