Garnetta Pov
Aku terkejut menyadari aku tidur di pelukan Sean, aku merasakan hembusan nafasnya yang hangat menyentuh keningku. Akh... Sial semalam aku pasti tertidur setelah menangis hebat.
Aku menarik tubuhku pelan agar pria bajingan itu tak terbangun oleh gerakanku, tapi sial beribu sial. Bajingan itu menarik tubuhku hingga wajahku mencium bibirnya yang hangat.
Sean langsung melumat bibirku dengan penuh gairah, meremas bokongku membuatku mengerang nikmat.
"Morning kiss..." ucapnya santai membuatku geram.
"Kau memang bajingan!" geramku sambil melepaskan pegamgamnya dengan kasar dan pergi meninggalkannya yang masih berbaring di atas ranjang sialan itu. Aku mendengar pria itu masih sempat terkikik mentertawakanku.
Hari pernikahanku tinggal 3 minggu lagi, aku sangat gugup. Hari terus berlalu dan aku harus menikahi bajingan yang akan merusak hidupku.
"Netta..." ucap Gareth sambil memberiku gelas berisi wine.
"Aku takut tak bisa bertemu lagi denganmu.." ucapku sambil menyandarkan kepalaku di dadanya yang bidang.
"Sean melarangmu?" tanya Gareth sambil membelai rambutku.
"Tidak juga sih, tapi dia ingin aku tak ke club lagi. Aku boleh minum di apartemennya dan boleh mengajakmu. Apa kau mau?" tanyaku berharap dia berkaya YA atau hanya sekedar mengangguk. Gareth menatapku intens tidak seperti biasanya.
"Kenapa?"
"Apapun, aku pasti menemanimu. Tapi kau akan menikah. Akan sebaiknya kau menghentikan semua? Kau tak ingin memiliki anak? Wine tidak baik untuk rahimmu!" ucap Gareth membuat hatiku tertohok.
"Aku lebih baik tidak hamil dan jika aku harus pun aku lebih baik mengandung anakmu dari pada benih dari bajingan itu!" ucapku ketus membuat Gareth terkekeh.
"Aku sudah membuat kesepakatan dengan bajingan itu. Dia tak boleh mengganggu urusan pribadiku!"
"Netta... Aku menyayangimu..." bisiknya membuatku merasa nyaman dan tenang.
Tumben Gareth tidak bersama kekasihnya, aku ingin menanyakannya tapi raut wajahnya seperti sedang ada masalah.
Aku merasa pening, sepertinya aku sudah setengah mabuk.
"Kau mau berbagi denganku?" tanyaku sambil menyenderkan kepalaku di lengannya.
Mungkin orang akan melihatku dan Gareth seperti sepasang kekasih, padahal nyatanya tidak!
Gareth mendengkus kesal lalu menatapku.
"Dia selingkuh..." tukasnya membuatku kaget.
"Bagaimana bisa?"
"Dia cemburu padamu, padahal aku sudah menganggapmu adikku sendiri. Tapi katanya dia melihat kita berbeda." tukas Gareth sambil menandaskan vodkanya.
"Berarti dia tak mencintaimu, dia tak dapat menyelami isi hatimu Gareth!" ucapku sambil tersenyum, Gareth terkekeh.
"Kau benar... Dia tak bisa menilaiku dengan baik." ucapnya.
Aku merasa kepalaku mulai berdenyut tak karuan.
"Aku antar kau pulang.." ucap Gareth sambil menuntunku. Dia selalu tahu apa yang aku rasakan.
"Gareth... " bisikku, pria tampan itu menatapku dengan tatapan lembut.
"Netta, jangan mulai lagi...." geramnya mengetahui aku akan berbuat aneh jika aku sedang mabuk.
"Aku mencintaimu Gareth!!" teriakku di alam bawah sadarku, aku menubruk tubuhnya dan menciumnya dengan lembut. Malam ini aku benar-benar mabuk!
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate My Husband (End - Tersedia Dalam Bentuk PDF) ✓
RandomGarnetta Gabriel Henry, 17 tahun seorang gadis cantik semata wayang yang menjadi pewaris tunggal keluarga Henry, memiliki kehidupan malam sebagai pelarian karena kedua orang tuanya yang sibuk akan bisnis keluarga. Kehidupannya semakin terasa sulit k...