Jangan mempermasalahkan rasa sakit yang kita alami, yang harus dipikirkan adalah apa kita sudah melakukan kesalahan sehingga kita tersakiti?? Karena di situlah kunci kita untuk memperbaiki dan menyembuhkan rasa sakit itu sendiri.
Happy reading...
Alice menatap kedainya maju pesat dan menjadi tempat favorit untuk memanjakan lidah di kota kecil ini. Kalian pasti bingung siapa lagi Alice? Apa cerita Sean dan Garnetta sudah berakhir?
Alice adalah Garnetta, dia mengganti namanya agar Sean atau keluarganya tidak menemukannya. Alice menganggap Garnetta sudah mati dan dia sekarang adalah wanita dingin yang berusaha bertahan hidup untuk menikmati wine.
Ya, Alice memiliki kebun anggur dan pabrik wine yang cukup terkenal karena rasanya yang manis, lezat dan memabukan. Ini menjadi minuman terfavorit di kedainya.
Alice memantau kedainya, ya dia bekerja di belakang panggung. Hanya mengawasi, jika ada masalah serius di kedainya baru dia turun tangan.
"Miss Icy, Mr Clinton ingin bertemu anda.." ucap Mike salah satu pekerja Alice.
"Ada urusan apa?" tanya Alice.
"Tanah di Marka sudah terjual dan akan di bangun perumahan oleh Fox Corp. Jadi Mr Clinton ingin anda yang mengurus catering untuk pekerjanya." ucap Mike panjang lebar.
"Suruh dia masuk!" ucap Alice.
Hatinya berdegup kencang, apa dia harus menerima pekerjaan ini atau tidak? Jika menolak Alice khawatir Sean akan turun tangan dan menemukannya. Sebisa mungkin Alice akan berusaha menghindari Sean, Alice sangat membenci Sean.
Alice akhirnya menyanggupi dan membiarkan tangan kanannya sekaligus sahabatnya Mia untuk mengatasinya.
Sean memasuki kedai Alice dan duduk di meja dekat jendela. Suasana yang tenang dan nyaman diliputi aroma makanan yang menggugah selera. Tapi Sean tidak lapar, Sean hanya penasaran dengan gosip bahwa disinilah surga anggur terbaik. Sean memesan anggur termahal di kedai ini dan menikmatinya.
"Selera pemilik kedai ini bagus juga." puji Sean kepada kepala pelayan bernama Mia.
"Syukurlah Anda menyukainya.." ucap Mia ramah. Sean menyesapnya lalu mereguk anggur itu dengan perlahan.
Sean meninggalkan kedai itu lalu berjalan menuju taman yang tak jauh dari kedai itu berada, suasana disini begitu asri dan alami.
Sean menghirup udara yang terasa segar di paru-parunya dan dia mencium aroma parfum yang tak asing lagi. Sean sangat merindukan aroma ini dan dia terus menghirupnya mendekati asal wanginya.
Sean menatap seorang wanita berambut pirang sedang menatap ke arah danau. Sean terkejut, Garnetta??
Sean tak langsung menghampirinya, dia berniat untuk menyelidikinya, Sean tak ingin gegabah dan membuat Garnetta menjauhinya lagi.
Sean mencari tahu soal wanita itu, ternyata dugaannya benar. Garnetta merubah namanya menjadi Alice Icy dan dia istri yang sangat pintar bersembunyi.
Sean memantau kebiasaanya dari orang sekitarnya, Sean merasa terpukul begitu mengetahui jika Garnetta mengira Sean menceraikannya karena akan menikahi Helena.
Garnetta tidak tahu bahwa Sean menceraikannya karena tak ingin melibatkan Garnetta dan tak mau membahayakan dia dan bayinya gara-gara kasus terbunuhnya Helena.
Sean termenung, Alice terkenal sebagai wanita dingin dan tertutup. Dia sering menghabiskan waktu malamnya dengan meminum anggur sampai mabuk. Apa lagi jika Alice sedang merasa suntuk dan mengingat masa lalunya. Sean yakin bagaimana pun juga Garnetta masih mencintainya.
*****
Alice menatap ke meja pelanggannya, setiap seminggu sekali Alice akan memantau langsung kedainya secara random. Alice tertegun melihat sosok lelaki tampan yang dia rindukan sekaligus di bencinya sedang duduk manis menikmati makan siangnya.
"Mia, kenapa dia ada disini?" tanya Alice kaget.
"Setiap hari dia datang dan duduk di situ di tempat yang sama." ucap Mia membuat Alice gugup.
"Aku kembali ke kantor!" ucap Alice cepat sebelum sosok Sean melihatnya.
Garnetta pulang dalam keadaan kacau, semua masa lalunya terus bermain main dalam ingatannya. Mengingat perceraian hingga keguguran yang dia alami, sungguh menyesakan hatinya. Garnetta sudah menghabiskan 2 botol anggur melebihi biasanya dia minum.
Tok! Tok! Tok!
Suara pintu di ketuk dan dengan susah payah Garnetta membukanya. Garnetta tertegun melihat sosok yang dia rindukan berada di hadapannya.
"Sean...." bisiknya lalu menubruk tubuh pria itu dan menciumnya.
Sean tersenyum, kelakuan aneh Garnetta ketika mabuk masih saja sama seperti dulu.
"Kau akan menyesal karena telah melanggar janjimu untuk tidak mabuk lagi sayang.." bisik Sean membuat mata Garnetta membulat.
"Akh..." desah Garnetta ketika Sean menciumnya sambil menggendongnya dan mendudukannya di meja.
Mereka berciuman cukup liar dan panas, Sean menggendong Garnetta menuju kamarnya dan menelanjangi istrinya dengan cepat."Aku merindukanmu sayang..." desah Sean sambil menelanjangi dirinya sendiri lalu menindih tubuh Garnetta.
Tanpa ragu, Sean memasukan jemarinya kedalam milik Garnetta dengan lembut, memasuk keluarkan jarinya dengan kecepatan stabil membuat Garnetta meracau.
"Lebih cepat Sean.. Akh... aku mohon..." erangnya sambil terus menggoyangkan miliknya dan jemari Sean.
"Aakh.." desahnya ketika Sean menjilati miliknya yang harum.
"Aakh... Seaan..." erangnya ketika mengalami orgasme. Sean tersenyum puas lalu menjilati cairan yang masih tetap terasa manis di bibirnya.
Sean memasuki tubuh Garnetta secara perlahan sehingga gairah istrinya kembali mengebu. Sean terus memompanya sambi sesekali meremas dan menghisap payudaranya, memberi tanda kepemilikan di tubuhnya.
"Netta.. hisap dadaku, jadikan aku milikmu.." desah Sean dan Garnetta menghisap kuat leher dan dadanya memberi Sean banyak tanda kepemilikan. Sean merasa sesuatu akan pecah.
"Aakh.... Eeerghhh..." geram Sean sambil menyemburkan sperma ke dalam rahim Garnetta, mereka pun berpelukan dan tertidur lelap karena kelelahan.
Tbc
Aku harap kaliam menyukai ceritaku.
Thanks For reading jangan lupa vote dan komennya.
Love you, muaaah....
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate My Husband (End - Tersedia Dalam Bentuk PDF) ✓
RandomGarnetta Gabriel Henry, 17 tahun seorang gadis cantik semata wayang yang menjadi pewaris tunggal keluarga Henry, memiliki kehidupan malam sebagai pelarian karena kedua orang tuanya yang sibuk akan bisnis keluarga. Kehidupannya semakin terasa sulit k...