Dua pulu tiga
Bel istirahat pum berbunyi, Vania pun bergegas ke kantin sekolah untuk mengantri makanan. Pandangan ia tertuju kepada kakak kelas yang ia sukai. Kak Deo. Vania juga memeperhatikan dia yang sedang bersama dengan Felly. Ada rasa cemburu di dalam hati Vania, namun ia bukan siapa-siapa untuk Deo. Bahkan ia tidak berarti dimata Deo. Vania berjalan dengan santai melewati lorong-lorong kelas. Banyak murid yang trngah berada di lorong. Mereka memperhatikan Vania, vania pun membalasnya dengan senyuman.
"Itu yang namanya Vania? Cantik ya"
"Oh itu yang katanya dijodohin sama kak Deo? Cantik banget"
"Dia Vania.? Sama aja perebut pacar orang dong."
"Cantikan Vania daripada Felly!! Cocokan sama Vania"
"Anak baru dasar.. Berani nya dia masalah sama Felly"
"Vania sama Deo gak pantes"
"Kakak cantik deh."
"PHO dasar"
Itulah respon yang didapatkan oleh Vania ketika semua orang tau kalau ia dan Deo sudah di jodohkan meskipun itu hanya paksaan dan meskipun ia tahu kalau sampai kapanpun Kak Deo tidak akan pernah mencintainya. Dan meskipun ia tahu kalau kedekatan dirinya dengan Kak Deo hanyalah sebuah sandiwara didepan mama nya, Vania juga tahu bahkan ia tetap berusaha supaya Kak Deo dapat melihat cinta yang tulus dari dalam hatinya.
Vania mengantri bakso untuk makan istirahatnya, ia membeli bakso urat dan dengan minuman air putih. Vania tidak suka dengan minuman bersoda atau apapun. Ia hanya ingin dirinya sembuh dari penyakit maag yang kadang membuat dirinya sakit. Ia juga sudah terbiasa tidak meminum minuman bersoda, karena dulu Papanya sempat berpesan kalau minuman soda hanya membuat pernyakit.
Vania menyantap pesanannya itu dengan lahap, tiba-tiba saja Rafa dan Desya datang memghampiri Vania yang sendirian sambil memperhatikan tim sepak bola sekolahnya. Rafa dan Desya kemudian duduk disamping Vania. Mereka selalu saja menemani Vania. Bahkan mereka sudah dianggap Vania sebagai saudara serta sahabat terbaik yang pernah ia temui.
"Gue liat lo bengong aja, Van"sahut Desya
"Iya gue lagi bingung. Kenapa berita gue bisa kesebar gitu ya? Siapa yang bocorin ini semua"kata Vania
"Van, jangan lupa besok acara pelantikan anggota ekskul fotografi. Lo harus dateng"kata Rafa dengan meminum minumannya
"Yaampun gue lupa. Untung lo kasih tau gue"kata Vania
"Tuh kan kebiasaan"sahut Rafa
"Udah beli bahannya? Mau gue temenin?"tanya Desya
"Gak usah biar nanti gue beli sendiri aja. Lo catetin aja yang perlu dibawa"kata Vania
"Gue anterin lo aja, Van. Lagian lo kan anggota baru"Sambung Rafa
"Gak usah Rafa. Biar nanti gue beli sendiri"
"Gue gamau tau, biar nanti gue yang anterin lo"
"Gak usah Rafa"
"Gue harus anterin lo. Okey"
"Gak usah"
"Yaudahlah Vania juga gamau. Jangan dipaksa Rafa. "Kata Desya
"Tapikan Vania nanti kalo salah gimana?"tanya Rafa
"Nanti kan gue catetin keperluannya. Bisa kan?"
"Yaudah tersrah deh"kata Rafa yang meninggalkan mereka berdua
"Udah lo tenang aja."Ujar Desya.
Tiba-tiba saja Felly bersama drngan genknya datang untuk membagikan undangan pesta Ulang Tahun Felly. Vania yang berada dikantin merasa risih dengan kehadirannya. Vania juga merasa kesal karena Felly selalu saja membuat keributan disekolah. Vania terkejut melihat Felly yang sudah ada dihadapannya. Ia menyerahkan undangan itu untuk Vania. Vania merasa aneh dengan sikap Felly. Namunn ia membuang jauh pikiran nya itu.
"Dateng ya Vaniaaa"kata Felly
"Ha?! Iya gue dateng kok"
"Jangan takut gitu dong. Gue kan cuman mau baik aja sama lo di hari ulang tahun gue"
"Hah? Iyaa nanti gue dateng"
"Jangan lupa yaa. Kehadiran lo gue tunggu yaa"
"Makasih ya udah ngundang gue"
"Iya gak masalah lagian kan ? Jangan lupa dateng"
"Iya"
Vania merasa aneh dengan sikap Felly. Ia kemudian memasuki kelasnya dan melihat ada bunga mawar putih di mejanya. Ia menatap Rafa yang berada di sebelahnya yang sedang tertidur, vania kemudian membangunkan Rafa dan segera menanyakan siapa yang menaruh bunga itu. Namun Rafa tidak mengetahuinya.
"Raf, tau gak ini dari siapa?"
"Gue gatau. Daritadi gue tidur. Pengagum rahasia lo kali"
"Ah masa.. Rafa gue serius"
"Gue gatau Vania.."
"Yaudah kalo lo tau sesuatu awas ya ahaha"
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, hold on [ selesai ]
Teen Fiction"Suatu saat nanti kamu akan tahu bedanya DICINTAI sama MENCINTAI seseorang. Dan aku yakin kamu bisa rasakan itu disaat aku sudah pergi jauh dari kamu" -VANIA-