Enam

169K 12.8K 223
                                    

Paris mengolesi kakinya dengan salep pemberian si pria misterius. Mulai saat ini ia akan menyebutnya pria misterius sampai ia tahu namanya. Tapi kalau di pikir-pikir, sangat mustahil untuk bisa mengetahui nama dan bertemu dengan pria itu lagi. Lebih baik Paris tidak memikirkan pria itu dari pada ia terus penasaran seperti ini. 

"Kamu yakin mau berangkat magang?" tanya Amalia melihat putrinya yang sudah siap dengan pakaian rapinya.

"Iya ma, udah dua hari Paris nggak masuk. Nggak enak kalau lama-lama izin."

"Yaudah hati-hati. Kalau masih sakit jangan dipaksain, langsung pulang aja."

"Siap bos." Paris memberi hormat kearah mamanya.

Setelah itu ia masuk ke dalam mobil papanya. Hari ini ia akan berangkat bersama Papanya karena kebetulan papanya akan menemui klien di luar. Bicara soal pekerjaan, papanya merupakan seorang pengacara. Muka papanya sangat mendukung untuk pekerjaan itu karena terlihat galak, padahal hatinya sangat baik. Paris jadi ingat, dulu teman-temannya selalu takut jika akan main ke rumahnya. Mereka semua takut jika bertemu dengan Papanya, padahal papanya selalu  bersikap biasa saja.

***

Paris benar-benar lega, karena sampai pulang kakinya baik-baik saja. Seperti biasa ia pulang dengan menaiki ojek online, ia menunggu di halte bus tidak jauh dari tempat magangnya.

"Hei dora!" Paris bisa mendengar suara seorang pria, tapi ia memilih mengabaikannya. 

"Dora!" Paris mendongak lagi saat suara itu terdengar dekat dengannya. Ia mendongakkan wajah dan langsung berhadapan dengan pria misterius.

"Kamu manggil aku?" tanya Paris tidak habis pikir. Bisa-bisanya ia dipanggil dengan sebutan dora.

"Iya, siapa lagi," ujar pria misterius dengan entengnya.

"Namaku bukan dora," ujar Paris kesal.

"Lalu siapa?"

"Paris," jawabnya pelan.

"Paris? Nama yang aneh." Gumam pria itu.

"Aneh? Namaku unik tahu, karena jarang ada orang yang pakai."

"Kamu tergila-gila dengan menara eiffel?"

"Mamaku lebih tepatnya yang tergila-gila dengan itu." Pria misterius itu tersenyum sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

"Lalu namamu sendiri?" tanya Paris akhirnya.

"Keanu," jawabnya pelan.

"Keanu?" Ulang Paris.

"Kamu bisa manggil aku Ken."

"Okay Ken. Terus kenapa kamu tadi panggil aku dora?"

"Kamu nggak sadar rambutmu mirip dengan tokoh kartun dora?" Ken balas bertanya.

Paris memegang rambutnya, memang benar sih rambutnya mirip dengan tokoh kartun dora. Bedanya ia tidak memakai poni.

"Kenapa kamu disini?" tanya Paris lagi.

Asisten MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang