"ada banyak perubahan dari tubuh lo"ucap Kayla sembari menatap Fina. Fina kembali diam membuat Kayla semakin ingin tahu apa yg terjadi pada Fina.
"i.. Itu.. Itu cuma vitamin, iya cuma vitamin kok"jawab Fina sedikit gelagapan dan senyum yg dipaksakan. Kayla mengerutkan keningnya. "gua juga minum vitamin, tapi warnanya gak kayak gini"ucap kayla membuat fina kembali terdiam.
Damn!! Siapapun tolong aku'. Batin Fina.
Kayla mengambil satu kapsul obat Fina dan menatapnya dengan intens. Fina yg terlalu panik segera menepis tangan Kayla agar tidak memegang obat sialan itu.
Kayla menatap Fina dengan tidak percaya. "Apaan sih, gua cuma liat doang, Fin"ucap Kayla sedikit kesal. Fina kembali gugup. "Haha.. Gua gak papa kali, udh ahh gua mau tidur"ucap Fina langsung berbaring dan menutupi tubuhnya dengan selimut.
'ada yg aneh dari lo, Fin'. Ucap Kayla dalam hatinya.
Kayla terus memperhatikkan Fina dibalik selimut kemudian beralih ke kapsul yg dibuang oleh Fina tadi dan mengambilnya secara diam-diam.
"yaudah, lo tidur aja. Gua mau kebawah dulu"ucap Kayla buru-buru keluar dan meninggalkan Fina yg entah sejak kapan sudah tertidur karna efek obat yg ia minum.
******
Kayla menatap kapsul yg ada ditangannya dengan bingung sembari menuruni tangga.
"Put?"panggil seseorang membuat langkah Kayla terhenti seketika dan tubuhnya menegang. Kayla mengatur nafasnya yg tiba-tiba menjadi sesak, ia tau pemilik suara ini.
Kayla memberanikan diri menatap orang yg agak jauh didepannya. Dalam keluarganya yg memanggil namanya dengan sebutan Putri hanyalah Kakaknya, Daniel.
Mata kayla membulat saat tebakkannya benar. Kakak yg selama tiga tahun ini meninggalkannya berdiri dihadapannya.
Kayla segera merubah ekspresinya seperti biasanya. "Apa yg kakak lakuin disini?"tanya Kayla tak suka. Daniel menatap wajah adiknya itu. "Berhenti buat Mama sama Papa khawatir, Put"ucap Daniel. Kayla menghembuskan nafasnya kasar. "Khawatir?! Hah. Are you seriously?"ucap Kayla dengan senyuman yg dipaksakan.
Daniel menatap adiknya itu datar. "Mama sakit, Put. Kakak tau kamu lagi marah sama Mama karna ucapannya, tapi tolong ngertiin kondisi Mama, Put" ucap Daniel memohon. Kayla berjalan kearah sofa dan duduk disana. "Kayla gak mau, untuk apa Kayla pulang? Kalau bukan Kayla yg diharapin sama mereka"jawab Kayla santai.
Daniel berjalan kearah sofa yg diduduki oleh Kayla dan duduk didepannya. "Kakak mohon ayo pulang"ucap Daniel memohon lagi.
Kayla tersenyum sinis. "Kakak kesini cuma buat mohon-mohon ke Kayla untuk pulang?"tanya Kayla dan Daniel pun terdiam.
"Haha! Seorang Daniel memohon sama adiknya untuk pulang? Hei, apa yg terjadi sama kakak selama tiga tahun di Paris"ucap Kayla begitu membuat Daniel harus menahan emosinya.
Daniel terdiam menatap adiknya yg baru ia sadari banyak yg berubah.
Kayla menghembuskan nafasnya pelan. "Kayla gak mau pulang!"ucapnya dengan sinis, "why?"tanya Daniel cepat.
Kayla bangkit dari duduknya. "Aku bukan anak Mama dan Papa lagi ngerti"jawab Kayla dengan wajah dingin dan sinis.
Rahang Daniel mengeras. "Apa yg kamu ucapin barusan, Put! Kamu bukan anak Mama dan Papa?! Kakak sendiri yg liat Mama berjuang untuk kamu supaya bisa ngeliat dunia ini!" balas Daniel dengan emosi
Kayla tertawa sinis. "Ya, dia memang yg ngelahirin Kayla, dia jg yg buat Kayla keluar dari rumah dan jauh dari hidup dia sendiri!"saut Kayla tak kalah emosi.
"Mama sakit dan sekarang Mama pingin kamu pulang. Ayo pulang Putri!"ajak Daniel menggenggam tangan Kayla. Dengan cepat Kayla menghempaskan tangan Daniel. "Kayla gak mau pulang! Ngerti!"ucap Kayla menatap Daniel dengan tatapan tajamnya.
Daniel menatap kayla tak menyangka. "Selama tiga tahun kakak ninggalin kamu! Apa ini yg kakak dapetin dari kakak pergi! Ngeliat adik kakak berubah jadi anak yg pembangkang! "ucap Daniel menatap adiknya tak menyangka.
Kayla membuang wajahnya sebentar. "Lalu! Kalau aku berubah, kalian mau apa sekarang! Kalian yg bikin aku berubah!"kata Kayla dengan tekanan disetiap Kata. Daniel kembali terdiam dan sibuk mengatur nafasnya.
"Jangan temuin Kayla lagi, Kayla pingin hidup sendiri tanpa kalian. Tanya sama Mama, Mama sendiri yg bikin Kayla untuk pergi dari rumah!"ucap Kayla kemudian melongos pergi begitu saja meninggalkan Daniel yg terdiam.
******
Bima berjalan memasuki villa Kayla namun langkahnya terhenti saat ia mendengar pertikaian yg terjadi pada Kayla dan seorang pemuda yg tak lain adalah bang Daniel yg ia ketahui tiga tahun lalu pergi ke Paris tanpa sebab.
Bima bersembunyi dibalik pintu villa dengan telinga yg dengan sengaja ia pasang untuk mendengar pertikaian itu.
"Mama sakit dan sekarang Mama pingin kamu pulang. Ayo pulang Putri!"ucap Daniel menggenggam tangan Kayla. Bima menatap Kayla yg sempat terdiam sesaat, namun detik kemudian Kayla menghempaskan tangan Daniel. "Kayla gak mau pulang! Ngerti!"ucap Kayla dengan tajam dan mampu membuat Bima terkejut atas sikap Kayla.
Bima melihat Daniel menatap Kayla tak menyangka. "Selama tiga tahun kakak ninggalin kamu! Apa ini yg kakak dapetin dari kakak pergi! Ngeliat adik kakak berubah jadi anak yg pembangkang!"ucap Daniel. Bima terus menatap dua kakak beradik itu dengan serius.
Kayla membuang wajahnya sebentar.
"Lalu! Kalau aku berubah, kalian mau apa sekarang! Kalian yg bikin aku berubah!"kata Kayla dengan tekanan disetiap Kata. Daniel kembali terdiam dan sibuk mengatur nafasnya."Jangan temuin Kayla lagi, Kayla pingin hidup sendiri tanpa kalian. Tanya sama Mama, Mama sendiri yg bikin Kayla untuk pergi dari rumah!"ucap Kayla kemudian melongos pergi begitu saja meninggalkan Daniel yg terdiam.
Bima menutup matanya berharap Kayla tak melihatnya saat lewat didepan pintu. "Gua tau lo dari tadi disitu, Bim"ucap Daniel tanpa menatap Bima.
Bima tertawa geli sembari menggaruk tengkuknya yg tak gatal. "Sorry bang, tadi gua niatnya mau ketemu Fina. Ehh, lo sama si Kayla lagi berantem. yaudah gua jadi penonton" jawab Bima sambil nyengir.
Daniel menghembuskan nafasnya pelan. "Lo bisa bantuin gua?"tanya Daniel. "Bantu apaan?"balas Bima malah balik tanya. "Suruh Kayla pulang kerumah"jawab Daniel membuat Bima terdiam sebentar.
Daniel yg merasa tidak ada jawaban menoleh kearah Bima yg masih terdiam dibalik pintu.
"Kak Daniel! I miss you! " jerit seseorang dari teras villa sembari tersenyum bahagia dan langsung berlari tanpa memerdulikan orang yg ada dibalik pintu yg ia dorong dengan kuat.
Bugh!
"BANGSATT!! Argggtt!! Jidat gua njay!"pekik Bima dan berhasil membuat seseorang itu berhenti dan langsung menoleh kearah pintu. "upss!"ucap Seseorang itu sembari menutup mulutnya.
Daniel menahan tawanya. "Bim, sorry gua gak sengaja"ucap seseorang itu yg ternyata adalah Viola. Viola langsung menghampiri Bima yg sedang mengelus-ngelus kepala bagian kiri yg tersambar lembutnya pintu kayu disampingnya. "Setan Lo! laen kali jangan aneh-aneh bisa gak! Liat dong pipi gua merah, untung gak patah tulang pipi gua!" jawab Bima ketus.
Viola menatap kasihan ke wajah Bima. "Ya maaf kali. Kan gua gak tau kalo lo disitu. Kalo gua tau juga ya you know lah. Gua kan teledor"balas Viola tanpa rasa bersalah.
"awas!"ucap Bma mendorong tubuh Viola agar menyingkir dari hadapannya. "Iss.. Dasar kasar! " kata Viola dengan kesal.
Daniel hanya menatap datar kedua manusia didepannya ini. "Nanti gua bakal minta bantuan dia, gua duluan, Bang" kata Bima menepuk bahu Daniel pelan dan beranjak pergi.
Daniel menghembuskan nafasnya pelan. "Gua minta tolong sama kalian, Vi. Sapa aja, Tolong bawa Kayla pulang dalam tiga hari" ucap Daniel menatap Viola yg berdiri dengan wajah polos.
Daniel berjalan kearah Viola. "Gua duluan, Vi"pamit Daniel kemudian pergi dari villa pribadi Kayla.
********
TBC :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting! [TAMAT]
RomanceKayla, Tama, Fina dan Bima adalah sahabat dari kecil. Mereka ber-empat harus terjebak dalam situasi yg bisa dibilang Rumit. Bagaimana tidak? Kayla menyukai Tama, sedangkan Tama menyukai Fina. Tapi Fina lebih menyukai Bima dan Bima sendiri lebih meny...