Part 14 : Uncle

23.6K 1.4K 8
                                    

Mulmed uncle nya Sean, Leo. Kalian tahu siapa dia? dia adalah pemeran Mr Grey yang namanya aku lupa lagi hehehe...

Happy reading...



Sean Pov

Aku menatap Garnetta yang sedang membantu mom menyiapkan sarapan, wajahnya tampak berseri dan cantik.

"Istrimu sangat cantik, kau sangat beruntung!" ucap seseorang yang tak asing buatku.

"Uncle Leo?" ucapku girang.

Kami berpelukan, dia adalah pamanku dari ayah. Kami langsung mengobrol menceritakan masa kecilku dulu.

"Hai Garnetta.." sapa Leo membuatku sedikit cemburu apa lagi Garnetta tersenyum manis kepada Leo dan paman sialan itu mengedipkan matanya menggoda istriku.

"Bagaimana malam pertamamu?" godanya membuat wajah Garnetta memerah.

"Seperti yang kau bayangkan uncle Leo, Miss Henry mengerang erang di bawah kuasaku!" ucapku membuat wajah Garnetta semakin merona dan pamanku tertawa keras.

"Sean...." ucap Mom membela Garnetta dan menenangkan menantunya yang semakin salah tingkah.

Aku terkekeh, Garnetta sangat cantik dan polos, tak heran siapapun akan tertarik padanya apa lagi pamanku yang kesepian. Aku menyukai dia yang terlihat sangat alami walau tanpa polesan make up dia tetap cantik.

*****

Aku memasuki kamarku, Garnetta sudah bergelung di sofa.

"Kau tidak tidur di ranjang?" tanyaku.

"Aku belum mengantuk!" ucapnya singkat.

Ya, semenjak kejadian itu hubungan kami merenggang. Aku menjaga jarak dan dia menjauh, aku baru menyadari jika tubuhnya semakin kurus. Wajahnya tampak pucat dan tulang bahunya tercetak jelas.

"Apa akhir-akhir ini kau tak berselera makan?" tanyaku mendekatinya.

"Itu bukan urusanmu Sean..." ucapnya pelan.

"Jaga penampilanmu. Kau kurusan."

"Apa pedulimu?" tanya gadis itu tajam.

"Tak ada, aku tak mau keluargamu menganggap kami tak becus mengurus anaknya yang keras kepala!" ucapku ketus.

Garnetta hanya membalikan badannya ke arah sandara sofa.

"Kau mengerti?" tanyaku lagi.

"Good night Sean!" ucapnya pelan menghindari perdebatan panjang.


Garnetta Pov

Aku benci dengan Sean yang selalu memancing emosiku, apa belum cukup dia mempermainkanku di depan keluarganya? Aku mendengkus kesal, aku ingin cepat keluar dari rumah ini agar aku tak satu ruangan lagi dengan bajingan itu.

Aku menatap kolam renang yang begitu tenang, jam menunjukan pukul empat pagi dan malam terasa panjang hingga aku merasa jenuh dan membuatku ingin menghirup udara segar.

"Kau tak bisa tidur?" tanya uncle Leo mengangetkanku,

"Maaf.." ucapnya lembut, sadar bahwa dia sudah mengagetkanku.

"Aku belum bisa terbiasa tidur di tempat asing. Aku belum bisa beradaptasi." ucapku menutupi keadaan yang sebenarnya.

"Ooh, apa kau bahagia menikah dengan keponakanku?" tanya Leo membuatku gugup.

"Aku bahagia.." ucapku bohong.

"Tapi seperti ada jarak di antara kalian.. Atau itu hanya perasaanku saja?" tanya Leo.

"Kami baik-baik saja." ucapku singkat.

Aku tak mau memperpanjang pembicaraan kami.

" uncle Leo, aku masuk dulu. Aku takut Sean cemas aku tak ada di kamarnya." ucapku dan Leo hanya mengangguk.


Leo Pov

Ada yang aneh dalam hubungan mereka, Garnetta tampak tak bahagia dan Sean tampak kaku. Mereka pasangan aneh, padahal mereka baru saja menikah. Aku menatap wajah cantiknya yang terlihat muram, aku yakin dia tak bahagia.

Sejak di kolam itu, aku selalu mencoba mendekatkan diri dengan Garnetta, entahlah aku merasa tertarik dengannya. Apa lagi wajahnya secantik Marina, polos dan ucapannya yang simpel membuatku nyaman berada di dekatnya.

"Netta, boleh aku memanggilmu seperti itu?" tanyaku. perempuan itu terdiam sejenak lalu berusaha tersenyum dan mengangguk.

"Apa ada orang lain yang memanggilmu seperti itu?" tanyaku

"Ya." ucapnya sambil mengangguk.

"Siapa? Kau mau bercerita sedikit kepadaku?" rajukku dan dia tertawa.

"Dia sahabatku, Gareth namanya. Dia selalu memanggilku Netta.." ucapnya

"Dimana dia sekarang, apa kau masih suka menemuinya?" tanyaku wajahnya langsung sedih.

"Dia menjauhiku, emh.... Maksudku setelah kami menikah dia pindah keluar kota untuk beberapa waktu." ucapnya sambil merapihkan meja.

"Ooh..." ucapku.

Pasti Sean yang menyingkirkannya, aku tahu watak Sean jika dia merasa terganggu, dia akan menyingkirkan siapa saja dengan cara apapun.

"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Sean membuat mimik wajah Garnetta memucat, apakah semenakutkan itu Sean di mata Garnetta?

"Kami hanya mengobrol..." ucapku.

"Garnetta!!" ucap Sean sambil memberi kode agar dia menyingkir.

"uncle Leo aku ke kamarku dulu." ucapnya lalu pergi meninggalkan kami.

"Dia istri yang sangat penurut.." ucapku dan Sean hanya terkekeh.

"Aku tak suka dia banyak bicara!" ucapnya dingin.

"Dia butuh teman Sean!" ucapku

"Biarkan dia sendiri, jika dia memiliki teman, hidupnya takkan terkendali!" tukasnya.

"Jika aku ya.g berteman dengannya?" tanyaku menggodanya.

"Jangan coba-coba  uncle Leo!" ucapnya sambil menyubit lenganku.

"Jangan bilang kau cemburu!" godaku lagi dan dia  hanya tertawa pelan.

Aku tahu, Sean mencintai Garnetta, tapi kenapa hubungan mereka tidak normal??

Bersambung...

Thanks for reading...
Jangan lupa vote dan komennya ya

muaaah....

I Hate My Husband (End - Tersedia Dalam Bentuk PDF) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang