Ken baru saja turun dari mobil saat tiba di kantor, tapi ia sudah dibuat kesal karena membaca pesan dari Papanya. Papanya menyuruhnya datang ke kantornya sekarang. Ken yakin yang akan dibicarakan Papanya pasti tidak jauh-jauh dari Eleya. Ken sungguh malas, ini masih pagi dan harinya sudah dimulai dengan hal yang menyebalkan.
Ken mengetuk pintu ruang kerja papanya, lalu segera masuk saat mendengar sahutan dari dalam.
"Ada apa Pa?" tanya Ken tanpa basa-basi.
"Duduklah dulu. Kita sudah lama tidak mengobrol." Hendrawan menunjuk sofa di hadapannya dan mempersilahkan Ken duduk.
Ken duduk di hadapan Papanya lalu menyesap kopi yang sudah di siapkan untuknya.
"Aku sedang sibuk Pa," ucap Ken.
"Iya, aku tahu. Terbukti perusahaan kita berkembang sepesat ini berkat semua kerja kerasmu."
"Hmm." Gumam Ken sambil mengetuk-ngetukkan jarinya ke pinggiran sofa.
"Oh ya Papa dengar dari William kamu kemarin mengajak Eleya datang ke pestanya ya?" tanya Hendrawan senang.
Ken menyesap kopinya lagi untuk menghilangkan rasa gugupnya, karena ditanya hal itu.
"Om William yang bilang?" tanya Ken.
"Iya, dia cerita sama Papa jika kamu kesana membawa pacarmu. Dia bilang kalian sangat serasi. Tidak salah lagi. Pikiran Papa langsung teringat pada Eleya."
Ken membuang muka, jika Papanya tahu siapa sebenarnya yang ia ajak kemarin pasti Papanya sudah murka sekarang.
"Jadi kapan kamu akan melamar Eleya?"
Benar bukan, Ken sudah bisa menebak apa maksud Papanya memanggilnya kemari.
"Melamar apa sih Pa. Siapa yang akan melamar Eleya?" tanya Ken kesal.
"Nggak baik membuat Eleya menunggu lama, kalau dia dilamar sama orang lain gimana?"
Ken malah sangat bersyukur jika itu benar terjadi.
"Kapan papa akan pensiun dari perusahaan ini?" Ken mengalihkan pembicaraan.
"Kamu mengusir Papa?"
"Tidak. Hanya bertanya saja."
"Papa akan pensiun jika kamu sudah menikah dengan Eleya."
Ken memijat pelipisnya pelan. Menikahi Eleya adalah hal paling berat dalam hidup Ken. Bahkan jika di dunia ini hanya tersisa satu perempuan dan itu Eleya, Ken lebih memilih untuk melajang seumur hidupnya. Ia sama sekali tidak mencintai gadis kekanakan seperti Eleya. Ken jadi heran, apakah Papanya sudah di guna-guna oleh Eleya hingga bisa tergila-gila seperti ini.
"Kalau aku tidak mau menikahi Eleya bagaimana?" tanya Ken.
"Kamu ini gimana? Kan kamu sudah berjanji akan menikahi gadis itu." Bentak Papanya.
"Kapan? Aku nggak pernah membuat janji seperti itu. Papa yang membuat janji itu sendiri sama keluarga Eleya," jawab Ken mulai tidak tahan dengan obsesi Hendrawan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Asisten Mantan
ChickLitParis Ariella Ulani harus bertemu kembali dengan mantan pacarnya Keanu Bagaskara, setelah sekian lama menghindarinya. Parahnya lagi kini ia harus bekerja menjadi asisten pribadinya. Karena kesalah pahaman di masa lalu membuat hubungan keduanya ber...