18 - jadi dia bela?

12 9 0
                                    

Empat hari setelah pertikaiannya dengan sang kakak membuat Kayla menjadi seorang yg pemurung dan bertambah dingin dari sebelumnya. Semua yg melihat perubahan Kayla membuat mereka menjadi kasihan terlebih dengan Bima yg dua hari lalu juga bertengkar dengannya hanya karna Bima menyuruhnya pulang.

"Kay, ini udah seminggu kita disini dan gak ada satupun misi yg kita jalanin berhasil"ucap Fina menatap Kayla yg sedang duduk dipinggir kasur sembari menatap ponselnya.

Kayla menghembuskan nafasnya sebentar. "Ini malam terakhir kita disini itu artinya kita harus cepet nyatuin mereka kek dulu lagi. Biar gak berantem lagi"kata Fina lagi dan respon Kayla hanya diam mengangguk.

"Kita harus kayak gimana?"tanya Fina lagi dan mulai jenuh karna sikap Kayla. "Sebelum malam kita harus bisa bikin mereka berdua maafan"ucap Kayla tanpa menatap Fina.

Fina mengangguk. "Trus apa rencananya?"tanya Fina lagi. "Gak perlu pake rencana, Fin. Pokoknya gampang"jawab Kayla meletakkan ponselnya.

"Emm.. Ada yg mau gua tanyain sama lo, Fin?"tanya Kayla dan Fina hanya menatanya dengan santai. "Apa?"tanya Fina.

"Lo serius gak suka sama Tama?"tanya Kayla membuat Fina terdiam sesaat kemudian tertawa. "Haha lo aneh ya Kay, kan gua udah bilang sama lo. Gua gak suka sama Tama, gua suka sama B-I-M-A" jawab Fina sembari tertawa.

"Trus gimana sama Tama?"tanya Kayla. "Buat lo aja"jawab Fina cepat dan asal. Kayla berjalan kearah Fina dan duduk didepannya. "Fin. Gua mohon bales perasaannya si Tama"ucap Kayla menggenggam tangan Fina.

Fina menatap mata Kayla. "Gua gak mau nyakitin hati sahabat gua dan bikin hati Tama sakit karna gua gak bisa bales perasaan dia"ucap Fina mulai serius.

"Demi gua. Gua mohon bales perasaannya si Tama ya Fin, please"ucap Kayla memohon. Fina menghembuskan nafasnya. "Sekalinya enggak ya enggak. Gua yakin kok Tama sukanya di lo bukan di gua"kata Fina dengan percaya diri.

"Dia gak pernah suka sama gua dan gak akan pernah bisa. Dia cuma cinta dan sayang sama lo, bukan sama gua,  Fina"ucap Kayla dengan nada memohon.

Fina melepaskan genggaman Kayla dan menangkup kedua pipi Kayla. "Gua tau rasa sayang dan suka sama dia hanya sementara buat gua. Dia cuma sebatas kangen saat ini sama gua. Tapi dihati dia, nama lo udah diukir"ucap Fina tersenyum.

"Tapi kalo dia nembak lo? Apa yg bakal lo ja..."

"Jawaban gua, gua nolak dia"jawab Fina cepat. Kayla menghembuskan nafasnya pelan.

"Yok makan, udah siap tuh"ucap seseorang dari balik pintu yg ternyata adalah Angel. Fina dan Kayla menatapnya dengan polos kemudian mengangguk. "Kita turun sekarang kok"ucap Fina kemudian segera beranjak dari tempat tidur setelah melepaskan tangkupannya diwajah Kayla.

"Ayo Kay?"pekik Fina saat sudah menghilang dibalik pintu. Kayla menghembuskan nafasnya pelan. 'Gua harap malam ini lo bakal mestiin perasaan lo yg sebenernya Fin' ucap kayla dalam hati.

******

Mereka semua makan diruang tamu villa Kayla, sedangkan Kayla menatap Bima dan Tama yg sedang bergurau satu sama lain untuk menghibur Fina dan sesekali mengoda Fina dan Angel.

"Lo gak papakan, Kay?"bisik Viola yg duduk disamping Kayla. Kayla menggeleng pelan kemudian meletakkan piringnya diatas meja dengan sisa makanan yg masih banyak. "Emm.. bim, Tam. Ada yg mau gua bicarain sama lo berdua"ucap Kayla membuat mereka semua menatap Kayla. "Apaan Kay?"tanya Bima sedikit kaku.

"Gua langsung to the point aja"ucap Kayla menjeda ucapannya. "Lorang berdua kayaknya udah baikkan"ucap Kayla membuat Tama tersedak dan terbatuk-batuk.

Waiting! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang