Part 21 : Kebohongan (21+)

26.7K 1.3K 17
                                    

Happy Reading....


Sean Pov

Aku menatap Gareth yang sedang menyeret Helena ke hadapanku.

"Kenapa kau kasar kepadanya? Dia 'kan sedang hamil?" tanyaku heran.

"Dia menipumu, dia tidak hamil!" ucap Gareth sambil memberiku test pack yang hanya ada satu garis saja serta beberapa lembar surat keterangan dokter.

Aku tersenyum lega kemudian menatap tajam Helena.

"Apa maksud semua ini?" tanyaku tajam dan Helena tampak ketakutan.

"Jawab aku Helena!" teriakku.

"Maafkan aku!" isaknya ketakutan.

"Siapa yang menyuruhmu?" tanya Gareth dan Helena menggelengkan kepala.

"Bohong!" teriak Gareth.

"Aku tak bisa bilang..." isak Helena sambil memeluk tubuhnya sendiri.

"Helena, kau tahu seperti apa jika aku merasa di dihianati, aku akan memaafkanmu. Asal katakan yang sebenarnya!" bisikku penuh ancaman. Helena menatapku lalu memelukku

"Aku tak tahu, wajahnya sedikit mirip denganmu, dia dari keluarga Fox sama sepertimu..." isaknya membuat tubuhku menegang.

"Siapa!!" teriakku membuat tubuh Helena merosot dan bersimpuh di kakiku.

"Aku tak tahu... mata abu, pirang gelap ikal, tinggi lebih pendek sedikit darimu dan dia sudah berumur..." ucapnya.

Aku tahu Helena jujur dalam hal ini. Aku mengusap rambutku kasar. Apa ayahku? Aku tak percaya jika ayahku melakukan hal seperti ini. Maksud dia apa? Aku harus hati-hati dan tidak boleh gegabah, apa lagi menyangkut ayahku sendiri.

Aku pergi ke rumah orang tuaku, karena aku menitipkan Garnetta kepada mom. Aku memasuki ruang tengah dan melihat Garnetta sedang mengobrol dengan Leo, pamanku itu.

Garnetta tampak akrab, tertawa lepas sambil memandang ke arah kolam.

"Apa yang kalian bicarakan?" tanyaku sambil memeluk istriku dengan sayang.

"Pamanmu menceritakan kau sewaktu kecil...." ucap Garnetta sambil mengusap tanganku dengan lembut.

"Aku senang kalian akhirnya tidak bersandiwara lagi!" tukas Leo sambil menyesap kopinya.

"Tak ada sandiwara!" tukasku cepat.

"Aku mengenalmu Sean.." ucap Leo cepat dan Sean terkekeh.

"Fuck you Uncle!" rutuknya dan Leo tertawa lebar.

"Garnetta.." panggil seseorang yang tampak anggun berjalan mendekati anak semata wayangnya.

"Mom.." pekik Garnetta bahagia sambil memeluk mom Marina.

Leo tampak terpana oleh kecantikan Marina yang memang sangat cantik dalam usia senjanya.

Pamanku tampak akrab dengan mom Garnetta, aku segera menculik Garnetta ke kamar kami. Entahlah aku sangat merindukannya, apalagi aku tahu Helena tidak hamil.

Aku memberikan test pack dan surat dokter kepada Garnetta.

"Apa ini?" tanyanya polos. Dia langsung membacanya dan mengerngitkan dahinya.

"Kenapa Helena bohong?"

"Dia cemburu aku menikah.. "ucapku bohong, karena tak mungkin aku berkata bahwa ayahku yang menyuruh Helena. Garnetta tersenyum.

"Kau memaafkannya?" tanya Garnetta membuatku bingung dengan pertanyaannya.

"Entahlah..." gumanku.

I Hate My Husband (End - Tersedia Dalam Bentuk PDF) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang