6 - flashback

26 14 0
                                    

Semua orang yg ada dikantin hanya diam menatap Tama yg terdiam. Viola dan Yoga pun juga bengong melihat Kayla yg tiba-tiba pergi.

"Semarah-marahnya Kayla sama lo, dia gak pernah yg namanya bales bentakkan lo, Tam"ucap yoga menatap kepergian Kayla.

Tama terdiam dan mencerna ucapan Yoga. Ya benar apa yg diucapankan Yoga. Semarah-marahnya Kayla padanya ia tidak akan pernah membalas bentakan Tama.

"Arrgg!! Semuanya gara-gara lorang dua!"ucap Tama kemudian berlari mengejar Kayla yg entah kemana.

Viola tertunduk. "Lo ngapa?"tanya Yoga menatap Viola yg merengut dan menatap tajam Yoga. "Semua gara-gara lo!"ucap Viola kesal kemudian pergi. Yoga menggaruk tengkuknya yg gatal. "Kok jadi gua"ucap Yoga pelan.

*******

Kayla terdiam di Sofa Basecamp,   Pikirannya sedang kacau saat ini. 'apa yg harus gua lakuin' tanya Kayla dalam hati kemudian menyandarkan tubuhnya ke sofa dan memejamkan matanya.

'Gua pengen Fina kembali, Kay. Gimanapun caranya!'
'Gua mau pindah sekolah tempat Bima biar gua bisa lebih deket sama Bima'
'Kenapa lo biarin Fina pindah tempat Bima! Apa lo dukung mereka berdua jadian'
'Gua sayang Fina, Kay. Dan selamanya bakal kayak gitu'
'Gua gak sayang sama Tama. Gua sayang sama Bima'

Kayla membuka matanya, kenapa kata-kata Tama dan Fina terngiang-ngiang dikepalanya sekarang. "Arggg!!"pekik Kayla sembari mengacak-ngacak rambutnya mencoba meluapkan semua emosinya.

Kayla kembali mengingat kejadian dimana Fina pindah sekolah dan Tama yg marah kepadanya.

∆FlashbackOn.

Kayla dan Fina tengah berjalan dipinggir Danau. Fina sangat ceria menatap Danau yg berwarna hijau pekat itu.

"Kay gua pengen nanya sama lo"ucap Fina mengalihkan tatapannya ke Kayla. Kayla yg sedang menatap pepohonan didekat Danau pun mencoba menatap Fina.

"Apa?"tanya Kayla. Fina tersenyum. "Gimana kalo gua pindah sekolah?"ucap  Fina. Kayla mengerutkan keningnya. "Why?"

"Emm.. Tapi lo jangan bilang-bilang ya sama Tama"ucap Fina membuat Kayla mengangkat sebelah alisnya. ''Gua mau pindah sekolah tempat Bima, biar gua bisa lebih deket sama Bima"kata Fina lagi membuat Kayla menatap Fina terkejut.

"Trus gimana sama Tama?"tanya Kayla. Fina menghembuskan nafasnya. "Kay, tolong jangan kasih tau Tama kalo gua pindah"jawab Fina. Kayla berhenti berjalan dan menatap tajam Fina. "Jadi lo nyuruh gua buat diem. Lama-lama Tama bakal tau dengan sendirinya,  Fin"kata Kayla dengan nada cukup tinggi.

Fina menunduk. "ya trus gua harus apa? Gua suka sama Bima bukan sama Tama, Kay"ucap Fina tulus. Kayla tersenyum mengejek. "Lo suka sama Bima!trus gua nanya sama lo. Apa Bima juga suka sama lo?"tanya Kayla. Fina yg mendengarnya langsung menatap Kayla tak percaya.

"Trus kalo lo suka sama Tama, apa Tama bakal suka juga sama lo?"balas Fina membuat Kayla bungkam. "Begitu juga gua diposisi lo, Kay. Gua pengen berjuang demi cinta gua. Gua gak kayak lo yg cuma diem gak mau berjuang"lanjut Fina.

Rahang Kayla mengeras. "Itu masalah gua! Itu cara gua. Gua gak peduli lo mau pindah atau enggak. Intinya jangan libatin gua dalam masalah lo, Fin"ucap Kayla kemudian pergi meninggalkan Fjna yg terdiam.

*******

Seminggu setelah kejadian di Taman Kayla sadar bahwa ucapan Fina ditaman tidak main-main. Empat hari yg lalu Ibu Fina sudah mengurus surat-surat pemindahan Fina.

Kayla terus memikirkan bagaimana reaksi Tama nanti jika ia mengetahui hal ini. "Woii!!"pekik Tama tepat disamping Kayla. Kayla terperanggah dari duduknya dan segera tersadar dari pikirannya. "Iss Tama! Bisa gak jangan ngagetin!"kata Kayla sebal.

Waiting! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang