Part 33 : Sean yang Manja (21+)

23.1K 1.2K 34
                                    

Happy Reading....


Sean menatap Garnetta yang sedang asik memasak untuknya.

"Kau tak butuh bantuanku?" tawar Sean yang jenuh hanya memperhatikan istrinya memasak.

"Tidak!" jawab Garnetta sambil terus memasak.

Sean membuka bajunya hingga topless lalu mendekati istrinya, mematikan kompor dan menarik kaos yang di pakai istrinya.

"Panjat aku.." bisik Sean sambil mengalungkan tangan istrinya dan langsung mencium Garnetta.

"Mmpph..." erang Garnetta berusaha menolak Sean namun suaminya lebih agresif dan menempelkan punggung Garnetta pada dinding sebagai penyangga. Sean terus mencium Garnetta dengan lembut dan dalam.

"Sean.. Kau kenapa?" bisik Garnetta setelah Sean memberinya ruang agar mereka tidak kehabisan oksigen. Sean terkekeh lalu membawa istrinya ke atas sofa.

"Aakh... Tidak lagi!!" ronta Garnetta ketika Sean menelanjanginya. Garnetta merangkak dan dengan mudah Sean memasukan miliknya dari belakang.

"Aakh..." rintih Garnetta merasakan kejantanan Sean memasuki miliknya sampai dalam.

Sean terus memompa tubuhnya hingga akhirnya mereka mengalami orgasme secara bersamaan.

"Masaklah!" usir Sean sambil menepuk pantat Garnetta.

"Akh, Sean kau menyebalkan !!" rutuk Garnetta sebal sambil mengenakan kaos Sean dan kembali memasak. Sean memejamkan matanya, merasakan sisa-sisa kedutan dipermukaan kulit kejantanannya.

Selesai makan Sean tampak murung, dia kembali membaringkan tubuhnya di ranjang.

"Kau sakit?" tanya Garnetta khawatir dan Sean menggeleng.

"Kenapa kau pendiam?" tanya Garnetta lagi sambil mengelus kening suaminya.

Sean membaringkan kepalanya di bahu Garnetta sambil terus mengendus tubuh Garnetta.

"Apa aku bau?" tanya Garnetta salah tingkah, merasa tidak percaya diri.

"Aku suka baumu!" bisik Sean sambil mencium leher Garnetta.

"Ooh..." ucap Garnetta lalu memeluk suaminya dengan erat.

Garnetta mulai merasa kesal ketika Sean mengganti semua pekerjanya dengan wanita, Garnetta bingung dengan sikap Sean yang aneh. Namun Garnetta akhirnya tak mau ambil pusing.

"Nyonya, Mr Gareth ingin bertemu anda!" ucap Lulu asisten baru Garnetta.

"Oke." ucap Garnetta sambil pergi ke ruang tamu.

"Gareth?" panggil Garnetta dan pria tampan itu langsung memeluk Garnetta.

"Apa kabarmu?"

"Aku baik, dan kau?" tanya Garnetta sambil mempersilahkan sahabatnya duduk.

"Aku selalu baik dan tampan, cantik!" godanya sambil mengedipkan mata birunya.

Mereka pun mengobrol dengan serunya tanpa di sadari Sean sedang memperhatikan mereka.

"Bagaimana hubunganmu dengan Sean?" tanya Gareth

"Baik, kami bahagia. Kau benar, Sean tak seburuk yang aku pikirkan. Sekarang aku mencintainya dan merasa beruntung memilikinya.." ucap Garnetta antusias membuat Gareth terkekeh.

"Ya, dia pria sempurna."

"Kau belum memiliki pacar lagi?" tanya Garnetta membuat Gareth tersenyum simpul.

"Aku kembali dengan Collins, ternyata bokongku lebih nikmat dari liang segama kekasihnya!" ucap gareth sambil  terkekeh.

"Akh... Kau mulai berbicara kotor!" desis Garnetta membuat Gareth tertawa keras.

"Bokong Sean juga nikmat, aku sering meremasnya ketika kami bercinta. Padat dan lembut!" canda Garnetta membuat Gareth terkekeh.

"Apa kau akan memasuki pantatnya?" goda Gareth.

"Pakai apa?" tanya Garnetta bingung dan gareth menunjukan jari tengahnya.

"Fuck him harder..." goda Gareth membuat Garnetta tertawa.

"Kau sinting!"

"Tapi lebih enak bokong, lebih ketat!" ucap Gareth terus menggoda Garnetta
"Damn you Gareth!" ucap Garnetta sambil terkekeh.

Malam hari....

Sean menatap Garnetta dengan aura cemburu.

"Kau kenapa?" tanya Garnetta bingung.

"Kau bicara apa saja dengan Gareth?" tanya Sean tajam.

"Hanya bertukar kabar saja." tukas Garnetta yang tak mungkin memberitahu Sean secara detail.

"Cuma itu? tanya Sean tak percaya.

"Iya.." tukas Garnetta cepat. Sean mendelik kesal.

"Bohong!"

"maksud kamu?"

"Bukankah kalian bercerita tentang bokong?" sindir Sean membuat Garnetta terkekeh.

"Harus sedetail itukah?" goda Garnetta sambil mencium punggung Sean yang marah dan membelakangi Garnetta.

"Kita praktek!"

"Apa?"

"Bokong..." goda Sean membuat Garnetta bergidik ngeri

"Gak ah, sakiit..." tolak Garnetta.

"Nanti juga enak, kau tak percaya ya sama cerita sahabatmu sendiri?" tanya Sean.

"Tidak,.aku.tidak mau!" tolak Garnetta namun Sean segera menarik tubuh Garnetta dan menindihnya.

"I want it, please..." bujuk Sean sambil mengecup bibir Garnetta dengan lembut.

"Aku mohon tidak Sean..." tolak Garnetta namun Sean terus merangsang istrinya dengan seduktif.

"Aakh..." jerit Garnetta ketika Sean memasuki miliknya denga kasar. Sean terus memompa tubuh istrinya dengan kasar.

"Aakh..." erang Garnetta merasakan perlakuan Sean yang tak biasanya.

Garnetta merasakan sensasi yang berbeda, manja, gairah dan lembut.Mereka pun bercinta dengan dengan penuh cinta.

******

Garnetta menatap Sean yang masih tertidur pulas. Aneh, bukannya sean ingin melakukan anal seks? Garnetta mencium keningnya namun tiba-tiba Sean bangun dan berlari ke kamar mandi.

Sean muntah-muntah, Garnetta panik lalu mengambil obat gosok dan menggosokannya di punggung sean.

"Kau masuk angin?" tanya Garnetta khawatir.

"Sepertinya..." ucap Sean sambil berkumur dan melap sisa air di mulutnya.

"Netta, aku ingin es krim.." rengek Sean membuat mata Garnetta terbelalak kaget.

"Ini jam 2 pagi Sean!" gerutu Garnetta.

"Pliss... temani aku mencari es krim... Rasa apa aja pasti ada!" ucap Sean kukuh.

Ada apa dengan Sean?

Tbc

I Hate My Husband (End - Tersedia Dalam Bentuk PDF) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang