Dua Puluh Empat

4.5K 161 1
                                    

Dua puluh empat

Bel pulang sekolah pun berbunyi, kak deo sudah menunggu Vania sejak tadi di depan kelasnya. Vania keluar membawa bunga pemberian seseorang. Deo menatap tajam Vania seakan ingin mengatakan sesuatu dan seakan ia meminta bantuan Vania lagi. Deo kemudian mengajak Vania masuk ke dalam mobilnya.

Deo dan Vania pergi ke salah satu Mall. Deo berniat untuk memberikan hadiah untuk Felly. Karena Deo tidak mengerti apa yang akan ia berikan. Ia meminta Vania untuk membantunya mencari kado yang cocok untuk kekasihnya, yaitu Felly.

"Bunga dari siapa itu?"Kata Deo

"Gatau kak, tadi tiba-tiba ada di depan meja. Aku seneng kak kalau ada yang kasih bunga"

"Norak!"

"Kita mau kemana kak?"

"Ke Mall. Mau cari kado buat pacar gue"Singkatnya

"Felly?"

"Iya lah. Cewek itu suka apa sih selain bunga?"Tanya Kak Deo

"Banyak kak. Kalung, coklat, dan boneka. Gimana nanti kita ke toko buat cari kalung"Jelas Vania

"Bagus deh! Lagian lo mau kan bantuin gue? Mumpung gue lagi baik sama lo"Kata Deo

"Dengan senang hati kak"Kata Vania

"Bagus"ujar Kak Deo yang membelai rambut Vania.

Vania dan Deo sedang berkeliling mencari hadiah apa yang akan diberikan untuk Felly. Mereka mencari dan mendatangi toko-toko untuk mencari hadiah yang menarik bagi Felly. Vania dengan senang hati membantu karena ini membuat dirinya dekat dengan Kak Deo. Lagipula hanya mengantarkan kak Deo mencari Kado.

"Kak, gimana kalung aja. Bagus nih kak"Kata Vania dengan senyuman.

"Bagus juga. Lo pinter juga ya"Kata Deo

"Hehe Vania gitu loh"Ujar Vania

Kak Deo sedang membayar kalung ke kasir. Berbeda dengan Vania, ia sibuk mencari kalung untuk dirinya. Vania memilih kalung yang bertuliskan namanya " vania". Ia juga ingin sekali membayar kalung itu di kasir, namun kak Deo membelikan untuknya.

"Biar gue aja yang bayar"Kata Vania

"Enggak gue aja. Lo kan udah bantuin gue"Kata Deo

"Biarin kak, gue aja"

"Udahlah, Van. Santai aja "

"Gakpapa nih kak? Jadi gak enak"

"Iya gakpapa.. "

Mereka pun sudah membeli kado untuk Felly. Vania kemudian mengajak Kak Deo untuk membantunya membeli beberapa kebutuhan untuk pelantikan ekskul Fotorgrafi. Semua bahan sudah dibelinya, kini Vania dan Deo kembali untuk pulang kerumah. Namun Vania masih saja mengajak Kak Deo yang sedang baik ini ke tempat favorite nya yaitu Pantai

"Mau ngapain sih lo kesini."Bentak Kak Deo

"Cuma mau main aja,aku udah lama gak kesini, Kak. Semenjak kejadian itu. Disini itu tempatnya enak banget. Apalagi kalo kakak lagi sedih. Aku sering ke sini kak"Kata Vania

"Gue gak perduli."Singkatnya

"Kakak itu aneh. Kadang baik, kadang juga nyebelin. Apa cuma Felly aja yang bisa membuat kakak romantis seperti itu? Aku seneng lihat kakak baik sama Felly. Dan aku tahu kakak pasti masih punya sisi malaikat"Kata Vania

"Sok tau lo."

"Tau gak kak? Aku kagum sama kakak. Ya walaupun kakak sering bentak aku, sering ngomelin aku, tapi aku tetep kagum sama kakak. Karena kakak seperti Rio. Aku gak tau kenapa kak. Aku rasa aku jatuh cinta sama kakak"

Please, hold on [ selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang