Part 5 : Surat Wasiat

23.6K 1.4K 5
                                    

Happy Reading...


Sean Pov

Aku merasa kesal dengan kelakuan Garnetta yang kekanak-kanakan, semua orang menjadi menatapku curiga.

Akh... Sial kenapa aku mesti datang ke tempat itu, berusaha peduli? Aku memang menginginkan kekayaan keluarga Henry tapi bukan caraku dengan membunuh nyawa orang yang tidak bersalah. Aku tak suka berbuat keji seperti itu!!

Aku mengusap wajahku lalu duduk di teras rumah keluarga Henry.

"Sean, maafkan anakku...." isak Marina, istri almarhum Paul, ayah si keras kepala Garnetta.

"Tidak apa Mrs. Henry.." ucapku tulus.

Apa yang dipikirkan Garnetta memang tak salah sih jika dia menganggapku membunuh ayahnya. Andai aku jahat dan keji, hal itu yang pasti aku lakukan. Membunuh Paul sebagai jalan pintas!!

"Ini semua terlalu mendadak dan Garnetta masih shock..." ucap Marina lagi berusaha membela anaknya.

Aku memeluk wanita tua di hadapanku itu, dia tampak rapuh dan terpukul.

"Aku mengerti, Tante.." bisikku lembut.

Seminggu berlalu....

Aku merasa pusing, aku terus memikirkan gadis itu. Aku membayangkan tatapan benci dan amarahnya yang semakin memuncak kepadaku. Kelakuan aneh dan senyumannya terus menari di pelupuk mataku. Tapi kenapa aku peduli?

Ponselku berdering, membuyarkan lamunanku. Aku terkejut ayahku meminta aku berkumpul di kediaman Mr Henry, ah aku malas bertemu gadis sinting itu.

Tapi ayahku memaksaku untuk datang karena ini berkaitan denganku dan penting!

Aku terkejut dan tak percaya mendengar isi surat wasiatnya, jika Mr Henry begitu mempercayaiku dan mempercayakan anak gadisnya kepadaku. Aku harus menikahi anaknya sebagai wasiat terakhirnya.

Dia akan memberikanku 70% sahamnya kepadaku jika aku menikahinya dan jika aku bercerai aku wajib mengembalikan semua harta itu kepada Garnetta. Dan aku diminta untuk menikahi Garnetta secepatnya.

Aku mengusap wajahku, aku tak mau menikah dan aku tak sanggup serumah dengan gadis itu. Aku melihat Garnetta tampak pendiam, dia lebih banyak menunduk dan tak mempedulikan sekitarnya. 

Aku duduk di taman belakang, aku ingin menghirup udara segar yang mungkin akan sedikit meringankan beban pikiranku.

"Kau senang huh?" sindir Garnetta yang entah dari kapan berada di belakangku.

"Tidak seperti yang kau pikirkan!" ucapku singkat.

"Oh ya? Jika benar kau tak membunuh ayahku, kau tidak akan menikahiku. Buktikan kalau kau tak gila harta dan melakukan pembunuhan keji itu!" ucapnya pedas membuatku kesal.

"Terserah pemikiranmu, yang pasti aku juga tak menginginkan pernikahan ini. Andai itu terjadi, kau tahu siapa ayahku? Aku tak mau  dicoret dari daftar keluargaku dan jatuh miskin demi membuktikan sesuatu yang tidak aku lakukan!" ucapku geram.

Mata gadis itu menatapku tajam

"Kau memang licik, Sean!!" bisiknya.

Aku menarik tangannya hingga tubuh mungilnya menabrak tubuhku.

"Kau cantik, tapi sayang.... Aku takkan pernah tertarik dan berniat untuk mencintai gadis sepertimu. Kita akan menikah dan permainan di mulai!" ucapku penuh penekanan.

"Aku bukan mainan dan aku tak mau mengikuti permainanmu!" teriaknya geram.

"Coba saja!!" ucapku santai.

I Hate My Husband (End - Tersedia Dalam Bentuk PDF) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang