24. RolexDatejust & Undangan

17 7 0
                                    

Paginya⛅

Tama duduk di bangku kantin yg terlihat sepi dengan ditemani Yoga, Alfi, Ardi, Riko dan Sanca. Tak ada yg memulai pembicaraan dari mereka semua, mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing. Termasuk Tama yg terlihat kucel dan wajah yg terlihat lelah, tengah berkutat dengan pikirannya yg mengarah ke wanita yg dirawat dirumah sakit.

Wajah yg lelah itu sangat terlihat diwajah Tama saat ini, bahkan kantung mata hitam di matanya menandakan ia tak bisa tidur setiap malam.

"Nanti malem Kayla Ulang tahun" ucap Alfi yg akhirnya membuka suara. Tama tersentak mendengar ucapan Alfi.

Apa yg terjadi padanya sampai ia lupa bahwa nanti malam makhluk kesayangannya itu akan berulang tahun yg ke 17tahun.

"Kita begadang dirumah sakit ya, sekalian pengen tau kabar Kayla nanti malem" ucap Ardi membuat semuanya mengangguk setuju.

"Ide bagus, gua harus ngasih dia apa ya?" tanya Riko seakan berpikir. "Otak lorang dimana? Doain Kayla sadar aja ngapa? Dia juga gak butuh kado. Lorang inget gak waktu dia ulang tahun ke-16 dia nolak kado lorang" ucapan Sanca mampu membuat Raut wajah semuanya kembali sedih dan tertekuk.

"Gua duluan" ucap Tama yg bangkit dari duduknya. Semuanya menatap Tama bertanya, sedangkan Tama mengabaikkan semua tatapan itu dan terus berjalan meninggalkan kantin.

"Tama gak mandi ya? Kumel banget" ucap Ardi menatap Yoga. "Ngapa lo ngeliat gua?" tanya Yoga membuat Ardi mendecih kesal.

"Gua nanya ke lo Coeg!" jawab Ardi ketus. "Mana gua tau, gua bukan emaknya" balas Yoga membuat Riko dan Alfi menahan tawanya.

Ardi melemparkan kulit kacang yg ada diatas meja itu kearah Yoga. "Belis!" umpat Ardi.

Yoga mengabaikan umpatan Ardi yg terkesan bodoh saat ini.

******
Gelap!

Hanya itu yg terlihat oleh Kayla saat ini, ia tak tau dimana ia sekarang. Tapi yg jelas ia mendengar seseorang tengah menangis.

"Mama" panggil Kayla, namun tak ada jawaban yg terdengar hanyalah suara pantulan suaranya tadi.

"Mama! Tolong Kayla! Kayla gak mau disini" ucap Kayla sembari menitikkan air matanya.

Kayla mencoba berjalan menyusuri tempat yg ia tak tau dimana. "Mama!" panggil Kayla, Namun masih sama. Tak ada jawaban dari siapapun, hingga membuat Kayla terus menangis dalam diam.

******

Angel berjalan menyusuri Rumah sakit yg menjadi tempat Kayla dirawat dengan tergesah-gesah, tujuannya saat ini hanyalah Ruang Inap Kayla.

Kringg!

Angel mengangkat ponselnya yg sejak tadi ia genggam.

📲telpon

• Ketemu?.

° belum, gua masih dijalan mau keruangan Kayla.

• gua kesana sekarang.

° Iya.

📲telpon off.

Angel memencet tombol lift dengan gusar. "Lo dimana sih Fina" ucap Angel khawatir sembari meremas tangannya sendiri.

Tingg.

Lift pun terbuka, Angel langsung masuk kedalam lift dan memencet tombol 4, yg berarti akan langsung berada dilantai Empat.

Tingg

Pintu lift terbuka dan Angel segera keluar dari lift itu dan berjalan setengah berlari menuju ruangan Kayla. "Nona Angel!" panggil seseorang membuat langkah Angel terhenti.

Waiting! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang