Tujuh

167K 12.5K 201
                                    

Paris sangat senang karena hari-harinya kini sedikit berwarna berkat kehadiran Ken. Ia rasanya seperti menemukan cinta pertamanya. Dari dulu ia tidak pernah berhubungan serius dengan lawan jenisnya, apalagi waktu SMP dan SMA. Dulu orang yang menyukainya akan mundur saat melihat atau mengetahui pekerjaan Papanya, hal itu sungguh payah. Tapi Paris juga merasa jika cowok yang pernah dekat dengannya dulu hanyalah cinta monyet. Hanya dengan Ken, ia baru merasakan apa yang namanya komitmen.

Ia sudah kenal Ken selama dua bulan, tapi baru sebulan lalu mereka resmi berpacaran. Ken tidak menembaknya seperti kebanyakan cowok pada umumnya. Ken hanya bilang jika ingin serius dengannya. Menurut Paris hal itu jauh lebih romantis dari pada ucapan 'kamu mau nggak jadi pacarku?' Yang terdengar sangat basi di telinganya.

"Hai udah nunggu lama ya?" tanya Paris saat menemui Ken yang sudah menunggunya di ruang tamu rumahnya.

"Enggak kok, kamu udah siap?" Ken balas bertanya.

"Sudah, kita berangkat sekarang?"

"Yuk. Keburu malam nanti." Mereka berpamitan kepada kedua orang tua Paris terlebih dahulu. Sebelum akhirnya, pergi untuk berkencan.

Malam minggu ini mereka berencana menonton film. Paris sangat senang karena ini pertama kalinya ia pergi ke bioskop bersama Ken. Pasti nanti sangat menyenangka batinnya.

"Kita mau nonton film apa?" tanya Ken saat mereka sudah berada di tempat pembelian tiket.

Paris menatap jadwal film yang ada di depannya, sejujurnya ia bingung ingin menonton film yang mana.

"Kamu sendiri mau lihat film apa?" Paris balik bertanya sambil menatap Ken.

"Aku pengen nonton film action itu, tapi terserah kamu. Kalau kamu nggak mau juga nggak apa, kita bisa nonton film yang lain."

"Gapapa kita nonton itu aja, aku juga penasaran sama filmnya," ujar Paris mengiyakan ide Ken. Mereka lalu membeli tiket dan langsung masuk ke ruang teater, karena sebentar lagi filmnya akan segera di mulai.

***

"Filmnya keren banget yah." Komentar Paris setelah mereka keluar dari bioskop.

"Memang film garapan marvel nggak perlu di ragukan lagi," jawab Ken.

"Aku baru pertama kali nonton film action di bioskop."

"Oh ya?" tanya Ken sedikit tidak percaya.

"Iya, karena takut sama darah dan kurang suka sama adegan kekerasan jadi aku takut kalau mau menonton film seperti itu. Tapi ternyata hal itu nggak seseram yang aku bayangkan," ucap Paris.

"Emang nggak seseram itu. Lain kali kamu harus nonton lagi, kalau takut tenang aja kan ada aku. Pundak aku bisa kamu jadikan sandaran kalau sedang takut."

Paris tertawa saat mendengar ucapan Ken. Pria itu selalu bisa membuatnya senang dengan hal-hal sederhana.

"Kita mau makan dimana?" tanya Ken.

"Aku mau makan udon boleh?"

"Boleh, ayo kita makan udon." Mereka berjalan kearah restoran udon terkenal yang masih satu mall dengan tempat mereka nonton tadi.

Mereka sudah duduk di dalam restoran dengan pesanan masing-masing. Ken memesan niku udon sedangkan Paris beef abura udon. Tidak lupa juga mereka juga memesan berbagai macam tempura.

Asisten MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang