Paris hanya bisa melongo begitu sampai di tempat yang Ken maksud. Ia tidak habis pikir, bisa-bisanya Ken membawanya ke tempat ini.
"Ayo turun!" ujar Ken dengan santainya.
"Apa maksud Anda?" tanya Paris menatap Ken saat ia sudah turun dari mobil pria itu.
"Apa ada masalah?" Ken balik bertanya.
Paris ingin sekali berteriak di depan wajah pria itu, tapi sekuat tenaga ia menahannya. Bagaimana pun juga Ken adalah bosnya yang harus ia hormati. Dengan terpaksa ia mengikuti pria itu yang sudah masuk ke dalam cafe.
Ini kedua kalinya mereka datang ke cafe ini dan dua kali juga mereka salah kostum. Benar-benar tidak belajar dari pengalaman.
Ya, benar. Ken mengajaknya ke cafe yang dulu pernah mereka datangi saat pertama kali jalan. Dimana saat itu mereka baru kenal, belum sampai berpacaran.
"Duduk." Perintah Ken menunjuk kursi di hadapannya.
Dengan segera Paris mengikuti perintah pria itu. Mereka duduk sambil membolak-balikkan buku menu.
"Kamu ingin pesan apa?" tanya Ken.
"Saya mau spaghetti carbonara saja Pak."
"Baiklah." Ken segera memanggil waiters dan menyebutkan pesanan mereka.
"Cookies n' cream kan?" tanya Ken yang sudah hafal dengan minuman favorit Paris.
"Iya Pak."
Ken lalu melanjutkan menyebutkan pesanan mereka.
Setelah waiters selesai mencatat dan membaca ulang pesanan mereka, ia segera pergi.
Berduaan seperti ini membuat Ken dan Paris bingung harus melakukan apa. Ken berdehem pelan untuk menghilangkan kecanggungan diantara mereka.
"Kamu tidak ingat tempat ini?" tanya Ken penasaran.
Bagaimana bisa Paris lupa. Tentu saja ia mengingatnya. Sangat-sangat ingat malah, sampai ia memasukkan cafe ini ke daftar tempat yang harus ia hindari. Tapi sialnya Paris malah datang lagi ke cafe ini dengan orang yang sama.
"Saya tidak ingin mengingatnya," ujar Paris jujur.
"Jahat sekali," jawab Ken pelan yang masih bisa Paris dengar.
Paris melirik Ken sekilas. Jahat? Bukankah Ken yang lebih jahat kepadanya. Tapi Paris memilih diam, ia tidak ingin lagi membahas masalah pribadi mereka.
"Sebenarnya saya mengajak kamu kesini karena ingin memberimu sesuatu," ujar Ken serius.
"Sesuatu?" tanya Paris bingung.
"Ini." Ken menyodorkan paper bag ke hadapan Paris.
Paris tidak sadar, jika Ken sudah membawa paper bag itu dari tadi.
"Ini apa Pak?" tanya Paris sedikit takut untuk membukanya.
"Buka saja," jawab Ken.
Sebenarnya Paris bisa menebak isinya hanya melihat dari tulisan yang ada di paper bag itu. Dengan perlahan ia membukanya, saat melihat isi di dalamnya Paris menjadi bingung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Asisten Mantan
ChickLitParis Ariella Ulani harus bertemu kembali dengan mantan pacarnya Keanu Bagaskara, setelah sekian lama menghindarinya. Parahnya lagi kini ia harus bekerja menjadi asisten pribadinya. Karena kesalah pahaman di masa lalu membuat hubungan keduanya ber...