Kayla berdiri diatas bukit sembari menatap perkebunan teh yg sangat luas dan indah. Banyak petani yg sedang bekerja dan mobil-mobil yg berlalu lalang mengangkuti teh dengan kecepatan lumayan kencang.
"Kayla!!"panggil seseorang dengan menjerit akan tetapi Kayla hanya diam dan seakan tidak mendengar panggilan itu.
Tak lama kemudian seseorang berdiri dibelakang Kayla. "Mau apa? Bukannya tadi belum kelar makannya"ucap Kayla tanpa menatap orang dibelakangnya.
"Gua bisa jelasin"ucap orang itu. Kayla menghembuskan nafasnya. "Sadar ya, Fin"ucap Kayla tersenyum meremehkan.
Fin? Ya dia adalah Fina, setelah mendapatkan sebuah kode dari Tama akhirnya Fina pun sadar apa kesalahannya dan Tama. Jika saja Viola tidak bertanya kesalahan Tama, maka dirinya tidak akan tahu kesalahannya apa?.
"Semuanya gak sama yg kayak apa yg ada dipikiran lo, Kay"ucap Fina. "Gak sama gimana?"tanya Kayla membalikkan tubuhnya dan menatap Fina datar.
"Kay gu.."
"Gak usah jelasin! semuanya udah jelas, gua denger sendiri pake telinga gua sendiri Fin!"ucap Kayla memotong ucapan Fina.
"Kay, dengerin dulu penjelasan gua. Tama suka sama lo? Dia gak suka sama gua. Dia peduli sama lo, dia sayang sama lo, dia cinta sama lo" kata Fina dengan cepat agar Kayla tidak memotong ucapannya.
"Sayang? Cinta? Suka?! Hah.. lalu gimana sama kejadian semalem Fin?! Apa semuanya cuma rekayasa?"kata Kayla santai.
"Semuanya gak kayak gitu Kay, Tama sukanya sama lo bukan sama gua" kata Fina.
"Apa bukti lo! Kalo ucapan lo bener Fin?"tanya Kayla menahan emosinya. Fina terdiam saat mendengar ucapan Kayla.
"Gua kira ucapan lo sewaktu divila semuanya bener dan tulus dari hati lo, Fin"ucap Kayla mendorong tubuh Fina dengan jari telunjuknya. "Gua kira, lo emang bener-bener gak suka sama Tama! Tapi ternyata..?" Ucap Kayla meremehkan Fina yg terdiam dihadapannya.
"Lo liat mereka lagi dijalan mau kesini, kita buktiin siapa yg Tama pilih? Gua atau lo?"ucap Kayla menarik tangan kanan Fina dan menggenggamnya.
"Kay, lo mau apa?"tanya Fina dengan cemas. "Gua pengen bukti dari ucapan lo yg tadi Fin!"ucap Kayla dengan nada tinggi.
Tama, Bima, Yoga, dan Angel berlari manaikki bukit kebun teh dengan secepat mungkin sedangkan Viola hanya terdiam dibawah bukit menatap Kayla dalam diam.
Saat Tama sampai diatas bukit, Kayla langsung berlari menuju kebawah sembari menarik Fina. "Kay, lepas"ucap Fina yg berontak tapi Kayla hanya diam dan terus berlari secepat mungkin sembari menatap mobil yg ada dibawah sana.
Tama dan Bima yg juga panik langsung ikut berlari. "Lorang jegat Kayla dibawah cepetan!" Pekik Bima, Yoga dan Angel langsung berlari mengikuti instruksi dari Bima.
******
"Tama! Bima! Tolong!!"pekik Fina. Kayla tersenyum miring saat dirinya sudah sampai ditengah-tengah jalan dan mereka yg mengejarkan masih jauh.
Mobil pengangkut teh itu pun seakan tak mau berhenti dan melaju begitu cepat. "KAY! LEPAS! ADA MOBIL! GUA GAK MAU MATI SEKARANG!!"pekik Fina khawtir.
Kayla menatap Fina tersenyum. "Lo gak bakalan mati disini, Fin"ucap Kayla saat mobil itu semakin dekat begitu juga dengan yg lainnya.
"Non, awas non!! Mobil ini Remnya gak pakem! Awas Non!!"pekik supir yg juga ikut khawtir.
Kayla menatap mobil itu sambil tersenyum. "Kita liat siapa yg bakal dipilih sama Tama lebih dulu, Gua atau Lo" kata Kayla menatap dalam wajah Fina yg ketakutan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting! [TAMAT]
RomanceKayla, Tama, Fina dan Bima adalah sahabat dari kecil. Mereka ber-empat harus terjebak dalam situasi yg bisa dibilang Rumit. Bagaimana tidak? Kayla menyukai Tama, sedangkan Tama menyukai Fina. Tapi Fina lebih menyukai Bima dan Bima sendiri lebih meny...