Certainty[On Going]

8

Comment jika ada typo, supaya langsung di revisi

Delapan.

"Tidak ada kah hal yang lebih menyakitkan dengan mencintai tanpa mendapatkan balasan"-Neysa Lavinia Putri.

***

Neysa mengurung diri di kamarnya, suhu badannya panas karena terkena air hujan tadi.

Dilihatnya hp nya dari tadi, namun tidak ada notif dari andra, neysa berharap andra akan meminta maaf kepadanya atau hanya sekedar menanyakan keadaan.

Neysa mendesah keras."Andra nggak pengertian banget sih"

Neysa bergerak untuk mengirim pesan ke andra.

NeysaLV:"Andra jahat banget sih, nggak nanyain keadaan neysa gimana, neysa sakit nih gara-gara andra"

Andra:"Lo sendiri yang nggak mau pake payung"

NeysaLV:"Ihhh andra ngeselin, fixs neysa marah sama andra"

Andra:"Bodo"

Neysa meremas ponselnya gemas.

NeysaLV:"Pokoknya andra besok jemput neysa buat berangkat sekola bareng, titik"

Tidak ada balasan dari andra, neysa menghela nafas lelah.

NeysaLV:"Kalo andra nggak jemput neysa, berarti neysa nggak berangkat sekola"

NeysaLV:"Andraaa bales kek😢"

NeysaLV:"Andraaaaa"

Andra:"iya"

NeysaLV:Iya apa andra?"

Andra:"Iya, nggak jemput lo lah"

NeysaLV:"Andra jahatttt😭, pokoknya jemput neysa besok!"

Neysa meletakkan ponselnya sembrang, menutup badannya menggunakan selimut tebal dan hingga tertidur.

***

Andra menghela nafas gusar, entah mengapa perasaannya tidak tenang.

Berulang kali andra membaca room chat nya dengan neysa, sesekali andra tersenyum tipis.

"Hufffttt mau nggak mau besok gue jemput neysa, kasian kalo nggak berangkat sekola gara-gara gue"

Andra beranjak dari kasur menuju meja belajarnya, membuka kotak kecil berbentuk persegi panjang.

Mengambil selembar foto yang terpajang wajahnya dan seorang perempuan. Dibalik foto tersebut terdapat tulisan Andra&Thalia.

Andra tersenyum kecut memandang foto tersebut, segera saja andra mengambil korek api dan membakar foto tersebut, ini saatnya andra melupakam kenangan pelik antara dirinya dan thalia.