25. Kejujuran Cinta

9 6 1
                                    

Malam harinya🌃

Semuanya duduk menunggu didepan Ruangan Kayla yg terlihat Ramai oleh para sahabatnya yg sudah menunggu sejak setengah jam yg lalu.

Sekarang Kayla sedang diperiksa didalam dan mereka sedang menunggu kabar yg akan diberikkan Dokter.

Tama yg baru saja keluar dari lift Segera berjalan keruangan Kayla dengan gusar. Bunga dan sebuah kado sudah ada ditangannya.

Tadi sewaktu ditoko, Mamanya sempat marah. Namun ketika mendengar Tama menghadiahkan ini untuk Kayla, Mamanya menjadi lunak dan menyetujui permintaan Tama.

Tama menatap semuanya yg sedang berdiri didepan ruangan Kayla. Ia melirik jam tangannya. Kenapa disini sudah ramai, bukankah Kayla akan dicek setengah jam lagi.

Tama menatap semuanya yg terlihat menangis dengan histeris. Mama Kayla pun juga terlihat menangis dipelukkan putranya sedangkan Papa Kayla hanya duduk melamun menatap pintu Ruangan Kayla.

Disana para sahabatnya sudah berada dan stand by, Tama mengerutkan keningnya ketika Bima dan Angel yg juga ada disana.

"Ke.. Kenapa ka.. Kalian diluar?" tanya Tama dengan gelagapan. Semuanya tak menggubris ucapan Tama dan terus sibuk dengan pemikirannya masing-masing.

Tama mengalihkan tatapannya kearah Bima yg sedang terdiam sembari memainkan ponsel ditangannya.

Tama menghampiri Bima. "Apa yg terjadi, Bim?" tanya Tama to the point. Bima tetap diam sembari memainkan ponselnya. "Jawab gua Bim!" ucap Tama merebut ponsel Bima. Bima menghembuskan nafasnya. "Tunggu kabar aja kenapa sih!" jawab Bima dengan ketus, sedangkan Angel hanya diam dan memandang keduanya dengan tatapan bingung.

"Lo kenapa gak jaga Fina?!" tanya Tama ketus membuat Angel terlonjak kaget. Bima yg ada disamping Angel menahan tawanya ketika melihat raut wajah Angel yg terkejut.

"Ff.. Fina bba.. Baik-baik aja" balas Angel gelagapan. Jujur, ia sangat takut melihat tatapan Tama yg sangat tajam menatapnya.

Tama mendengus kesal kemudian ikut menunggu kabar.

******

Sekarang sudah Jam 11.57 tapi dokter tak kunjung keluar dari ruangan Kayla. "Tuh dokter lama banget sih!" ucap Tama tak sabar.

Ceklekk..

Seperti do'a yg langsung terkabulkan, pintu Ruangan itu terbuka dan menampakkan Dokter Haris yg melepaskan masker mulutnya sembari memasang raut wajah kecewa dan  menatap Ke arah mereka semuanya yg mengelilinginya termasuk Tama.

"Dengan berat hati, kami memberitahukkan bahwa Kayla..."

Tama menggeleng cepat dan langsung berlari masuk kedalam ruangan Kayla menghiraukkan semuanya yg menatap Tama dengan kaget.

Tama tidak perduli lagi, Namun seketika langkahnya terhenti ketika Tama menatap seseorang yg ia rindukkan terduduk sembari menatapnya.

Tanpa Tama sadari Air matanya mengalir begitu saja dipipinya. Ia berlari kearah Crank Kayla dan langsung memeluknya. "Aku kangen kamu, Kay" ucap Tama namun tak ada balasan dari Kayla.

Papa Kayla, Mama Kayla, Daniel dan Bima masuk kedalam Ruangan Kayla dan menatap Tama yg memeluk Kayla. "Sus, saya pingin istirahat" Akhirnya suara Kayla terdengar namun bukan ini yg Tama tunggu.

Tama melepaskan pelukkannya menatap Kayla dengan intens. "Aku minta maaf, Kay" ucap Tama dengan air mata yg masih mengalir.

Kayla hanya diam, kemudian tangannya terulur untuk melepaskan genggaman tangan Tama yg ada dipundaknya.

Waiting! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang