Part 25 : Make out (21+)

25.7K 1.2K 8
                                    

Happy Reading....

Garnetta Pov

Aku menatap Sean yang masih terlelap sambil memelukku, aku mencium aroma tubuhnya yang maskulin. Aku merasa bingung dengan perasaanku, di sisi lain aku mencintainya tapi di sisi lain aku harus menjauhinya. Aku mendekati wajahnya dan mencium ujung hidungnya yang mancung.

"Netta..."ucap Sean serak, aku tersenyum menatap wajah tampannya yang tampak alami.

"Morning..." ucapku sambil menghirup aroma tubuhnya.

"Mmhmh..." erangnya ketika aku mengusap putingnya dengan hidungku.

"Jangan menggodaku sayang..." erang Sean sambil menindih tubuhku. Aku menarik tengkuk Sean dan melumat bibirnya.

Drrt..Drrtt......

Ponsel Sean bergetar membuat ciuman kami terhenti.

Sean melepaskan pagutan kami dan  mengambil ponselnya di nakas lalu menatap layar ponselnya.

"Sebentar..." bisik Sean sambil mengecup bibirku sekilas lalu menerima telepon dan menjauh. Aku merasa kesal dan terabaikan, aku bangun dan pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuhku.

Aku menatap Sean yang termenung sambil menghisap rokok, ini pertama kalinya aku tahu dia seorang perokok.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanyaku penasaran dan pria tampan itu menengok ke arahku sambil menghembuskan asap rokok dari hidungnya.

"Netta...." bisiknya tapi aku masih bisa mendengarnya.

"Apa kau akan tetap mencintaiku dan berada di sampingku apapun yang terjadi?" tanya Sean, aku menghela nafas lalu mendekatinya, memeluk tubuh topless-nya.

"Entahlah... Aku tak tahu.." bisikku dan Sean mematikan rokoknya dan membalas pelukanku. 

"Asal kau tahu saja, apapun yang terjadi. Aku tak akan melepaskanmu. Kau paham?" bisiknya penuh penekanan.

Aku tersenyum bahagia, setidaknya aku merasa sangat di butuhkan oleh Sean. Aku menatap manik mata abunya yang selalu membuatku tersihir dan aroma tubuhnya bercampur rokok, tambah membuatku terhanyut dan mabuk...

Sean Pov

Aku menemui Gareth, entahlah aku jadi begitu dekat dan bersahabat dengannya. Dia gay namun tak membuatku jijik seperti sebelum mengenalnya, dia tampak normal tidak seperti bayanganku, jika dia akan menatapku penuh tatapan menggoda dan menjilati penisku, wekkss!!!

Gareth menatapku bingung.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Gareth hampir mirip dengan pertanyaan facebook jika kita akan membuat status. Aku tersenyum

"Netta..." ucapku bohong, karena tak mungkin juga aku mengatakan kalau aku memikirkan dia!

Aku menemukan bukti baru yang masih menujukkan bahwa ayahku pelakunya. Aku mengusap rambutku kasar, apa mungkin? Tapi aku yakin ayah tak seperti itu...

Jika ayah menginginkan harta keluarga Henry, bukankah aku akan menikahi anak gadisnya dan ayahku lah yang mengebu. Tapi selama ini ayah terlihat cuek dan terserah padaku tak berusaha menekanku atau mengaturku harus begini dan begitu.

Gareth menatapku

"Aku rasa aku tahu siapa!!" ucapnya membuyarkan lamunanku.

"Siapa?"

"Garnetta!"

"Tidak mungkin dia!" tukasku cepat.

"Bukan tentang sibpembunuh, tapi yang ada di hatimu!" godanya sambil tertawa terpingkal- pingkal mentertawakan kebodohanku.

I Hate My Husband (End - Tersedia Dalam Bentuk PDF) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang