Part 12 : Memalukan 21+)

37.3K 1.5K 11
                                    

Happy reading....

Garnetta Pov

Aku mengusap wajahku dengan kasar, ya Sean benar akulah yang menerjang dia duluan, menciumnya dan memperkosanya. Aku seperti itu karena aku mabuk dan frustasi di tinggal pergi oleh Gareth. Ini kesalahan fatalku dan aku bersumpah aku takkan mabuk lagi.

TIDAK AKAN!!!

Aku membersihkan tubuhku menggosok dengan keras agar sisa sentuhan Sean cepat memudar. Mengguyur kepalaku dengan air dingin agar pikiran semalam tak terbayang terus di kepalaku yang mulai terkontaminasi oleh Sean. Aku mengikatkan handuk dan mencari pakaian santaiku lalu memakainya.

Aku keluar dari kamar karena perutku yang lapar dan melihat Sean sedang duduk di sofa dengan laptop dipangkuannya, dia hanya menggunakan boxer dan aku melihat bercak merah di leher dan dadanya.

"Sedang mengagumiku huh?" tanya Sean membuyarkan lamunanku.

"Aku hanya sedang berpikir!" ucapku cepat.

"Lihat....Tanda keganasanmu padaku!" ejek Sean pura-pura sedih sambil menunjuk ke arah kiss mark milikku di tubuhnya, wajahku merona.

"Stop, Sean!" pintaku dan dia tertawa keras.

"Tidak lucu!" teriakku sambil melemparnya dengan bantal, akhirnya aku tertawa geli menahan rasa malu akan tingkah konyolku. Sean menyimpan laptopnya lalu menarikku kedalam pelukannya.

"Sepertinya kau sudah mengingat kejadian semalam!" goda Sean, tubuhku terasa melemah merasakan aroma tubuhnya yang memabukan

"Again?" godanya membuat wajahku memanas, Sean mengecupku dengan lembut dan aku membalas ciumannya, mungkin Gareth benar.

Sean tak seburuk yang aku kira, aku rasa aku harus berdamai dengannya dan mulai belajar mencintainya. Aku rasa itu sangatlah mudah, Sean meremas payudaraku dengan lembut sambil terus menciumku.

Tangan kanannya dengan nakal memilin putingku dan tangan kirinya meremas bokongku. Sean menidurkanku di sofa, kami pun bercinta dengan lembut dan penuh gairah.


Sean Pov

Aku menatap wajah cantik Garnetta, aroma tubuhnya yang harum membuatku merasa tenang dan nyaman. Apa dendamku padanya sudah selesai?

Aku rasa aku tidak membencinya lagi. Aku hanya menyukainya saja karena aku tak mungkin mencintainya. Aku harus menjaga perasaanku padanya.

Ingat dia hanya partner seks saja dan andai aku membutuhkan anak, itu semata-mata hanya untuk penerusku saja dan itu pun jika aku menghendakinya. Aku meninggalkannya di tempat tidur, aku rasa aku membutuhkan udara segar.

Aku berenang di kolam renangku, merasakan air dingin yang menyergap tubuhku, aku merasa tenang dan segar merasa pikiranku mulai meringan. Aku melap tubuhku, melilitkan handuk dan segera ke kamar untuk membersihkan dan memakai bajuku.

Garnetta memakai gaunnya sambil mengeringkan rambutnya.

"Sudah bangun huh?" tanyaku dan istriku tersenyum manis kepadaku. Aku memeluknya dengan erat, rasanya aku malas berdebat dengan istriku. Apa aku jatuh cinta pada Garnetta?

Aku memakan masakan Garnetta.

"Kau jago juga memasak.." ucapku.

"Dulu aku bercita-cita memjadi koki, tapi ayahku tak suka dan memaksaku kuliah dan menjadi orang kantoran!" ucapnya sambil memotong omletnya.

"Bukannya ayahmu memanjakanmu?" tanyaku bingung, biasanya anak gadis semata wayang selalu di manja. Garnetta menghentikan makannya.

"Ayahku tak pernah menginginkanku sejak kecil, emh... Ayah ingin anak laki-laki untuk meneruskan perusahaannya. " ucapnya membuatku merasakan kepedihan Garnetta sewaktu kecil.

I Hate My Husband (End - Tersedia Dalam Bentuk PDF) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang