Part 11 : Wedding (21+)

31.8K 1.4K 10
                                    

Kalian bakalan membaca kegilaan Garnetta di part ini.

Happy Reading....

Garnetta Pov

Aku berjalan di altar, mata abu terang Seab menatap ke arahku. Mungkin orang diluar sana menganggap kami adalah pasangan serasi di mabuk cinta dan mereka iri melihat kami menikah. Andai mereka tahu apa yang sebenarnya  terjadi  diantara kami!!

Aku menatap ke arah tamu, Gareth sangat tampan dengan tuxedonya, Gareth, maukah kau membawa pengantin wanita ini lari dari pernikahannya? jerit batinku! Dan, aku yakin jawabannya pasti tidak!

Kami mengucapkan janji suci sehidup semati, semua terasa hikmat. Aku menangis, bukan karena bahagia, tetapi aku sedang meratapi nasib burukku.

"Aktingmu bagus sekali!" ejek Sean.

"Aku tidak akting, aku sedang membayangkan nasib burukku, kelak aku akan menjadi janda!" balasku dan dia terkekeh.

"Baru saja kita mengucapkan janji suci sehidup semati, kau sudah berpikir untuk menjadi janda!" bisiknya. Aku tersenyum pahit,

"Kau akan jadi janda jika aku mati sayang, tapi untuk sementara sepertinya aku yang lebih berpeluang besar menjadi duda.." bisik Sean lagi membuatku kesal.

Apa dia akan membunuhku?

Pesta di mulai, segala bentuk seremonial sudah kami lakukan. Garerth memasuki ruang gantiku dan langsung memelukku erat.

"Netta...." bisiknya.

"Gareth..." balasku. Dia menatapku intens sambil mengelus pipiku.

"Apa kau bahagia?"

"Tentu saja tidak!" ucapku sedih.

"Maafkan aku..." ucapnya pelan.

"Netta... Aku harus pergi. Mungkin aku takkan bisa menemanimu lagi..." ucap Gareth membuat hatiku sakit.

"Kenapa?"

"Aku harus mengurus beberapa perusahaanku di luar kota dan aku tak bisa meninggalkannya." ucap Gareth, aku menangis.

"Netta, cobalah membuka hatimu untuk Sean, aku rasa dia tak seburuk apa yang ada di kepalamu ini!" ucapnya sambil mengecup keningku.

Aku hanya bisa mengangguk. Apa yang aku takutkan kini sudah ada di depan mataku.

Resepsi usai, aku memasuki kamar penganti dalam keadaan mabuk, selama resepsi aku mencuri wine atau coctail di meja hidangan tamu. Aku membawa beberapa botol wine dan meminumnya, aku benci pernikahanku, aku benci Sean dan aku benci Gareth yang meninggalkanku seperti ini.

Apa yang akan terjadi nanti?

Tenggorokkanku terasa panas, dadaku bergemuruh.  Aku melihat Sean memasuki kamarku dan melepaskan pakaian hingga terlihat topless.

"Menikmati pemandangan huh?" goda Sean sambil melipat tangannya di dada, aku terkekeh.

Yeah, dia memang terlihat seksi dan menggiurkan!!

Aku menerjang tubuhnya, melumat bibirnya dengan seduktif. Sean sempat terkejut, namun tidak menolakku, dia malah melepaskan sleting gaunku dan mencopotkan hiasan di rambutku.

Aku mengecup lehernya, rahangnya yang kokoh, dia meremas bokongku dan aku hanya bisa mengerang nikmat.

Entah sejak kapan pakaianku sudah menghilang. Sean membalikan posisiku, mencium leher dan payudaraku. Sean merobek celana dalamku dan menjilati miliku seperti di dalam mobil waktu itu.

I Hate My Husband (End - Tersedia Dalam Bentuk PDF) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang