Paris menekan angka dua belas di tombol lift yang akan menuju ke ruangan bosnya. Ia hanya bisa berharap semoga tidak ada masalah besar, hingga ia harus dipanggil untuk menemuinya.
Saat sudah sampai di depan ruangannya, Paris melihat Salsa sedang duduk di meja kerjanya.
"Langsung masuk saja," ujar Salsa kearah Paris.
Dengan pelan Paris mengetuk pintu. Tidak lama terdengar suara dari dalam yang menyuruhnya masuk. Paris menghembuskan napasnya perlahan sebelum membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan.
Paris melihat bosnya memunggunginya, sepertinya sedang asyik melihat pemandangan jalan dari kaca di ruang kerjanya.
"Anda memanggil saya Pak?" tanya Paris.
Bosnya itu membalikkan badan, saat dapat melihat wajahnya dengan jelas Paris hanya bisa terpaku di tempatnya berdiri.
"Ken," lirih Paris tanpa sadar.
Kebetulan macam apa yang sedang menghampirinya ini. Bosnya adalah orang yang paling ia hindari di muka bumi ini? Keanu Bagaskara? Mantan pacarnya dulu.
"Duduk!"
Lamunan Paris terhenti saat mendengar itu. Ia sampai tidak menyadari jika Ken sudah duduk di kursi kerjanya.
Paris menarik kursi, lalu duduk di hadapan Ken. Ia hanya bisa menunduk sambil menautkan kedua jarinya yang tiba-tiba berkeringat dingin. Ia tidak berani menatap Ken yang terus melihatnya dengan tatapan yang tidak bisa ia artikan.
"Kamu resepsionis baru di perusahaan ini ya?" tanya Ken sambil menatap kertas yang ia pegang.
"Benar Pak," jawab Paris pelan. Ia melirik kertas yang dipegang oleh Ken. Ternyata kertas itu merupakan cv miliknya.
"Sayang sekali, sepertinya kamu tidak bisa lagi mengisi posisi yang kamu tempati sekarang."
"Maksud Anda?" tanya Paris bingung. Akhirnya ia memberanikan diri untuk menatap Ken.
"Karena kamu akan saya pindah kebagian lain," jawab Ken.
"Saya akan dipindahkan ke bagian apa Pak?" tanya Paris lagi. Tiba-tiba saja perasaannya tidak enak.
"Saya sedang membutuhkan asisten pribadi dan sepertinya kamu sangat cocok dengan posisi itu," jawab Ken sambil memberikan senyum devil-nya.
"Kenapa harus saya?" tanya Paris spontan.
"Tidak ada alasan lain. Hanya saja saya merasa kamu yang paling cocok dengan posisi itu."
Paris diam mencerna apa yang sedang terjadi. Tentu saja ia tidak mau, bagaimana bisa ia menjadi asisten pribadi orang yang ia benci. Saat mengetahui jika Ken adalah bosnya sekarang, Paris sudah mengganggap jika ini adalah suatu bencana.
"Saya belum tentu menerimanya Pak," ujar Paris berusaha menolak.
"Tidak ada yang meminta persetujuanmu," jawab Ken dengan tegas.
"Tapi.."
"Besok hari pertamamu bekerja sebagai asisten saya. Jangan sampai terlambat!" Ken menyela ucapan Paris. Ia menunjuk pintu dan mempersilahkan Paris untuk keluar.
Paris masih ingin meminta penjelasan mengenai pekerjaannya yang baru. Tapi ia melihat Ken sudah sibuk menatap layar imac-nya dengan serius. Ia masih punya sopan santun untuk tidak menganggu bosnya, apalagi Ken sudah mengusirnya tadi.
Dengan segera Paris berdiri, ia menundukkan kepalanya sopan, "Kalau begitu saya permisi dulu Pak." Setelahnya ia keluar dari ruangan dan kembali ke meja kerjanya di lantai bawah.
***
Paris berjalan dengan gontai ke arah meja kerjanya. Ia menenggelamkan kepalanya di antara kedua lengannya yang terlipat di atas meja.
"Ada apa?" tanya Kesya pelan. Ia bingung melihat tingkah aneh Paris sekarang.
"Kamu kena marah sama Pak Bos?" tanya Kesya lagi.
"Enggak. Katanya aku mau dipindah bagian," ujar Paris dengan lemas sambil menatap Kesya.
"Kok bisa? Mau di pindah dibagian apa kamu?"
"Aku diminta buat jadi asisten pribadinya."
"Apa?" Teriak Kesya tanpa sadar. Ia membekap mulutnya sendiri saat menyadari kebodohannya barusan.
"Kecilin dikit suara kamu," ujar Paris pelan.
"Sorry, habisnya kaget banget. Kok bisa tiba-tiba kamu dipindah?"
"Entahlah, aku sendiri juga bingung," jawab Paris sambil melamun. Ia sendiri juga tidak mengerti mengapa bisa tiba-tiba direkrut menjadi asisten pribadi Ken.
"Kapan kamu pindah?"
"Besok."
"Secepat itu? Aneh banget," ujar Kesya bingung.
Paris pun hanya bisa mengedikkan bahunya dengan bingung. Ia yakin Ken pasti tidak tiba-tiba melakukan hal ini. Pasti ada rencana yang sudah Ken susun di belakangnya. Paris menghembuskan napasnya keras. Hari yang panjang akan ia lalui besok.
***
Ken menatap Paris yang keluar dari ruang kerjanya. Ia bingung dengan dirinya sendiri. Apa yang baru saja ia lakukan? Kenapa ia mengikuti ide gila yang Rangga buat semalam? Sepertinya ia jauh lebih gila dari Rangga karena benar-benar mengikuti saran sahabatnya itu.
Ken memijat pilipisnya pelan. Bergaul dengan Rangga lama-lama bisa membawa dampak buruk baginya. Seperti yang ia lakukan sekarang. Bisa-bisanya ia mengikuti saran Rangga yang menyuruhnya menjadikan Paris sebagai asisten pribadinya. Sekarang Ken jadi bingung. Paris akan ia kasih pekerjaan apa jika menjadi asisten pribadinya. Karena sejujurnya ia tidak memerlukan seorang asisten dalam hidupnya. Salsa sudah cukup untuk menghandle semua pekerjaannya.
Sebenarnya ia hanya ingin tahu, alasan dulu Paris meninggalkannya dan tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Bisa saja ia langsung tanyakan kepada gadis itu, tapi ia malah memilih jalan yang rumit.
Tapi tidak ada salahnya bukan jika belum dicoba, seperti ucapan Rangga kemarin. Dengan segera Ken memikirkan pekerjaan Paris kedepannya. Kalau bisa ia akan membuatkan peraturan kerja untuk Paris, agar gadis itu tidak bisa lari lagi darinya.
***
Paris sudah tiba di tempat kostnya sepulang kerja. Hari ini ia sama sekali tidak bersemangat dan harinya terasa begitu suram. Hal itu terjadi setelah ia bertemu dengan Ken dan diberi pekerjaan yang tidak masuk akal oleh pria itu.
"Asisten Pribadi?" tanya Paris sendiri.
"Asisten Mantan kali lebih tepatnya," ujarnya menambahkan.
Kenapa hal seperti ini bisa menimpanya. Paris sudah curiga sejak awal, karena pekerjaannya begitu lancar. Hal itu membuatnya heran karena ia bisa diterima kerja di perusahaan bagus sebesar itu. Tapi ternyata baru satu minggu kerja, ia sudah mendapatkan kejutan yang luar biasa. Apa yang harus ia katakan kepada orang tuanya nanti jika mereka tahu apa yang sebenarnya terjadi sekarang?
Paris akhirnya merebahkan diri di kasur empuk miliknya. Ia memejamkan mata dan mengingat-ingat lagi bagaimana awal pertemuannya dengan Ken, hingga membuat hubungan keduanya berakhir seperti sekarang.
***
Tbc...
Part depan bakalan spesial, karena nggak pernah ada di versi sebelumnya.Tungguin ya, sampai ketemu di part selanjutnyaa 😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Asisten Mantan
ChickLitParis Ariella Ulani harus bertemu kembali dengan mantan pacarnya Keanu Bagaskara, setelah sekian lama menghindarinya. Parahnya lagi kini ia harus bekerja menjadi asisten pribadinya. Karena kesalah pahaman di masa lalu membuat hubungan keduanya ber...