Happy reading....
Garnetta Pov
Aku tak berani menceritakan kelakuan Sean padaku kemarin, aku yakin Gareth pasti marah besar. Aku menyandarkan kepalaku di lengannya.
"Kau lapar?" tanya Gareth lembut.
"Yes, aku ingin pizza..." ucapku senang.
Kami pun menuju kedai pizza favoritku dan Gareth.
"Kau terlihat pucat, apa kau sakit?"
"Kemarin aku kehujanan, tapi aku tak apa apa.." ucapku santai sambil menikmati wajah tanpannya.
Ada rasa sedih yang selalu melingkupi hatiku. Andai saja ada seseorang yang mau membawaku lari dari Sean, aku akan sangat bahagia apa lagi orang itu adalah Gareth.
"Kenapa kau ada di Casablanca?"
"Aku habis bertemu Sean, dia akan berkencan dengan wanitanya." tukasku bohong dan Gareth hanya mengangguk pelan.
*****
Aku berjalan menuju rumah Sean, aku meminta Gareth menurunkanku beberapa meter dari kediaman keluarga Fox. Aku memasuki kamarku dan mengistirahatkan tubuhku, hari ini terasa sangat berat, aku merindukan mom.
Aku menatap langit-langit kamar, rasanya tubuh dan pikiranku sangat letih. Aku memejamkan mataku yang mulai terbuai kedalam mimpi.
Entah berapa lama aku tertidur, aku merasakan sesuatu yang seperti memperhatikanku.
Aku mengerjapkan mataku dan menatap Sean meletakan bungkusan di sampingku.
"Aku tak membutuhkannya!" tukasku malas melihat kantong obat yang di bawa oleh Sean
"Terserah, tapi kau jangan meninggalkannya di apartemenku!" ucapnya dingin dan aku langsung membuang obat itu ke tong sampah. Sean menatapku tajam,
"Apa maumu?" tanya Sean kesal dengan tingkahku.
"Jauhi aku..." ucapku dingin dan Sean tersenyum miring.
"Sayangnya kau akan menjadi istriku, emh.. Tapi lihat saja apa yang akan terjadi nanti jika kita sudah menikah!" bisiknya sambil mengusap pipiku lalu pergi meninggalkanku.
******
Tanggal pernikahanku tinggal beberapa hari lagi, aku sedang menguatkan mental untuk menghadapinya.
"Tak minum?" tawar Gareth membuatku menggelengkan kepala.
"Kita berkencan normal, dan makan malam!" ucapku.
Seharusnya aku berkencan dengan Sean, tapi aku trauma di tinggal di pinggir jalan lagi makanya aku menelepon Gareth untuk menjemputku dan meninggalkan Sean di mobilnya, meminta dia 2 jam lagi untuk menjemputku, biar dia bermain dengan partner seksnya atau apapun itu.
"Oke, as you wish..." bisik Gareth sambil menjilat telingaku membuatku geli.
"Hey, biasa saja kali.." cibirku sambil memeluk lengannya yang kokoh.
Aku selalu merasa nyaman berada di sisinya, walau kadang Gareth menjilatku, mencium atau meremas bokongku, aku tahu itu hanya kegemasannya saja padaku. aku tak tahu apa yang terjadi jika Gareth meninggalkanku.
Sean Pov
Kenapa aku merasa tak nyaman jika Garnetta berada di samping Gareth? Padahal dia gay dan aman untuk Garnetta. Aku benci melihat tatapan Garnetta kepada Gareth, aku yakin jalang itu menyukai gay itu.
Akh... Apa peduliku?
Aku memasuki club malam dan mulai mencari mangsa baru, aku bosan dengan Helena. Aku menatap gadis cantik berbaju biru, aku segera menyapanya.
"Hai!" sapaku dan gadis itu menatapku dengan kagum.
"Hai.." ucapnya ceria membuat bibir seksinya merekah sempurna.
"Berjoged bersamaku?" tawarku dan gadis itu mengangguk.
"Sean!" ucapku memperkenalkan diri.
"Stephanie" ucapnya sambil mengalungkan tangannya di leherku, aromanya cukup menggairahkan, wangi passion yang menggoda."Sendiri?" tanya Stephanie.
"Yes, need ONS?" tawarku
"Oke!" ucapnya setuju menjadi one night standku.
Aku membawanya ke lorong, merobek celana dalamnya dan memasukinya dengan cepat, gadis itu terengah engah menahan hentakanku.
Aku mencabut kejantananku dan melepaskannya di wajah gadis itu, aku tak peduli apa wanita itu sudah orgasme atau belum. dia dengan seduktif menjilati cairanku.
"Sean?" ucap seseorang membuatku spontan menarik kejantananku ke dalam celanaku.
Garnetta menatapku tak percaya, ini pertama kali dia melihatku sebagai bajingan yang sesungguhnya.
"Hai, Garnetta!" ucapku santai,
"Apa yang kau lakukan di tempat umum seperti ini?" tanya dia sebal.
"Quick sex with my one night stand!" bisikku.
Aku tak sadar gadis yang aku setubuhi tadi telah menghilang entah kemana.
"Kau menjijikan!" ucapnya ketus.
"Kau cemburu huh?"
"Sama sekali tidak, tapi.... Jalang di sini adalah kau Sean, bukan aku!! Kau menjijikan!" teriak Garnetta.
"Tak ada lelaki yang di bilang pelacur, paham?" ucapku dingin lalu mendorong tubuhnya ke dinding dan meninggalkannya sendiri.
Dia selalu merusak kebahagiaanku, kenapa dia muncul di saat aku sedang bahagia? Kau harus membayarnya Garnetta!!
*******
Besok adalah hari pernikahanku.dengan Garnetta, aku merasa gugup juga menghadapi hari itu. Aku berharap semua berjalan lancar dan aku bisa menguasai harta kekayaan Henry yang cukup besar untuk aku mengembangkan sayapku di dunia properti.
Garnetta? Aku berencana akan mengurungnya di mansion atau mengirimnya keluar negeri jadi segala tingkah lakunya tidak dapat mengusikku.
Tbc
Siap-siap 21++ part selanjutnya, be wise, is mature contain...
Thanks for reading jangan lupa vote dan komennya.
Love u
muuah...
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate My Husband (End - Tersedia Dalam Bentuk PDF) ✓
RandomGarnetta Gabriel Henry, 17 tahun seorang gadis cantik semata wayang yang menjadi pewaris tunggal keluarga Henry, memiliki kehidupan malam sebagai pelarian karena kedua orang tuanya yang sibuk akan bisnis keluarga. Kehidupannya semakin terasa sulit k...