Happy Reading.....
Sean menatap Garnetta tajam lalu menghela napas panjang.
"Jadi kau tak mau melahirkan anak-anakku?" tanya Sean.
Hening....
Garnetta sengaja pura pura tak mendengar pertanyaan Sean hingga dia menarik tubuh Garnetta dengan kasar.
"Akh.. Sean sakit!" gerutu Garnetta.
"Jawab aku Netta!" teriak Sean mulai kesal.
"Iya Sean, aku tak mau melahirkan anakmu. " ucap Garnetta pelan.
Sean bangkit dari tidurnya lalu melangkah menjauhi Garnetta dan duduk di sofa.
"Beri aku alasan." ucap Sean dingin.
"Aku takut kau menjauhiku lagi.." ucap Garnetta bohong.
"Itu bukan alasan sebenarnya, kau sudah tahu aku takkan meninggalkanmu!" ucap Sean kesal. Garnetta menghela nafas, baiklah dia akan jujur.
"Jika aku hamil lagi, nyawaku terancam. Dokter berkata seperti itu. Aku tak boleh memiliki anak lagi." ucap Garnetta membuat tubuh Sean menegang.
"Apa maksudmu?" tanya Sean bingung.
"Rahimku lemah Sean karena keguguran itu, andai aku tak keguguran aku akan baik-baik saja!!" ucap Garnetta sedih.
"Besok kita periksa ke dokter." ucap Sean dingin lalu pergi meninggalkan Garnetta.
Garnetta menghela nafas, memang benar dokter tak menganjurkan Garnetta hamil lagi, karena kandungannya yang lemah pasca keguguran dan itu bisa menyebabkan kematian pada ibu dan bayi.
Makanya Garnetta tidak antusias untuk hamil lagi. Garnetta menangis, andai Sean mengerti pada keadaan dirinya sekarang. Bukannya dia takut mati, tapi Garnetta belum siap berpisah dengan Sean.
Keesokan harinya....
Sean menunduk, terpukul dengan penjelasan Alvaro dokter kepercayaannya.
"Kau jaga saja Garnetta baik-baik, kita hanya bisa berdoa. Siapa tahu Tuhan memberi kalian keajaiban..." ucap Alvaro memberi Sean semangat. Sean berharap apa yang di ucapkan Alvaro tidak benar!
Garnetta menatap wajah Sean yang muram.
"Kita pulang, kau jangan kecapean.." ucap Sean, mendadak Garnetta menginginkan Sean berkeringat dan memeluknya erat.
"Sean, kau fitness..." pinta Garnetta membuat Sean bingung.
"Sepertinya aku ngidam..." ucap Garnetta dengan wajah merona.
Sean mengajaknya ke ruang fitnes di mansionnya. Sean mulai melakukan treadmill hingga berkeringat kemudian melakukan angkat beban. Garnetta menyaksikan tubuh kekar Sean merenggang dan mengencang karena pergerakannya. Garnetta melepas boxer Sean dan memberinya handuk.
"Kenapa?" tanya Sean bingung.
"Berposelah untukku" goda Garnetta membuat Sean tekekeh.
Sean pun mulai berlenggok di depan Garnetta layaknya seorang model. Garnetta tertawa layaknya tante girang yang sedang melihat gigolonya menati striptease. Garnetta membaringkan tubuhnya di matras.
"Fuck me honey..." desahnya dan Sean pun langsung menyambutnya dengan seringai.
"Ini yang aku suka darimu Netta..." bisik Sean.
"Kau seperti gigolo.."bisik Garnetta mengungkapkan pikirannya.
"Apa kau bilang?" protes Sean sebal. Garnetta terkikik,
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate My Husband (End - Tersedia Dalam Bentuk PDF) ✓
RandomGarnetta Gabriel Henry, 17 tahun seorang gadis cantik semata wayang yang menjadi pewaris tunggal keluarga Henry, memiliki kehidupan malam sebagai pelarian karena kedua orang tuanya yang sibuk akan bisnis keluarga. Kehidupannya semakin terasa sulit k...