Kayla menatap Bima yg sedang duduk didepan kelas dengan tatapan tajam. "Bim"panggil Kayla.
Bima menatap Kayla. "Mau ngapain kesini?"tanya Bima. Kayla langsung menyodorkan undangan berwarna gold itu kepada Bima.
Bima mengerutkan keningnya setelah mengambil undangan itu. "Buat gua?"tanya Bima lagi. Kayla memutar bola matanya malas dan membalikkan undangan itu serta menunjukan nama yg tertera diundangan itu. 'Ninda Familly'.
Bima mengangguk. "Thanks. Gimana kabar lo?"tanya Bima. "Fine" jawab Kayla singkat dan berhasil membuat Bima terkekeh. "Lo masih aja kayak dulu, cuek"ucap Bima kemudian mencubit kedua pipi Kayla.
Kayla meringis dan memukul-mukul tangan Bima. "Lepasin"ucap Kayla dan Bima pun melepaskannya. "Sakit Bodoh!"umpat Kayla sembari mengelus kedua pipinya.
"Abisnya lo ngegemesin sih"kata Bima. "up to you! Gua balik"ucap Kayla datar kemudian membalikkan badannya. "dan satu lagi, Bilang sama temen satu sekolah lo! Kalo ngeliat gua jangan pasang mata yg menjijikan!"ucap Kayla ketus.
Ucapan Kayla berhasil mengalihkan tatapan Bima keseluruh penjuru sekolah. "woii! Jaga mata lorang kalo gak mau ilang!"pekik Bima dan berhasil membuat semua orang mengalihkan tatapannya.
Kayla menghembuskan nafasnya kasar kemudian melanjutkan langkahnya yg terhenti.
*******
Tama berlari menaiki tangga sekolah menuju lantai dua. ahh.. Apakah ini hari untuk dirinya berlari. Tama sudah sangat lelah sekarang.
Sesampainya didepan pintu kelas ia melihat Pak Hari sedang menjelaskan tugas Biologi didepan papan tulis.
Tokk.. Tok...
Tama mengetuk pintu dan berhasil menyita perhatian satu kelas. Pak Hari menurunkan kacamatanya. "Kenapa kamu baru masuk kelas?"tanya Pak Hari.
Tama mengatur nafasnya dan menatap Pak Hari. "Maaf pak sa.. sayahh abis hhh bantuin bu rini beres-beres diruangannya hhh"ucap Tama jujur.
Pak hari mengangguk kemudian menyuruh Tama untuk masuk. Tama pun langsung berjalan cepat kebangkunya.
"Lo abis diapain sama Bu Rini?"tanya Yoga. Tama tidak menjawab ia sibuk mengatur nafasnya. Yoga menyenggol tangan Tama dan Tama langsung menatap Yoga tajam.
"Ehh setan bisa gak diem dulu"ucap Tama pelan namun ketus. Yoga meringis mendengar umpatan Tama pagi-pagi untuknya.
Tama mengedarkan tatapannya. "biasanya Kayla duduk disini. Kenapa jadi lo?"tanya Tama saat baru menyadari Bukan Kayla yg duduk dengannya.
"Si kayla katanya dateng telat ada urusan"jawab Yoga yg sedang menulis. Tama mengangguk. "Urusan apa?" tanya Tama lagi.
"Lo tanya sama anaknya beru sana"jawab Yoga membuat Tama mengerutkan keningnya. "Siapa?"tanya Tama dan spontan menyenggol tangan kiri Yoga.
"Lo lama-lama kek monyet ya. Nyebelin amat jadi orang!"kata Yoga kesal. Tama mengerutkan keningnya. "ehh setan harusnya gua yg marah"balas Tama namun pelan.
"Bangsat lo liat ini!"kata Yoga sembari menunjukkan buku yg terkena coretan. Tama menjitak pala Yoga pelan. "Halah, biasanya aja gak nulis. Kerajinan lo, Ga"ucap Tama kemudian menyembunyikan kepalanya dilipatan tangan diatas meja. "Dasar Setan!"umpat Yoga namun tidak dibalas oleh Tama.
*******
Kayla menuruni tangga sekolah menuju parkiran dengan santai. Saat sudah didepan mobilnya dan hendak membuka pintu mobil tangan Kayla langsung ditarik oleh seseorang. Kayla memutar tubuhnya menatap orang yg menariknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting! [TAMAT]
RomanceKayla, Tama, Fina dan Bima adalah sahabat dari kecil. Mereka ber-empat harus terjebak dalam situasi yg bisa dibilang Rumit. Bagaimana tidak? Kayla menyukai Tama, sedangkan Tama menyukai Fina. Tapi Fina lebih menyukai Bima dan Bima sendiri lebih meny...